x

Kisah Zahra Nemati, Pemanah Iran yang Torehkan Prestasi dari Kursi Roda

Kamis, 26 Januari 2017 14:32 WIB
Editor: Galih Prasetyo

Iran merupakan negara yang memiliki aturan ketat terkait peranan perempuan di ruang-ruang publik, tak terkecuali di cabang olahraga. Perempuan Iran bahkan dilarang untuk menonton laga sepakbola di dalam stadion. 

Namun bukan berarti perempuan Iran menyerah untuk bisa berprestasi di cabang olahraga. Dari cabang taekwondo misalnya, perempuan Iran bernama Kimia Alizadeh Zenoorin yang menjadi atlet perempuan pertama Iran yang meraih medali pada perhelatan Olimpiade Rio 2016 lalu. 

Selain Kimia, ada seorang atlet panahan Iran yang juga torehkan prestasi gemilang. Ia bernama Zahra Nemati. Bahkan Nemati mampu meraih prestasi di kondisi fisik yang tak sempurna. 

Nemati merupakan atlet paralimpiade Iran. Meski tak memiliki fisik yang sempurna, perempuan kelahiran Kerman, Iran, 31 tahun silam ini tercatat mampu meraih dua medali emas, satu medali perak, dan satu medali perunggu di ajang Paralympic Games. 

Helen Pidd, jurnalis The Guardian beberapa waktu lalu menyebut bahwa apa yang dilakukan Nemati tidak hanya sekedar meraih prestasi di cabang panahan, 

"Nemati seperti oase di tengah gurun bagi perempuan Iran bahwa keterbatasan bukan jadi alasan untuk tidak berprestasi," tulis Pidd. 

Berikut rekam jejak hidup dari srikandi Iran, Zahra Nemati untuk pembaca setia INDOSPORT: 


1. Berawal dari taekwondo

Atlet panahan Iran, Zahra Nemati saat bertanding di Paralympic Games 2016.

Zahra Nemati lahir di Provinsi Kerman, Iran pada 30 April 1985. Sejak kecil, Nemati memang memiliki ketertarikan pada dunia olahraga. Ia pun mencoba peruntungan dengan berkarier di taekwondo. 

Menjadi atlet taekwondo, Nemati seperti dilansir Daily Mail bercita-cita bisa tampil di kancah Olimpiade. Sayang cita-cita itu sempat tertunda saat ia harus menerima kenyataan pahit, mengalami kecelakaan mobil hingga tidak bisa berjalan lagi. 

Kejadian naas itu terjadi pada 2008 silam. Padahal saat itu, Nemati ialah pemegang sabuk hitam taekwondo dan pernah meraih sejumlah gelar di event taekwondo. Akibat kecelakaan itu, ia alami cedera tulang belakang yang parah. 

"Saya merasa kecewa dan sedih ketika menerima kenyataan bahwa kedua kaki saya lumpuh. Tapi saya tidak bisa terus larut dalam kesedihan dan penyesalan, hingga akhirnya saya berkata, selamat tinggal taekwondo," kata Nemati seperti dilansir dari iranunveiled

Nemati bahkan pernah menyebut kecelakaan itu membuatnya seperti tak berarti lagi. Ia menganalogikan seorang pianis yang tak bisa menggunakan tangannya untuk memainkan tuts di piano. 

"Sebagai atlet taekwondo tidak bisa menggunakan kakinya sama dengan seorang pianis yang kehilangan lengannya," kata Nemati. 

Mengubur impian untuk bisa jadi wakil Iran di Olimpiade dari cabang taekwondo, Nemati tetap ingin berkarier di dunia olahraga. Ia pun mulai tertarik untuk belajar panahan. 

Dari rentang waktu ia meninggalkan taekwondo dan beralih ke panahan, Nemati tunjukkan prestasi yang cukup melesat. Di 2010 misalnya, ia sukses meraih gelar perunggu di ajang Asian Para Games di nomor W1/W2 yang berlangsung di Guangzhou, China. 

Sebelum ikuti Asian Para Games 2010, perempuan yang juga didapuk sebagai Duta Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) ini bahkan sempat ambil bagian di ajang kejuaraan panahan yang berlangsung di Iran, padahal saat itu ia baru enam bulan berlatih dan mengenal panahan. 


2. Panahan untuk melawan arus

Atlet panahan Iran, Zahra Nemati saat bertanding di Paralympic Games 2016.

Pada perhelatan Paralympic Games 2016 lalu, Nemati melengkapi torehan presatasinya di ajang bergengsi tersebut. Setelah di Paralympic Games 2012, London ia menorehkan medali perunggu di nomor beregu dan medali emas di nomor W1/W2, Nemati di Brasil torehkan medali perak untuk nomor beregu dan mempertahankan emasnya di nomor W1/W2. 

Prestasi ini terbilang sangat fantastis untuk atlet disabilitas yang baru fokus mempelajari panahan di rentang waktu singkat. Apalagi jika melihat kondisi fisiknya yang tak sempurna serta persoalaan budaya Iran yang masih mempersoalkan peranan perempuan di ruang publik. 

"Saya ingin menunjukkan ke kaum muda di Iran, utamanya kaum perempuan bahwa perempuan Iran tidak lebih buruk dari apa yang digambarkan banyak orang. Aku ingin mematahkan stereotip bahwa perempuan tidak bisa berprestasi," kata Nemati usai meraih medali emas di London 2012. 

Selain itu, Nemati juga ingin mengatakan bahwa masalah apapun yang kita alami tidak lantas menyurutkan semangat untuk bisa meraih hasil yang lebih baik. 

"Bagi saya akan sangat berarti jika kita bisa mengatakan bahwa kendati kita memiliki masalah besar, kita bisa melakukan hal baik," kata Nemati seperti dilansir Daily Mail

Cita-cita Nemati sedari awal berlatih taekwondo untuk bisa tampil di Olimpiade akhirnya bisa terwujud. Pada pembukaan Olimpiade Rio 2016 lalu, Nemati didaulat untuk menjadi pembawa bendera Iran saat pesta pembukaan. 

"Kini impian saya benar-benar terwujud. Bukan dari taekwondo tapi dari panahan," kata Nemati. 

Tidak hanya menjadi pembawa bendera, Nemati pun tampil di ajang Olimpiade. Meski akhirnya ia gugur di babak kualifikasi. 

"Hal yang paling penting ialah percaya diri untuk bisa mewujudkan mimpi menjadi kenyataan," kata istri dari Roham Shahabi Pour ini. 

Ketangguhan dan pemikiran positif Nemati memang jadi nilai tersendiri baginya. Sang ibu, Fatemaeh dalam sebuah film dokumenter menyebut bahwa sejak kecil anaknya tersebut memang memiliki hal berbeda dibanding saudara-saudara lainnya. 

"Dia selalu tersenyum, tidak pernah mengeliih dan menangis dalam kondisi apapun. Dapatkah Anda percaya itu?" kata Fatemeh. 


3. Prestasi Zahra Nemati

Atlet panahan Iran, Zahra Nemati saat bertanding di Paralympic Games 2016.

- Medali perunggu nomor W1/W2 di ajang Asian Para Games 2010, Guangzhou.

- Medali perunggu nomor beregu di ajang Paralympic Games 2012, London. 

- Medali emas nomor W1/W2 di ajang Paralympic Games 2012, London. 

- Medali perunggu nomor beregu di ajang World Para Archery Champhionsip 2013, Bangkok. 

- Medali emas nomor W1/W2 di ajang World Para Archery Champhionsip 2013, Bangkok. 

- Sport Accord's Spirit of Sport Individual Award 2013. 

- Medali emas di ajang Asian Para Games 2014, Incheon. 

- Medali perak di nomor beregu di ajang Paralympic Games 2016, Rio de Janeiro. 

- Medali emas di nomor W1/W2  ajang Paralympic Games 2016, Rio de Janeiro. 

IranPanahanAtlet DisabilitasParalympic GamesZahra Nemati

Berita Terkini