x

5 Pemain Ini Karirnya Rusak Karena Jose Mourinho

Selasa, 23 Juni 2015 17:31 WIB
Penulis: Yohanes Ishak | Editor: Ramadhan

Jose Mourinho memang terkenal sebagai sosok pelatih yang pragmatis. Ia juga cukup cerdas dalam mendatangkan seorang pemain untuk memperkuat skuad yang sedang dilatihnya.

Namun, pelatih asal Portugal itu juga kerap mendapat kritikan karena membuang beberapa pemain berharga yang sebenarnya memiliki bakat yang menguntungkan andai dipertahankan.

Sebagian besar pemain bertalenta yang dilepas Mourinho tersebut berasal dari klub yang ia latih saat ini, Chelsea. Nama-nama tersebut misalnya seperti Arjen Robben dan Kevin De Bruyne yang ia depak dari Stamforde Bridge.

Padahal, jika dua pemain tersebut dipertahankan kemungkinan besar keduanya akan menjadi pemain besar di Chelsea. Ternyata, tak hanya pemain berbakat saja yang dilepas oleh eks pelatih Inter Milan dan Real Madrid tersebut. Ada beberapa nama pemain bintang yang kehilangan sinarnya ketika dilatih oleh pelatih berusia 52 tahun tersebut.

Siapa sajakah deretan pemain bintang tersebut yang ketajamannya menghilang karena dilatih oleh Mourinho? Berikut ini adalah rangkuman deretan pemain yang kehilangan peforma terbaiknya versi INDOSPORT.


1. Eidur Gudjohnsen

Penyerang berkebangsaan Islandia ini bermain bersama Chelsea selama 6 tahun, yakni pada 2000 hingga 2006.

Selama membela si Biru, Gudjohnsen mampu menjadi mesin gol yang cukup tangguh bagi klubnya tersebut. Namun, sejak kedatangan Mourinho pada tahun 2004, perlahan ia mulai kehilangan tempatnya seiiring dengan kedatangan Didier Drogba yang akhirnya membuat performanya ikut menurun.

Hal tersebut membuat dirinya harus hengkang ke Barcelona. Bersama El Barca, Gudjohnsen juga gagal menemukan peforma terbaiknya. Ia hanya mampu mencetak 10 gol dalam tiga musim.


2. Carlo Cudicini

Carlo Cudicini pertama kali dipinjam Chelsea pada tahun 1999 dari klub Castel di Sangro salah satu klub di Italia.

Permainannya bersama The Blues pun menjanjikan dan berhasil mendapat tempat utama. Namun, kedatangan Jose Mourinho seakan menjadi mimpi buruk untuknya.

Cudicini langsung tergusur disaat peformanya berada di level atas dengan hadirnya penjaga gawang baru dari Rennes, yakni Petr Cech. Cudicini harus merelakan tempatnya diambil dan menjadi pelapis Cech selama 5 musim. Minimnya kesempatan bermain membuat performa terbaiknya menghilang. Ironisnya, ia dilepas ke klub rival, Tottenham Hotspur pada tahun 2009.


3. Andriy Shevchenko

Siapa yang tidak kenal dengan penyerang tajam asal Ukraina ini? Saat dirinya memperkuat AC Milan, nama Shevchenko selalu ditakuti oleh tim lawan manapun, karena pergerakan dan naluri mencetak golnya yang sangat tinggi. 

Namun, insting mencetak golnya hilang drastis ketika pindah ke Chelsea pada tahun 2006. Usut punya usut, rupanya Jose Mourinho memang tidak membutuhkan jasa dari Andriy Shevchenko.

Kedatangannya ke Stamford Bridge merupakan keinginan dari pemilik klub, Roman Abramovich. Selama hampir 2 musim, pemain yang akrab dipanggil Sheva itu hanya mampu mencetak 9 gol. Bahkan, saat dipinjamkan ke klub asalnya, AC Milan ia juga gagal menemukan insting golnya tersebut.


4. Hernan Crespo

Sama seperti Andriy Shevchenko, nama penyerang asal Argentina ini cukup ditakuti oleh tim manapun di Serie A Italia.

Hernan Crespo dikenal sebagai penyerang tajam ketika membela dua klub raksasa, Inter dan Milan. Namun, ketika ia bermain dibawah besutan Mourinho di Chelsea pada musim 2005/06, ia benar-benar menjadi pelapis dari penyerang kesayangan Mou, Didier Drogba. Meski mampu mencetak gol, permainan tajam Crespo seakan meredup.


5. Iker Casillas

Iker Casillas menjadi pemain selanjutnya yang ikut meredup di bawah asuhan Mourinho.

Penjaga gawang timnas Spanyol yang bermain di Real Madrid ini benar-benar kehilangan permainan terbaiknya saat dibesut oleh Mourinho.

Sempat dijadikan pilihan utama, Casillas harus menepi akibat menderita cedera dan digantikan oleh pelapisnya saat itu, Diego Lopez. Setelah sembuh dari cedera, Mourinho tak kunjung memasangnya di tim utama, namun justru menjadikannya sebagai pelapis.

Menariknya, Diego Lopez yang tampil cemerlang seakan menutup ruang untuk mengembalikan Casillas ke tempat utamanya. Terlepas dari usianya yang semakin bertambah, hingga saat ini, performa Casillas semakin mengalami penurunan, tidak hanya di Madrid, tetapi juga di level timnas.

ChelseaJose MourinhoIker CasillasCarlo CudiciniHernan CrespoAndriy ShevchenkoEidur Gudjohnsen

Berita Terkini