10 Pemain Gagal di Premier League
Terkadang nasib memang menentukan karier seorang pemain atau pelatih di tempat barunya. Salah satunya yang paling banyak disorot adalah pemain baru yang dianggap mampu memberikan perbedaan positif untuk klub barunya.
Premier League dianggap paling banyak mendatangkan pemain, tapi tidak semuanya tampil brilian karena ada juga yang tampil buruk sehingga merusak target klub sejak awal musim.
Nah, siapa sajakah mereka yang dianggap gagal menampilkan permainan terbaiknya di klub Premier League? INDOSPORT telah merangkumnya sesuai dengan situs Purely Football.
1. Sebastian Squillaci
Pemain asal Prancis ini didatangkan Arsenal dari klub La Liga,Sevilla, pada 2010. Pengalamannya dianggap sudah matang dan mampu memimpin lini pertahanan The Gunners. Pada musim pertama, dirinya mencatat 32 penampilan dan mencetak 2 gol di seluruh kompetisi.
Secara umum, penampilan bek tengah ini selalu dihujani oleh kritikan karena dirinya sering melakukan beberapa kesalahan yang berakibat fatal untuk klub besutan Arsene Wenger tersebut. Hal ini membuat dirinya hanya tampil enam kali pada musim keduanya dan lebih parahnya lagi, pada musim terakhirnya mantan pemain AS Monaco dan Olympique Lyon itu hanya bermain sekali sebelum akhirnya dilepas ke klub asal kelahirannya, SC Bastia pada musim lalu.
2. Fernando Torres
Dahulu dikenal sebagai bomber garang dari Spanyol, setiap klub lawan jika melihat namanya seakan harus was-was jika bola sudah di kakinya saat berada di depan gawang. Ya, Fernando Torres saat masih berseragam Atletico Madrid dan Liverpool hampir tidak menyia-nyiakan peluang emas ketika berada di depan gawang lawan.
Bayangkan, enam musim di Atletico Madrid dirinya berhasil menyarangkan 91 gol di seluruh kompetisi, pindah ke Inggris untuk pertama kalinya bersama Liverpool mencatat 81 gol dalam empat musim dan untuk Chelsea selama hampir lima musim El Nino (julukan Torres) hanya mampu menyarangkan 45 gol.
Bahkan dirinya pernah dianggap lupa cara mencetak gol, imbasnya pada musim 2014-2015 ini Torres dipinjamkan ke klub Italia, AC Milan, dan besar kemungkinan dirinya akan dilepas menyusul ketajaman penyerang baru The Blues, Diego Costa, yang selalu mencetak gol dan menjadi andalan pelatih Jose Mourinho di setiap pertandingan.
3. Massimo Taibi
Kiper berkebangsaan Italia ini diboyong Manchester United dari Venezia. Massimo Taibi, dianggap mampu menjaga gawang MU pada musim 1999-2000. Namun siapa yang sangka, kiper ini malah mencatat sebagai kiper terburuk, khususnya untuk klub sebesar MU.
Baru tampil empat kali dirinya sudah kebobol sepuluh gol, atas penghasilan ini membuat dirinya langsung dikembalikan ke negara asalnya, untuk Reggina.
4. Bebe
Saat masih menangani Manchester United, Sir Alex Fergusson baru menemui Bebe sehari sebelum kepindahannya ke Old Trafford, markas mereka. Kedatangan Bebe, merupakan saran dari mantan asistennya dulu, Carlos Quiroz, pada 2010.
Bahkan, pelatih yang melegenda di United itu mengaku belum pernah melihat gaya bermain pemain asal Portugal tersebut dan tampaknya, Bebe bukanlah pemain yang diinginkan setelah hanya diberikan kesempatan tampil 7 kali, bahkan setelah Fergusson pensiun pun, Bebe menghabiskan sisa musimnya di The Red Devils habis untuk dipinjamkan ke sejumlah klub, sebelum akhir dijual ke negara asalnya untuk bermain bersama klub Portugal, Benfica, pada Juli kemarin.
5. Sergei Rebrov
Pemain asal Ukraina itu mengawali karier bersama bintang Ukraina lainnya, Andriy Shevchenko, bersama klub Dynama Kiev. Namun bedanya, Rebrov pernah sempat menimba ilmu bersama Shaktar Donetsk sebelum kembali lagi ke klub induknya.
Pada 1999, rekannya Shevchenko memutuskan berpisah dengannya dan bermain untuk klub Italia, AC Milan dan setahun kemudian Rebrov juga meniti karier di Inggris bersama Tottenham Hotspur.
Mengawali karir boleh bersamaan, namun masalah nasib tentunya berbeda. Shevchenko menjadi pemain maut untuk Milan, sebaliknya Rebrov tidak dapat menemukan peforma terbaiknya dan harus bekerja keras, setelah hanya mencatat 10 gol dalam 60 pertandingan.
Keadaan ini membuat Tottenham tidak nyaman, sehingga harus meminjamkannya ke Fenerbache dan melepasnya ke West Ham United.
6. Juan Sebastian Veron
Setelah berhasil menciptakan kuartet emas Ryan Giggs, Paul Scholes, Roy Keane, dan David Beckham di lini tengah, manajer Manchester United saat itu Sir Alex Fergusson mendatangkan bintang asal Argentina, Juan Sebastian Veron, dari Lazio pada 2001. Harapannya Veron bisa menjadi pelengkap kuartet emas tersebut.
Namun, faktanya berbeda, Veron hanya mencetak 7 gol dalam 51 penampilannya dan dianggap sudah memberikan hasil kerja kerasnya untuk beradaptasi dengan sepakbola Inggris.
Merasa tidak puas akhirnya MU sepakat melepasnya ke Chelsea yang saat itu dipegang oleh pemilik baru asal Rusia, Roman Abramovich, yang rela membayarnya sebesar 15 juta pounds atau sekitar Rp28,5 miliar. Dan kedatangan manajer baru Jose Mourinho membuat Veron hanya tampil 7 kali untuk Chelsea.
7. Winston Bogarde
Pemain yang mengawali karier juniornya di Sparta Rotterdam ini tampil menawan bersama tiga klub seniornya, Ajax Amsterdam, Barcelona, dan AC Milan. Hal inilah yang membuat manajer Chelsea saat itu, Gianluca Vialli menariknya ke Stamford Bridge pada 2000.
Bermain selama empat tahun di Inggris, pemain yang berposisi sebagai bek ini harus bekerja keras karena hanya menjadi pemain cadangan. Namun dia menolak untuk dilepas ke klub lain dan lebih memilih bertahan di Chelsea.
Kemudian pada akhirnya mantan anggota tim nasional Belanda itu hanya tampil sebanyak sembilan kali. Setelah berjuang keras, dia agak sedikit terkejut karena tidak mendapat kontrak baru dari Chelsea dan memutuskan pensiun pada 2004.
8. Christoper Samba
Pernah dianggap sebagai bek tengah terbaik di Premier League bersama Blackburn Rovers dan Arsenal membuat namanya dikaitkan dengan klub kaya asal Rusia, Anzhi Makhachkala.
Namun pemain asal Kongo itu masih kerasan di Inggris, dan memilih bermain untuk Queens Park Rangers pada awal 2013 dengan tujuan membantu klub besutan Harry Redknapp itu terlepas dari zona degradasi.
Namun kenyataannya, Samba tidak dapat bermain dalam peforma terbaiknya, sehingga hanya bermain 10 pertandingan dan QPR akhirnya tidak berhasil lolos dari zona degradasi sehingga membuat dirinya dilepas ke klub peminat awal, Anzhi.
9. Alberto Aquilani
Pemain asal Italia ini didatangkan Liverpool dari AS Roma pada tahun 2009 lalu, dengan harapan dirinya dapat menjadi pengganti yang tepat untuk kepergian Xabi Alonso yang hengkang ke Real Madrid. Namun, penampilannya yang jauh dari kata memuaskan membuat Liverpool dianggap menebusnya terlalu maha; dengan mahar 20 juta Pounds atau sekitar Rp380,6 Miliar.
Akhirnya Aquilani hanya diberikan kesempatan 18 kali bermain disertai dengan cederanya yang tak kunjung sembuh, membuat kubu The Reds harus rela menjualnya dan disinyalir mencapai kerugian 12 juta Pounds atau setara dengan Rp228,3 miliar.
10. Adrian Mutu
Penyerang ini didatangkan Chelsea dari Parma dengan nominal 16 juta pounds atau setara dengan Rp304,5 miliar dan mencatat 27 pertandingan dan mencetak 6 gol.
Namun seiring berjalannya waktu, pemain asal Rumania ini kedapatan menggunakan kokain, sehingga dirinya harus membayar denda kepada klub sebesar 17 juta pounds atau Rp323,5 miliar dan dipecat oleh manajemen klub.
Hal ini dilakukan Chelsea dengan alasan ingin menjaga nama baik klub di mata para penggemarnya termasuk di sepakbola Inggris. Setahun kemudian, Mutu mendapat kesempatan bermain lagi di Italia bersama Juventus.