x

3 Hal Ini Bisa Selamatkan Dortmund dari Degradasi

Kamis, 5 Februari 2015 09:31 WIB
Editor: Joko Sedayu

Borussia Dortmund secara mengejutkan tampil sangat buruk pada Bundesliga 1 musim 2014/15. Sejauh ini pasukan Juergen Klopp menempati posisi buncit klasemen sementara dengan catatan 16 poin, di mana mereka hanya mencatat 4 kemenangan dan 4 imbang dari 19 pertandingan, sedangkan 11 lainnya berakhir dengan kekalahan.

Hasil tersebut jelas menjadi bahan pembicaraan baik di Jerman maupun di seluruh dunia. Apalagi Dortmund asuhan Klopp runner-up Bundesliga 1 pada musim lalu. Bahkan mereka menjadi juara pada musim 2010/11 dan 2011/12.

Jika Dortmund terdegradasi, maka tidak hanya menjadi pukulan telak bagi manajemen klub dan fans, namun juga merugikan sepakbola Jerman. Pasalnya, sejauh ini hanya Dortmund yang sering menjadi rival utama Bayern Muenchen di ajang domestik.

Sayang pada bursa transfer musim dingin Januari 2015, klub yang bermarkas di Signal Iduna Park itu tidak mendatangkan pemain bintang yang bisa meningkatkan permainan klub. Mereka hanya mendatangkan pemain kelas menengah Kevin Kampl dan mempromosikan bek muda Jeremy Dudziak.

Lalu bagaimana cara menyelematkan Dortmund agar terhindar dari degradasi? Berikut tiga cara yang mungkin bisa mempertahankan Dortmund untuk tetap berkompetisi di Bundesliga 1 musim depan.


1. Ubah Strategi Bermain

Pola 4-2-3-1 ala Juergen Klopp tambaknya sudah sangat mudah dibaca oleh para pelatih dari klub-klub Bundesliga 1. Maklum pelatih 47 tahun itu sudah menukangi Borussia Dortmund sejak musim 2008/2009. Artinya musim ini adalah musim ketujuh Klopp bersama Die Borussen.

Sejak mencapai titik kejayaan pada musim 2010/11, di mana Klopp mempersembahkan gelar Bundesliga 1 untuk pertama kalinya bersama Dortmund, mereka memiliki penyerang sekelas Robert Lewandowski, yang telah hijrah ke rival mereka Bayern Muenchen.

Striker baru Dortmund, Ciro Immobile dan Adrian Ramos, masih belum bisa menggantikan peran Lewandowski. Dan oleh karena itu, Klopp seharusnya tidak lagi menerapkan formasi yang mengandalkan satu penyerang.

Klopp bisa menggunakan formasi 4-4-2 atau 4-3-3. Jika dengan formasi 4-4-2, Klopp bisa menduetkan Perre-Emerick Aubameyang dengan Immobile atau Ramos. Atau bisa menduetkan Aubameyang dengan Marco Reus, yang juga piawai mencetak gol.

Untuk formasi 4-4-2, Klopp juga memiliki gelandang sayap cepat dan full-back papan atas. Lihat saja, dalam skuadnya, Klopp memiliki Jakub Blaszczykowski, Kevin Großkreutz, Lukasz Piszczek, dan Marcel Schmelzer. Bahkan masih ada Erik Durm, Jonas Hofmann, dan pemain baru Kevin Kampl.

Sedangkan formasi 4-3-3, Dortmund memiliki setumpuk gelandang berkelas untuk posisi trio gelandang. Klopp memiliki Ilkay Gundogan, Sven Bender, dan Nuri Sahin, di mana jago menjaga bola dan mengatur serangan. Belum lagi juga ada Sebastian Kehl dan Milos Jojic.

Untuk penyerang sayap dalam formasi 4-3-3, Dortmund bisa menggunan Reus di sisi kiri dan Aubameyang di sisi kanan. Lalu jangan lupa jika Dortmund juga masih memiliki pemain dengan teknik hebat sekelas Henrikh Mkhitaryan dan Shinji Kagawa.


2. Lepaskan Liga Champions dan DFB Pokal

Terpuruk di Bundesliga 1, namun kinerja Borussia Dortmund di Liga Champions sama bagusnya seperti dua musim terakhir. Pasukan Juergen Klopp lolos ke babak 16 besar Liga Champions musim 2014/15 sebagai juara Grup D.

Namun jika mereka ingin memprioritaskan Bundesliga 1, ada baiknya Dortmund melepaskan ajang Liga Champions, dan DFB Pokal. Pasalnya jika tetap ngotot tampil sejauh mungkin di dua kompetisi tersebut, Dortmund tidak hanya membagi fokus namun juga fisik mereka.

Apalagi, sejak musim ini dimulai, Dortmund selalu dirundung cedera pemain. Ketika salah satu pemain pulih dari cedera, maka pemain lain yang cedera, dan seperti itu seterusnya.

Maka dengan stok pemain yang terbatas karena cedera Dortmund sebaiknya melupakan Liga Champions dan DFB Pokal pada musim ini. Bahkan peluang Dortmund untuk juara di Liga Champions tidaklah besar, di mana pada babak 16 besar mereka bertemu jawara Italia, Juventus.

Mungkin, dengan hilangnya konsentrasi di Liga Champions dan DFB Pokal, Dortmund bisa fokus untuk keluar degradasi. Kini Bundesliga 1 hanya menyisakan 17 pertandingan lagi.


3. Cadangkan Pemain Bintang

Kebijakan manajemen Borussia Dortmund yang gemar melepas pemain bintang tampaknya membuat gerah pemain lain. Memang pemain yang berjasa membawa Dortmund juara seperti Nuri Sahin dan Shinji Kagawa telah kembali, tapi kepergian Mario Goetze dan Robert Lewandowski masih menyimpan kekesalan dalam diri beberapa pemain.

Salah satu pemain bintang yang kesal dengan kebijakan klub adalah Marco Reus. Akibat hal itu pula penampilan Reus menurun drastis. Apalagi sejak mengalami cedera sebelum Piala Dunia 2014, pemain 25 tahun itu jadi mudah cedera, di mana pada musim ini dia baru bermain sembilan pertandingan Bundesliga.

Selain Reus, ada sang kapten Mats Hummels, yang menilai manajemen klub tidak mendukung Dortmund untuk menyaingi Bayern Muenchen di kompetisi domestik. Lalu juga ada Ilkay Gundogan yang bahkan sempat ingin dilepas sebelum menderita cedera para pada musim panas 2013.

Tiga nama tersebut adalah pemain yang sering menghiasi bursa transfer pemain. Mungkin karena sudah bosan bermain di Dortmund mereka jadi bermain tidak maksimal. Oleh karena itu tidak ada salahnya jika Juergen Klopp membangkucadangkan mereka dan memberikan kesempatan bermain kepada pemain lain.

Bundesliga JermanBorussia DortmundJurgen Klopp

Berita Terkini