5 Bek Sayap Sepakbola Paling Agresif (Bagian I)
Dalam sebuah tim, posisi bek baik itu center back (bek tengah) atau full back (bek sayap) mengemban tugas yang sangat berat yakni sebagai benteng kokoh untuk membendung serangan lawan sebelum menembus jala gawang kiper.
Namun, di era sepakbola modern ini, peran bek sayap tidak lagi terpaku di zona pertahanan seperti yang konsisten dilakukan oleh bek tengah. Bek sayap mulai rajin menyisir sisi sayap pertahanan lawan untuk membantu lini serang tim.
Usaha-usaha bek sayap untuk menyerang inilah akan menjadi variasi serangan bagi tim agar bisa menekan lawan dari area flank. Meski rentan dieksploitasi lawan lewat skema counter attack, bek sayap tidak akan mengalami pengurangan tugas, mereka juga pasti melakukan tracking back.
Maka dari itu, sosok pemain yang paling fit untuk mengisi area bek sayap adalah pemain yang memiliki kemampuan sprint di atas rata-rata, kemampuan bertahan yang baik tentunya, fisik prima dan skill menyerang yang baik.
Berikut INDOSPORT merangkum sederet bek sayap yang memiliki naluri menyerang sangat agresif seperti dilansir footyjokes.net
1. Dani Alves
Kemampuan menyerang Alves yang agresif tidak diragukan lagi. Meski sering meninggalkan posnya di area bek kanan Barcelona untuk membantu serangan, namun ia kerap memberikan asupan assist penting bagi gol Blaugrana.
Pemain berusia 31 tahun ini selalu terlihat berada di area pertahanan lawan jika Barcelona berada dalam situasi menyerang. Kombinasi umpan-umpan pendeknya dengan Messi kerap merusak barisan pertahanan lawan.
Apresiasi harus diberikan pada Alves yang telah mencetak 19 gol dan menciptakan 79 assist sejak ia bergabung dengan Barcelona pada 2008.
2. David Alaba
Alaba menjadi pemain potensial Bayern Muenchen. Usianya masih terbilang muda yakni 22 tahun, namun ia sudah bisa menembus skuat utama Die Roten dan menjadi pemain reguler dalam setiap starting line up Muenchen.
Agresifitasnya dalam menyerang tak terbantahkan, apalagi ia dianugerahi tendangan kaki kiri yang powerful dan akurat. Area sayap kiri Muenchen menjadi lebih berwarna saat ia kerap membantu Frank Ribery membangun serangan. Ia pun punya fisik kuat saat bertahan.
Alaba sudah mengoleksi 24 gol dan 23 assist yang didapatnya sejak masih berusia muda hingga kini.
3. Marcelo
Bek berdarah Brasil ini memang terkenal suka menyerang. Hal ini terlihat saat sisi kiri pertahanan Madrid selalu lowong saat ia membantu penyerangan. Pemain berusia 26 tahun itu juga sering memberi ancaman pada lawan saat menggiring bola dan merangsek masuk ke kotak penalti.
Seperti pemain Brasil kebanyakan, naluri menyerang Marcelo sangat kuat, apalagi dipadu dengan kecepatannya. Namun, area yang diduduki Marcelo kerap mendapat tekanan luar biasa dari lawan, sebab kemampuan bertahan Marcelo agak lemah.
4. Lukasz Piszcek
Bergabung bersama Borussia Dortmund sejak 2010, Lukasz Piszcek telah menjadi bagian penting dari peningkatan performa Dortmund baik di level Jerman maupun Eropa. Apalagi, Dortmund terkenal memiliki gaya bermain yang sangat agresif.
Piszcek selalu membantu kerja para gelandangnya saat menyerang. Sama baiknya jika ia harus mengemban tugas untuk bertahan. Hingga kini, pemain berusia 29 tahun ini telah mencetak 11 gol dan membuat 32 assist bagi Dortmund di semua kompetisi.
5. Branislav Ivanovic
Ivanovic juga dikenal bisa menempati posisi bek tengah dalam formasi Chelsea. Namun, ia lebih sering mengisi pos bek kanan karena agresifitasnya yang mengkilap karena terlibat dalam setiap skema penyerangan The Blues.
Sejak 2007, pemain berusia 30 tahun ini telah mencetak sejumlah gol penting bagi Chelsea seperti saat melawan Napoli pada babak 16 besar Liga Champions 2012 yang menyelamatkan Chelsea dan menjadi juru selamat The Blues dengan gol di menit terakhir melawan Benfica di final Liga Europa 2013. Ivanovic telah mencetak 27 gol sejauh ini untuk klubnya.