x

Gemar Bermain Sepak Bola? Berikut Tips Ampuh Mencegah Risiko Cedera

Senin, 24 April 2023 14:45 WIB
Penulis: Ammara Marthiara | Editor: Prio Hari Kristanto
Pemain Manchester United, Lisandro Martinez saat cedera di laga Liga Europa antara Manchester United vs Sevilla dini hari. (Foto: REUTERS/Carl Recine)

INDOSPORT.COM – Jika Anda gemar berolahraga termasuk bermain sepak bola, Anda juga harus siap dengan resiko cedera yang kemungkinan bakal menimpa.

Hal itu lantaran sepak bola menjadi salah satu contact sports yang rawan cedera karena olahraga ini melibatkan kontak fisik yang tinggi antarpemainnya.

Kontak fisik yang keras dapat terjadi hampir setiap saat, ketika pemain menggiring bola, merebut bola dengan kaki atau beradu kepala di udara, sampai ketika menendang bola ke gawang.

Bagi Anda para pemula yang ingin lebih menekuni olahraga sepak bola, Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga, dr. Grace Joselini Corlesa, Sp.KO, membagikan sejumlah tips mencegah resiko cedera sebagai berikut:

1. Melakukan pemanasan dan pendinginan yang tepat

Sama halnya dengan olahraga yang lain, melakukan pemanasan dan pendinginan yang tepat sebelum berolahraga sepak bola juga membawa pengaruh positif untuk tubuh.

Baca Juga

Mempersiapkan tubuh berolahraga dan beradaptasi dengan intensitas permainan adalah cara terbaik untuk mencegah cedera.

Untuk itu disarankan kepada para pesepak bola untuk memelajari pemanasan dan pendinginan yang tepat bisa melalui pelatih khusus atau mencari informasi lewat media sosial.

2. Latihan kekuatan otot dan latihan fleksibilitas

Kurangnya kekuatan dan fleksibilitas otot dapat menjadi faktor penyebab cedera olahraga, karenanya, penting untuk melakukan latihan penguatan otot secara berkala

Baca Juga

3. Pemilihan sepatu yang tepat

Sepatu menjadi salah satu faktor penting dalam pencegahan cedera olahraga dan peningkatan performa ketika bermain sepak bola.

Pemilihan sepatu dapat disesuaikan dengan jenis kaki dan kondisi lapangan yang akan digunakan untuk bermain sepak bola.

Tiap lapangan memiliki kebutuhan sepatu yang berbeda, terutama di bagian sol sepatu bola yang terdapat stud atau pul.

4. Melakukan Penanganan Cedera

Jika para pesepakbola sudah terlanjur mengalami cedera, melakukan penanganan cedera olahraga sampai tuntas untuk meminimalisir cedera berulang adalah pencegahan sekunder yang sangat baik.

Baca Juga

1. Teknologi Medis untuk Penanganan Cedera

Pemain Manchester United, Lisandro Martinez saat cedera di laga Liga Europa antara Manchester United vs Sevilla dini hari. (Foto: Reuters/Lee Smith)

Untuk menangani cedera akibat bermain sepak bola, saat ini sudah tersedia beberapa teknologi medis guna membantu pemulihannya, di antaranya yaitu:

1. Cyrotheraphy (terapi dingin)

Prosedur terapi dingin yang dapat digunakan untuk menangani cedera olahraga akut. Metode ini biasa dilakukan setelah operasi atau rekonstruksi sendi, karena dapat membantu mengurangi cedera secara efektif, misalnya pada penanganan pergeseran tulang, patah tulang, memar, keseleo, dan lainnya.

Sesi perawatan rata-rata per pasien berlangsung hanya 1-2 menit, tergantung klinis dan target terapi serta instruksi dokter yang merawat.

2. Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation (TENS)

Metode penanganan non-invasif yang melibatkan arus listrik bertegangan rendah. Anggota tubuh yang terasa nyeri akan dialiri impuls listrik yang menjalar pada serabut saraf, sehingga membantu mengurangi kepekaan terhadap rasa nyeri/sakit. Durasi pengobatan TENS yang optimal adalah 40 menit.

Baca Juga

3. Ultrasound Therapy

Metode pengobatan dengan gelombang suara untuk merangsang jaringan di sekitar area cedera.

Getaran gelombang suara dapat merangsang produksi kolagen dan menciptakan panas dalam jaringan, sehingga mampu mendorong penyembuhan pada jaringan lunak dengan meningkatkan metabolisme pada tingkat sel.

Baca Juga

Metode ini berguna untuk membantu proses penyembuhan tulang, penanganan cedera ligamen, dan lainnya.

Jenis terapi ultrasound tergantung pada kondisi cedera. Untuk nyeri myofascial, strain, atau keseleo dapat digunakan ultrasound termal.

Untuk jaringan parut, pembengkakan, dan carpal tunnel syndrome, ultrasound mekanis dapat bekerja lebih baik. Waktu perawatan tergantung pada ukuran area yang dirawat, frekuensi dan intensitas yang digunakan (5-15 menit).

4. Exercise dan terapi latihan pascacedera

Tujuan dari program terapi latihan adalah untuk mengembalikan semua aspek kesehatan seperti sebelum cedera dengan cara yang terkontrol dan terpantau.

Terapi latihan harus dimulai sesegera mungkin (setelah fase peradangan awal – 72 jam). Dalam tahapan ini, dilakukan latihan fleksibilitas untuk meminimalisasi penurunan kisaran gerak sendi, latihan memperkuat otot, hingga latihan keseimbangan.

Baca Juga
CederaTips dan TrikPasukan SehatSepak Bola

Berita Terkini