x

Romantisme North West Derby

Sabtu, 15 Maret 2014 09:00 WIB
Editor: Raditya Adi Nugraha

La Liga memiliki El Clasico, Liga Inggris memiliki perseteruan antara Liverpool kontra Manchester United. Inilah kisah Northwest Derby.

Tajuk ‘Nortwest Derby’ sekiranya kurang tepat untuk laga Liverpool kotra Manchester United. Sebab, kedua tim inggris tersukses di eropa ini berasal dari kota yang berbeda.

Jika merujuk pada kata ‘derby’, seharusnya adalah pertandingan antar tim sekota. Karena dua kota ini terpisah sejauh 43 kilometer, berada di utara Inggris, maka memakai frasa ‘Northwest Derby’.

Permusuhan Liverpool dan United tidak melulu berasal dari lapangan hijau. Rentang waktu ditarik ke belakang saat Revolusi Industri di akhir abad 19.

Saat itu, kota Liverpool dan Manchester yang berada di kawasan North West adalah dua kota yang saling bersaing.

Aroma panas kian terasa sejak pihak kerajaan membuka kanal Manchester. Hal ini jelas merugikan Liverpool yang sejarinya merupakan kota pelabuhan.

Sebab, kapal-kapal bisa langsung menuju Manchester tanpa harus singgah di Liverpool. Secara ekonomi, ini menguntungkan Manchester secara psikologis dan tentu saja secara ekonomi.

Di ranah sepakbola, kedua tim merupakan tim tersukses asal Inggris. Antara The Reds dan The Red Devil saling bergantian merajai kompetisi Inggris dan eropa.

Manchester United berkuasa pada era 1950-an, sementara Liverpool mengambil alih pada periode 1960 hingga 1980-an.

Pada 1990 dan 2000-an saat liga inggris berubah menjadi Premier League,, giliran United yang kembali bertakhta. Total, Manchester United mengoleksi 20 gelar, sementara Liverpool 18 gelar.

Namun di balik permusuhan hebat tersebut, tersembul sisi romantisme sejarah yang sayangnya kerap terlupa oleh pendukung kedua klub ini.

Tragedi Munich yang terjadi pada 6 Februari 1958, menewaskan 8 penggawa Matt Busby. Manajer Liverpool kala itu, Bill Shankly, mengirim 5 pemain Liverpool ke Manchester United.

Tindakan itu terjadi karena United tidak punya pemain tersisa untuk menjalani sisa laga di musim itu. Selain itu, Shankly dan Busby adalah teman akrab di luar lapangan.

Pun Manchester United melakukan hal yang sama. Saat tragedi Hillsborough di tahun 1989 menimpa Liverpool, Kenny Dalglish mengaku mendapat telepon dari Alex Ferguson.

“Saat Hillsborough terjadi, Sir Alex Ferguson langsung menelponku untuk menawarkan bantuannya. Alex adalah orang yang pertama kali menawarkan bantuan,” kata Dalglish via The Mirror.

Berita Terkini