Oase

Pengamat Tuntut Menteri yang Rapornya Jeblok Harus Dicopot, Menpora?

Minggu, 24 Oktober 2021 16:45 WIB
Editor: Indra Citra Sena
© Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi). Copyright: © Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi).

INDOSPORT.COM - Isu reshuffle kabinet di Kabinet Indonesia Maju terus bergulir. Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin, turut menyorotinya. Siapa saja menteri yang layak dicopor, Menpora?

Ujang mengatakan, ada dua indikator yang biasa dijadikan alasan untuk melakukan reshuffle kabinet. Pertama tentu adalah penilaian kinerja, sehingga menteri-menteri dari partai mana pun harusnya dicopot bila tidak bekerja dengan baik.

"Yang pertama penilaian berdasarkan kinerja, jadi yang kinerjanya jelek, pasti diganti. Itu kalau penilaiannya objektif berdasarkan kinerja," kata Ujang saat dihubungi via sambungan telepon, Sabtu (23/10/21). 

Namun, Ujang mengatakan bahwa indikator politis yang didasarkan pada kepentingan partai lebih sering menjadi dasar dilakukannya reshuffle kabinet.

"Nah penilaian politis inilah (yang menyebabkan) menteri-menteri yang kerjanya jelek nggak diganti. Jadi saya melihatnya penilaian politis, subjektif itu yang dominan dalam konteks reshufle itu," ungkap Ujang. 

Ujang juga membeberkan keraguannya terkait reshuffle menteri berlatar belakang partai. karena memiliki kemungkinan lebih kecil untuk dicopot. 

Kalaupun dicopot, kemungkinan penggantinya berasal dari partai yang sama sehingga tidak mengurangi jatah kursi menteri untuk partai di Kabinet Indonesia Maju.

"Pertama tentu reshuffle itu tidak akan mengubah komitmen partai-partai dengan koalisi Presiden Joko Widodo itu," terang Ujang Komarudin.  

"Artinya, misalkan Yasona diganti, pasti juga akan diganti orang PDIP juga, atau juga dipindah jadi kepala Kejaksaan Agung, dan sebagainya. Jadi tidak akan mengurangi jatah (kursi menteri) partai itu," cetusnya. 

Sebelumnya, isu reshuffle Kabinet Indonesia Maju kembali mengemuka setelah Partai Amanat Nasional (PAN) resmi merapat sebagai partai pendukung pemerintah.

Bergabungnya PAN ke barisan pendukung pemerintah berawal ketika Ketua Umum Zulkifli Hasan dan Sekretaris Jenderal Eddy Soeparno mengikuti pertemuan antara Jokowi dan ketua-ketua umum partai koalisi, Rabu (25/8/2021).

Seperti diketahui sebelumnya, sejumlah nama menteri kabinet Indonesia Maju dikabarkan akan menjadi target reshuffle seperti Yassona Laoly dan KSP Moeldoko. 

Ada juga desakan dari publik untuk mencopot Menpora Zainudin Amali yang belakangan tersandung perkara kelalaian mengawasi Lembaga Anti-Doping Indonesia (LADI).

Imbasnya, atlet Indonesia yang berjuang sekuat tenaga mengharumkan nama negara di kancah internasional dilarang mengibarkan bendera Merah-Putih bila juara. Contohnya di hajatan bulutangkis beregu Piala Thomas 2020.

Meski demikian, hingga kini belum diketahui kapan pastinya reshuffle akan dilakukan oleh Presiden Jokowi terhadap Kabinet Indonesia Maju.

Baca Artikel Asli di Akurat.co