x

5 Taipan Asia di Liga Inggris

Rabu, 12 Agustus 2015 00:39 WIB
Editor: Galih Prasetyo

Memiliki harta berlimpah, sejumlah konglomerat asal Asia merambah bisnis dengan menguasai sejumlah saham klub sepakbola. Di liga paling bergengsi, Liga Inggris, sejumlah taipan datang dan membeli saham mayoritas klub.

Berita Transfer Klub Top Eropa, klik di sini.

Era kedatangan penguasaha Asia yang membeli saham klub Liga Inggris, mulai menjadi perhatian publik saat mantan perdana menteri dan juga pengusaha asal Thailand, Thaksin Shinawatra membeli saham Manchester City. Ia berinvestasi besar dengan membangun klub yang awalnya berstatus klub medioker menjelma jadi klub yang berisi pemain berstatus bintang. 

Usai Thaksin angkat koper dari Inggris karena tuduhan korupsi dari pemerintah Thailand, sejumlah taipan Asia mulai berdatangan membeli klub Liga Inggris.

WAJIB BACA
4 Nomor Jersey Sepakbola Paling Keramat
7 Pemain Bintang yang Hampa Gelar Liga Inggris
6 Pesepakbola Bersaudara Ini Berbeda Kewarganegaraan
5 Bek Tengah Ini Berpotensi ke Old Trafford
5 Pemain Terbaik di Pekan I Liga Primer Inggris

Sebut saja pengganti Thaksin, pangeran kaya asal Timur Tengah, Khaldoon Al Mubarak. Bahkan ada taipan asal Asia Tenggara, tepatnya dari negara  Malaysia, Tony Fernandes yang membeli klub Queen Park Rangers (QPR).

Selain mereka masih terdapat sejumlah pengusaha besar yang jadi orang nomor satu di klub Liga Inggris, siapa saja mereka? Berikut 5 taipan asal Asia yang jadi raja di klub Liga Inggris:

BACA JUGA
Liga Indonesia | Liga Primer | Liga Champions | Bundesliga
La Liga | Serie A | Selebrita | Komunitas | Transfer Pemain


1. Khaldoon Al Mubarak (UEA): Manchester City

Namanya muncul saat penguasa lama Manchester City, Thaksin dengan terpaksa harus melepas mayoritas sahamnya pada 2008 silam. Dengan bendera Abu Dhabi United Group, Khaldoon sukses membeli mayoritas saham Manchester City. Melihat latar belakangnya, Khaldoon memulai karirnya sebagai pengusaha di bidang real estate di Uni Emirates Arab. Lulus dari Amerika Serikat, Khladoon ialah asissten terpercaya dari putra mahkota UEA Mohammed bin Zayed Al Nahyan. Selain memiliki usaha real estate, Khaldoon juga bergerak di bidang otomotif. Ia tercatat memiliki Abu Dhabi Motor Sport. 

Selama memimpin City, Khaldoon sukses membawa City lebih baik dibanding saat dipimpin Thaksin. City mampu menjadi juara liga Primer Inggris pada musim 2011/12 dan 2013/14, Piala FA 2010/11, Capital One 2013/14 dan Community shield 2012. City yang awalnya berstatus klub medioker jadi klub yang paling diminati sejumlah pemain bintang untuk bergabung. Perobakan besar yang dilakukan Khaldoon selama memimpin City antara lain mengubah nama stadion yang awalnya 

City of Manchester Stadium menjadi Etihad Stadium, menjadikan City untuk terus menjadi klub besar yang diminati pemain bintang, hal ini pernah ia utarakan saat wawancara eksklusif dengan Mirror, 10 Juni 2015 silam. Ia tak hanya sekedar bicara di bursa transfer, ia rela mengeluarkan 49 juta poundsterling hanya untuk membeli satu pemain muda asal Liverpool, Raheem Sterling. 


2. Tony Fernandes (Malaysia):Queens Park Rangers

Pengusaha penerbangan kelahiran Kuala Lumpur, Malaysia, 51 tahun silam ini ialah fans berat dari klub West Ham United. Fernandes bahkan hampir memiliki klub berjuluk 'The Hammers' ini pada 2011 silam, namun tidak tercapainya kata sepakat terkait harga pembelian saham membuatnya gagal jadi orang nomor satu di West Ham United. 

Fernandes tidak patah arang, 18 April 2011 saat klub Queens Park Rangers (QPR) sukses jadi tim promosi liga Primer Inggris usai 15 tahun absen, Tony Fernandes didaulat jadi orang nomor satu di klub tersebut. Kabarnya Fernandes memegang 61% saham QPR Holdings, perusahaan yang membawahi klub QPR. Saat menjadi presiden klub, Tony sempat berujar bahwa ia selalu ingin terlibat dalam sepakbola dan London baginya selalu memiliki daya tarik untuk mengembangkan bisni dan sepakbola. "Ini kesempatan yang terlalu bagus untuk saya tolak," kata Fernandes. 

Usai didapuk jadi presiden klub, Tony langsung bergerak. Ia menunjuk eks pemain Manchester United, Mark Hughes sebagai pelatih gantikan Neil Warnock. Majalah bisnis Forbes menyebut bahwa Tony menginvestasikan dana sebesar 50 juta poundsterling di awal ia memimpin. Sejumlah pemain berstatus 'setengah bintang' sukses mendarat di Loftus Road, markas QPR. Mulai dar nama winger Inggris, Shaun Wright Phillips, eks kiper Inter Milan, Julio Cesar hingga eks winger Manchester United, Park Ji Sung pernah membela QPR. Meski belum berikan prestasi dan saat ini QPR terperosok ke divisi satu liga Inggris, Tony masih dipercaya menjadi presien klub yang sudah berdiri 133 tahun silam tersebut. 


3. Lakshmi Mittal (India):Queens Park Rangers

Sebelum Tony Fernandes menguasai mayoritas saham QPR, di QPR sudah terdapat taipan asal India yang memiliki 20% saham klub tersebut. Ia adalah Lakshmi Mittal. Pengusaha asal India itu kabarnya hanya mengeluarkan uang sebesar 200ribu poundsterling untuk dapat menguasai 20% saham QPR. Memang saat itu, QPR sedang mengalami masalah keuangan. 

Pengusaha yang bergerak di bidang bisnis kesehatan ini ialah satu dari tujuh dewan komisaris yang menguasai saham QPR pada periode 2007 hingga 2008. Mittal lalu menjadi dewan komisaris yang paling bertahan, ia lalu menjalin kerjasama dengan perusahaan penerbangan milik Tony Fernandes. Awalnya perusahaan penerbangan milik Tony Fernandes hanya menjadi sponsor klub. 

Baru pada 2011, Tony Fernandes menjadi presiden klub dengan menguasai 62% saham dan Lakshmi Mittal menguasai 33% saham QPR. Usai keduanya menjadi penguasa QPR sejumlah produk ternama masuk sebagai sponsor klub mulai dari perusahaan otomotif hingga perusahaan listik ternama dari Eropa. 


4. Shahid Khan (Pakistan): Fulham

Ia sangat dikenal karena memiliki ciri khas tersendiri, yakni kumis tebalnya yang melengkung. Penguasah asal Pakistan ini mulai menjadi pemilik Fulham saat mengambil alih saham mayoritas klub dari pengusaha Mohamed Al Fayed pada Juli 2013. Kabarnya pria kelahiran Lahore, Pakistan, 65 tahun silam itu menginvestasikan dana sebesar 150 hingga 200 juta poundsterling. 

Saat menjadi presiden klub, Shahid mengangkat pelatih bertangan dingin, Martin Jol. Namun karena penampilan kurang memuaskan, Shahid memecat Jol dan mengangkat Felix Magath. Sejumlah pemain ia rekrut, mulai dari kiper asal Belanda, Maarten Steklenburg, gelandang asal Amerika Serikat, Clint Dempsey, eks penyerang Manchester United, Dimitar Berbatov hingga gelandang AC Milan, Urby Emanuelson. 

Shahid memang belum mampu berikan prestasi untuk Fulham, namun kabarnya saat ia memimpin, Fulham mampu meraup keuntungan 17,3 juta poundsterling pada musim 2013/14. 


5. Vincent Tan (Malaysia): Cardiff City

Penguasaha asal Malaysia ini sempat menyita perhatian publik Inggris, bukan karena ia menjadi presiden klub asal Wales, Cardiff City. Namun karena keputusannya untuk mengubah logo klub. Logo klub ia ubah menjadi naga merah, selain Vincent Tan juga mengubah warna jersey dari biru ke merah. Sejumlah fans garis keras Cardiff City memprotes tindakan Vincent Tan. Namun ia tak bergeming. 

Pengusaha kelahiran, Batu Pahat, Malaysia ini resmi menjadi presiden Cardiff City pada Mei 2010 silam. Awalnya ia mempunyai 30% saham klub. Pada April 2013, ia kabarnya menginvestasikan dana sebesar 25 juta poundsterling. Ia juga mengatakan siap untuk membeli saham Cardiff City sebesar 36,1% dan akan langsung mendaftarkan di bursa efek Malaysia (KLSE). 

Setahap demi setahap, Vincent Tan pada akhirnya mampu menguasai saham Cardiff sebanyak 90%, ia juga disebut-sebut telah mengeluarkan dana sebesar 140 juta poundsterling. Dana sebesar itu untuk membayar hutang klub, pembelian pemain dan gaji seluruh pemain dan staf QPR selama 4 tahun sejak Vincent menjadi petinggi Cardiff City. Cardiff pun sempat memboyong sejumlah pemain dan pelatih ternama mulai dari Craig Bellamy hingga eks pemain Manchester United, Ole Gunnar Solskjaer yang sempat menjadi pelatih Cardiff pada 2014 silam. 

QPRManchester CityCardiff CityFulhamVincent TanKhaldoon Al MubarakTony FernandesLakshmi MittalShahid Khan

Berita Terkini