Bos Inter Milan Akui Sepakbola Resmi Industri
Menurut bos harian Republika itu, selain sepakbola cabang bulutangkis telah terlebih dulu menjadi komoditi industri.
"Kita harus melihat fakta cabang olahraga mana saja yang bisa jadi industri. Sepak bola sudah lebih baik karena sudah melibatkan swasta dan masyarakat, tapi memang kita tidak bicara hasil atau prestasi," beber Erick dalam seminar "Ayo Bangkit Olahraga Indonesia" di Jakarta.
Ia menjelaskan, meski kondisi industri sepakbola di Indonesia belum tergolong maju. Di sejumlah kawasan Eropa, misal Jerman, industri olahraga yang berkembang hanya Bundesliga (liga domestik Jerman).
"Bukan cabang olahraga lain," imbuh dia.
Pemilik 70 persen saham Nerrazurri --sebutan Inter Milan-- ini memprediksi, di masa mendatang gabungan swasta dan konsumen bajal menjadi pemicu industri sehat yang kuat. Jika kondisi itu berlangsung, keberadaan bantuan dana negara dari APBN atau APBD hanya menjadi pendukung kecil.
"Jadi harus mengikuti keinginan masyarakat. Kita dapat melihat bagaimana di Eropa, industri olahraga ini telah memiliki turunan yakni kalangan penggemar klub," tandas pemilik klub basket NBA Philadelphia 76ers ini.