x

10 Pemain Legenda Italia

Selasa, 18 November 2014 06:23 WIB
Penulis: Yohanes Ishak | Editor: Joko Sedayu

Setiap pergelaran diadakan baik itu Piala Dunia maupun Piala Eropa, juga termasuk laga persahabatan, Italia selalu memiliki pemain yang memberikan dampak untuk sepakbola nasionalnya.

Tidak heran jika setiap pemain itu bermain dalam pertandingan, namanya selalu disebut-sebut oleh pendukungnya di stadion, bahkan ketika pemain itu sudah pensiun nama pemain itu tetap selalu dikenang oleh para penggemarnya. Nah, siapa sajakah para legenda Italia itu?

Berikut ini, INDOSPORT akan membahasnya berdasarkan situs Sports Mole:


1. Fabio Cannavaro

Fabio Cannavaro (Italia)

Mantan bek Juventus ini memperkuat timnas Italia pada periode 1997-2010 dengan tampil sebanyak 136 penampilan dan membuat dua gol.

Cannavaro berhasil mendapat penghargaan Ballon d'Or pada 2006 sekaligus menyamai prestasi trio Jerman Franz Beckenbauer, Lothar Matthaus, dan Matthias Sammer sebagai pemain bertahan yang mampu meraih penghargaan pemain terbaik dunia.

Setelah tampil memukau di Piala Dunia Jerman 2006 dan karena Juventus terdegradasi ke Serie B, Cannavaro hijrah ke Real Madrid pada bursa transfer musim panas. Hebatnya Cannavaro mempersembahkan dua kali juara La Liga dan satu Piala Super Spanyol dalam tiga musim bersama Madrid.

Hingga saat ini, Cannavaro, yang pernah berkunjung ke Indonesia tetap selalu dikenang oleh publik Italia bahkan dunia.


2. Paolo Rossi

Paolo Rossi (Italia)

Selama karier sepakbolanya, mungkin Paolo Rossi selalu menampilkan tren negatif sehingga menimbulkan berbagai kabar kontroversi. Mantan striker Juventus itu juga sempat diskors dalam menjalani pertandingan internasional.

Walhasil, ketika nama Rossi masuk ke dalam skuad Italia untuk Piala Dunia Spanyol 1982, banyak yang meragukan peformanya. Apalagi pada babak penyisihan grup tahap pertama, Rossi benar-benar kurang maksimal.

Namun, pada babak penyisihan grup tahap kedua, tanpa disangka Rossi mengukir hat-trick saat Italia menghempaskan Brasil 3-1. Pada babak semifinal Rossi kembali menjadi pahlawan dengan mencetak dua gol saat mengalahkan Polandia 2-0 dan membuat satu gol saat mengalahkan Jerman Barat 3-1 di partai pamungkas.

Pada Piala Dunia Spanyol 1982, Rossi juga menjadi pemain terbaik di kompetisi itu dan meraih sepatu emas setelah membukukan enam gol.

Rossi memperkuat timnas Italia pada periode 1977 hingga 1986 dengan membukukan 20 gol dari 48 pertandingan internasional. Sedangkan di level klub, Rossi turut andil saat mengantarkan Juventus menjuarai dua gelar juara Serie A dan Piala Winners pada 1984.


3. Giacinto Facchetti

Giacinto Facchetti (Italia)

Publik Italia tentu akan selalu mengingat pemain yang berposisi sebagai bek sayap ini. Giacinto Facchetti menjadi pusat permainan timnya karena tidak hanya jago bertahan, tapi juga piawai membantu serangan tim. Dia memperkuat Italia pada period 1963-1977, di mana dia mencatat tiga gol dari 94 penampilan. 

Facchetti sempat diberi kepercayaan menjadi kapten dan di bawah kepemimpinannya Italia berhasil meraih kesuksesan di Piala Eropa Italia 1968 dan mengantarkan Italia ke final Piala Dunia Meksiko 1970. Sementara untuk level klub, dia pernah membawa Inter Milan meraih Scudetto sebanyak empat kali dan juara Piala Eropa (sekarang Liga Champion) dua tahun beruntun pada 1964 dan 1965.

Atas penampilannya dan kesuksesannya tersebut, kubu Nerazzurri (julukan Inter) mempensiunkan nomor punggung 3 untuk menghormatinya.


4. Gianluigi Buffon

Gianluigi Buffon (Italia)

Meski hingga saat ini masih aktif bermain, pemain yang berposisi sebagai kiper ini sudah layak disebut legenda Italia. Ya, memulai debut di timnas Italia dari 1997 hingga saat ini, Buffon masih aktif membela Italia, bahkan dipercaya menjadi kapten. 

Pemain milik Juventus ini sudah mencatat 139 penampilan bersama tim nasional, pada 2006 dia juga tampil menawan dengan mencatat clean sheet dalam lima pertandingan. Hingga saat ini, baik di level klub atau pun negaranya Buffon selalu menjadi kapten untuk rekan-rekannya.


5. Luigi Riva

Luigi Riva (Italia)

Mungkin saat ini banyak yang menyangka Italia selalu menghasilkan penyerang baru yang lebih baik dari pendahulunya, faktanya hingga saat ini tidak ada yang mampu menyamai kualitas yang diberikan oleh Luigi Riva di tingkat internasional terutama dalam urusan mencetak gol.

Pria yang kini berusia 69 tahun ini mencetak 35 gol dalam 42 penampilan sejak 1965 hingga 1974. Riva juga menjadi bintang saat mengantarkan Italia menjadi juara Piala Eropa di penampilan perdana mereka dalam kompetisi tersebut pada 1968 dan mencetak gol saat final melawan Yugoslavia.

Pada tahun 1970, Riva mengalami cedera yang serius. Namun dirinya tetap mampu membawa klubnya Cagliari menjadi kampiun Serie A sehingga membuat klubnya itu mempensiunkan jersey nomor 11 yang digunakannya.


6. Franco Baresi

Franco Baresi

Nama ini akan selalu dikenang publik Italia, khususnya klub AC MIlan. Legenda ini memang dikenal sebagai One Club Man atau pemain yang menghabiskan kariernya bersama satu klub saja, yaitu AC Milan.

Di timnas Italia, dia masuk dalam daftar skuad Piala Dunia 1982 yang saat itu berhasil keluar menjadi juara. Meski Baresi tidak memiliki banyak peran untuk meraih kemenangan negaranya, dia selalu menjadi pemain kunci dalam setiap pertandingan.

Sementara di AC Milan dia berhasil membawa timnya juara Liga Champion yang saat itu masih bernama Piala Eropa dan memberikan gelar Serie A dalam enam kesempatan yang berbeda. Atas penampilannya juga, hingga saat ini nomor punggung 6 Rossoneri dipensiunkan untuk menghormatinya.


7. Dino Zoff

Dino Zoff (Italia)

Sebelum kesuksesan Gianluigi Buffon, posisi kiper Italia diberikan kepercayaan kepada Dino Zoff, Pemain ini mencatatkan 112 penampilan dari 1968 hingga 1983. Selain itu, dirinya juga memiliki rekor, yaitu bermain selama 1142 menit dan tidak pernah kebobolan pada periode 1972 hingga 1974 di level internasional.

Untuk level klub Zoff bermain untuk Juventus dan telah meraih enam gelar Scudetto dan sempat menjadi pelatih dengan meraih kesuksesan di Coppa Italia dan Piala UEFA (sekarang Liga Europa). Bisa dibilang, pemain ini telah memiliki penerusnya yang serupa yaitu kiper Juventus saat ini Gianluigi Buffon. Mungkin untuk lebih menyamainya, jika Buffon pensiun nanti dirinya juga perlu melatih Juventus untuk mengikuti kesuksesan Zoff.


8. Roberto Baggio

Roberto Baggio

Pemain ini mencatatkan 56 penampilan dengan 27 gol dari 1988 hingga 2004. Roberto Baggio masuk dalam jajaran pencetak gol terbanyak Italia keempat dan pernah masuk dalam tujuh nominasi pencetak gol terbaik di Piala Dunia pada tahun saat gol yang dilesakannya ke gawang Cekoslowakia.

Berposisi sebagai penyerang tengah, dirinya pernah meraih penghargaan Ballon d'Or dan Pemain Terbaik Dunia FIFA 1993.

Baggio menghabiskan kariernya hanya untuk bermain di Italia saja, yakni bersama Fiorentina, Juventus, AC Milan, Bologna, Inter Milan, dan Brescia.

Dia juga pernah menjadi pemain mahal di dunia saat didatangkan Juventus dari Fiorentina pada 1990, dia menghabiskan waktu lima tahun di Juventus sebelum akhirnya hijrah ke AC Milan.


9. Paolo Maldini

Paolo Maldini

Pemain berposisi sebagai bek ini menghabiskan waktu selama 16 tahun untuk membela timnas Italia (1988-2002) dengan mencatat 126 penampilan dan tujuh gol.

Meski dia dipercaya sebagai kapten Italia, hingga pensiun dia gagal membawa kesuksesan bagi Gli Azzurri. Namun hingga saat ini tampaknya belum ada yang mampu bermain baik setiap pertandingan seperti dirinya.

Sementara di level klub, selain dipercaya sebagai kapten, Maldini membawa AC Milan meraih banyak kesuksesan diantaranya adalah tujuh gelar juara Serie A, lima Liga Champion, satu Coppa Italia, satu Piala Dunia Anatklub, dan lima Piala Super Eropa. 


10. Giuseppe Meazza

Giuseppe Meazza

Giuseppe Meazza memulai karier untuk timnas Italia pada 1930 dan langsung mencetak gol pada debutnya saat melawan Swiss. Dia juga mencetak sepasang gol saat Italia menjadi juara Piala Dunia 1934 dan empat tahun berselang dirinya dipercaya menjadi kapten sekaligus kembali membawa Italia menjadi juara dunia untuk kedua kalinya.

Untuk level klub, Meazza pernah ditolak AC Milan karena dianggap dirinya terlalu kecil untuk ukuran pemain sehingga dirinya akhirnya bermain untuk rival sekota yaitu Inter Milan mulai 1927 hingga 1940. Ternyata pemain yang berposisi sebagai penyerang tengah ini membawa keuntungan untuk Inter dan menjadi sebuah kerugian Milan, selama menggunakan seragam Inter, Meazza memberikan tiga gelar juara Liga Italia dan satu Coppa Italia.  

Melihat kesuksesannya tersebut, Milan akhirnya menjadi tertarik dan berhasil mendatangkannya pada 1940 hingga 1942, setelah itu pemain ini juga sudah malang melintang ke sejumlah klub di Italia seperti Juventus, Varese, Atlanta dan dirinya mengakhiri karier di klub yang menjadikannya ikon yakni Inter Milan.

Atas kehebatan pemain ini, maka stadion San Siro yang selama ini digunakan oleh AC Milan dan Inter meski keduanya merupakan rivalitas, kedua kota itu sepakat untuk menggantikan namanya menjadi Meazza untuk Inter, sementara Milan tetap menggunakan nama San Siro.

ItaliaRoberto BaggioGianluigi BuffonFabio CannavaroPaolo Maldini

Berita Terkini