10 Kisah Mencengangkan Pesepakbola Dunia
Banyak yang tidak mengetahui deretan kisah menarik mengenai pesepakbola dunia. Kisah-kisah yang membuat kita seakan tidak mempercayai seorang superstar sepakbola pernah menjalaninya. Sebagai pesepakbola memang wajar jika di masa lalu mereka memiliki kisah menarik yang akan selalu mereka kenang.
Seperti sosok penyerang asal Belanda yang juga jadi legenda Arsenal, Dennis Bergkamp. Siapa yang sangka jika Bergkamp yang begitu menakutkan di depan gawang lawan justru jadi penakut jika harus menaiki pesawat terbang. Masih terdapat lagi sejumlah kisah menarik lainnya. Simak 10 kisah mencengangkan pesepakbola dunia versi INDOSPORT:
1. Bela Klub Mafia
Legenda hidup Real Madrid, Alfredo Di Stefano ternyata dalam perjalanan karirnya sempat membela klub yang didanai oleh gembong narkotik asal Kolombia. Klub tersebut ialah Millonarios. Di Stefano membela Millonarios pada 1949 hingga 1953. Di klub tersebut ia menjalani 102 laga dan cetak 90 gol. Penampilan impresifnya bersama Millonarios membuatnya dilirik oleh Real Madrid. Di Stefano pun hijrah ke Real Madrid dan jadi legenda.
Keputusan Di Stefano untuk membela Millonarios sempat membuat banyak orang mengkritiknya. Padahal sebelumnya Di Stefano membela klub Rivel Plate dan banyak klub besar Argentina ingin merekrutnya. Tawaran uang besar jadi alasan utama Di Stefano membela Millonarios. Millonarios ialah klub yang berdiri pada 18 Juni 1946, klub ini ialah klub terbesar di Kolombia era 50-an. Klub ini sempat mendapat sokongan dana dari para gembong narkotik asal Kolombia.
2. Phobia Ketinggian (Aviophobia)
Bagi fans Arsenal sosok Dennis Bergkamp ialah legenda hidup. Menjalani karirnya di tim Meriam London pada 1995 hingga 2006, Bergkamp tercatat bermain sebanyak 315 dan mencetak 87 gol. Pribadinya yang tenang serta pembawaannya yang begitu menakutkan jika di gawang lawan justru berbanding terbalik dengan sifat penakutnya akan ketinggian.
Bergkamp memang seorang yang miliki phobia ketinggian. Ia tak pernah mau naik pesawat terbang jika Arsenal lakukan pertandingan tandang. Tak heran ia banyak absen di laga Arsenal di luar Inggris. Ia pun mendapat julukan 'Non Flying Dutchman'.
Saat masih membela Ajax, Bergkamp padahal tak miliki phobia ini. Semua itu bermula saat Belanda akan jalani laga uji coba jelang Piala Dunia 1994. Pesawat yang ditumpangai timnas Belanda termasuk Bergkamp di dalam alami kerusakan mesin. Ditambah saat itu seorang wartawan menyebut di dalam pesawat terdapat bom. Usai itu ia tak pernah lagi mau naik pesawat. "Aku punya masalah dengan itu. Aku tidak bisa terbang, aku hanya membeku, aku panik dan sulit untuk mengatasinya," kata Bergkamp.
3. Sosok Casanova
Jika saat ini Cristiano Ronaldo dikenal sebagai sosok playboy yang sering gonta ganti kekasih maka di era 90-an pecinta pesepakbola mengenal akan sosok kiper Inter Milan, Gianluca Pagliuca. Level Pagliuca melebih Ronaldo yang hanya disebut playboy. Ia adalah sosok casanova. Casanova sendiri berasal dari seorang penulis kenamaan Italia, Giacomo Casanova. Ia hidup di era 1825 hingga 1989, sebagai seorang penulis, Casanova dikenal memiliki pengalaman seks dengan banyak perempuan dan sering mengatakan hal tersebut di muka umum.
Hal itu-lah yang dilakukan oleh Gianluca Pagliuca. Pagliuca sempat menyebut bahwa ia keranjingan dengan tubuh perempuan yang seksi. Kabar menyebutkan kiper yang bermain sebanyak 168 laga untuk Inter Milan itu telah tidur bersama 100 perempuan lebih dalam hitungan tahun. Hebatnya lagi kisah petualangan seks Pagliuca tersimpan rapi tanpa satu pun perempuan yang pernah ditiduri Pagliuca mengumbarnya ke media.
4. Kacang Tak Lupa Kulit
Sudah terlalu banyak cerita yang menceritakan bagaimana deretan pesepakbola dunia banyak menggelontorkan uangnya untuk menyumbang kepada mereka yang tak mampu. Sebut saja Lionel Messi atau Cristiano Ronaldo yang dikenal miliki sisi dermawan. Ada kisah menarik terkait Ronaldo, superstar Portugal ini ternyata bukan sosok superstar yang tak mengerti istilah kacang lupa akan kulitnya.
Pada saat kecil, Ronaldo pernah bermain bersama salah satu klub junior yang ada di Portugal. Suatu hari, klub tersebut kedatangan scout (pencari bakat) dari Sporting Lisbon (salah satu klub terkuat dan terbesar di Portugal) untuk mencari bakat di klub tersebut. Kebetulan di klub tersebut, hanya ada 2 orang yang bersinar yakni CR7 beserta temannya yang bernama Albert Frantau.
Mereka pun mengadakan pertandingan dengan dipantau oleh pencari bakat dari Sporting Lisbon. Ronaldo cetak dua gol, Frantau cetak 1 gol. Menariknya, dari gol kedua yang dicetak Ronaldo, berasal dari assist Frantau. Padahal sebelum beri assist, Frantau tinggal menceploskan bola ke gawang yang sudah tidak lagi dijaga kiper lawan. Usai laga, Ronaldo ditarik ke Sporting sementara Frantau tidak.
Tahun berganti, Ronaldo menjelma jadi superstar bertabur kekayaan. Apa yang terjadi dengan Frantau? ia tetap hidup mewah meski tak bermain sepakbola, usut punya usut Ronaldo yang banyak memberi ia bantuan secara finansial. Ronaldo tahu betul bagaimana arti balas budi.
5. Isu Penyuka Sesama Jenis
Alessandro Del Piero sempat diisukan sebagai seorang penyuka sesama jenis. Pasalnya pada 90an sempat tersembar foto Del Piero tengah 'bermesraan' dengan seorang pria tampan. Isu itu semakin kencang berhembus karena Del Piero tak mau mengklarifikasi ke media terkait hal tersebut. Cukup lama Del Piero bungkam ke media terkait isu itu.
Setelah cukup lama digosipkan sebagai penyuka sesama jenis, Del Piero baru memberi klarifikasi bahwa pria yang ada di dalam foto tersebut ialah kakak kandungnya, Stefano Del Piero. Keduanya saat itu memang tengah berlibur dan Stefano tengah menggosokan cream ke punggung Del Piero. Miliki wajah yang tidak terlalu mirip membuat rumor penyuka sesama jenis semakin melekat keduanya.
6. Pendukung Zapatista
Gerakan Zapatista ialah kelompok revolusioner bersenjata yang bermarkas di Chiapas, salah satu provinsi termiskin di Meksiko. Basis anggota mereka sebagian besar adalah masyarakat adat, tapi mereka juga mempunyai pendukung dari wilayah perkotaan seperti halnya dukungan jaringan internasional. Zapatista mengangkat senjata bukan untuk merebut kekuasaan, tapi untuk menciptakan sebuah ruang demokratis dimana pertentangan antar pandangan politik yang berbeda-beda bisa dibicarakan.
Ialah eks kapten Inter Milan, Javier Zanetti dikenal sebagai sosok pesepakbola terkenal yang mendukung gerakan ini. Zanetti tercatat banyak memberikan dukungan finansial kepada gerakan ini. Banyak sosok Zanetti pun dianggap sosok luar biasa bagi gerakan Zapatista. Bagi Zanetti, sosok Subcomandate Marcos ialah sosok yang dapat mengembalikan harkat dan derajat kaum papa.
7. Pro Komunis
Selain Zanetti, sosok Diego Maradona juga dikenal sebagai pesepakbola yang memiliki perhatian lebih kepada gerakan perlawanan Komunis. Ia tercatat sebagai kawan akrab beberapa pemimpin Amerika Selatan yang beraliran Komunis, seperti Fidel Castro, Evo Moralles serta (alm) Hugo Chavez. Bahkan muka Fidel Castro diabadikan Maradona menjadi tatto di bagian tubuhnya.
Keakraban mereka tak hanya sekedar karangan media. Beberapa kali, Maradona diundang oleh para pemimpin dunia tersebut untuk sekedar menikmati jamuan makan malam, begitu juga sebaliknya, Maradona pun beberapa kali mengundang para pemimpin dunia tersebut untuk menonton sepakbola di kandang Boca Juniors, klub kebanggaan Maradona.
8. Pemabuk
Minuman keras sangat identik dengan dua pesepakbola dunia ini, George Best dan Paul Gascoigne. Best bahkan dianggap miliki level lebih tinggi dibanding Paul Gascoigne dalam urusan menenggak alkohol. Best bahkan harus merenggang nyawa karena infeksi ginjal yang diakibatkan alkohol yang banyak ia tenggak selama masih menjadi pesepakbola.
Best pernah masuk penjara selama tiga bulan karena mabuk saat menyetir dan menyerang anggota polisi. Ia bahkan beberapa kali terlihat mabuk saat sedang menjalani sesi wawancara dnegan wartawan.
Sedangkan Paul Gascoigne, baru tahap masuk pusat rehabilitasi untuk menghentikan ketergantungannya pada alkohol. Paul Gascoigne bahkan sempat mendapat julukan sebagai si badut. Alasannya cara bermainnya seperti seorang badut yang mabuk.
9. Penggemar Filsafat dan Puisi
Siapa sangka jika seorang Eric Cantona ternyata ialah seorang yang memiliki kegemaran membaca buku filsafat dan puisi. Atas hobinya tersebut yang sedikit berbeda dengan peranginya yang emosi saat bermain di lapangan membuat legenda Prancis dan Juventus, Michael Platini menyebut bahwa ada dua sosok di dalam diri Cantona. Sepanjang karirnya di Inggris, Cantona banyak dicap sebagai sosok yang gila, sosok yang liar dan sosok yang mengerikan.
Teman dekat Cantona yang juga eks pelatih Liverpool, Gerard Houiller pernah mengatakan, "Dia tak seperti pesepakbola pada umumnya. Ada sisi menarik dari sifatnya yang tempramen," kata Houiller. Sejumlah kawan dekatnya di timnas Prancis juga sempat mengatakan bahwa di ruang ganti, Cantona banyak berujar mengenai hal-hal berbau puitis dan filosofis. "ia kadang membicarakan karya Picasso dengan penjelasan yang sangat filosif dan puitis sekali," kata David Ginolla.
10. Hampir Gila
Bayern Muenchen pada 2002 pernah miliki sosok gelandang berbakat, ia adalah Sebastian Deisler. Deisler bahkan sempat disebut sebagai sosok penerus legenda-legenda Jerman seperti Franz Beckenbauer ataupun Lothar Matthaus. Namun sayang karir Deisler tak cemerlang, cedera jadi alasan utamanya.
Ia bahkan disebut-sebut hampir gila dan bunuh diri karena cedera yang tak kunjung sembuh. Deisler alami cedera lutut pada Mei 2002 tak lama ia masuk ke Bayern Muenchen. Ia bahkan sempat masuk ke dalam klinik di Muenchen untuk mengobati depresi yang ia alami. Di klinik tersebut, Deisler masuk dalam kategori pasien stasioner. Ia sempat bergabung kembali ke skuad Bayern Muenchen pdaa 2003 namun kembali masuk ke ruang operasi pada Oktober 2004 di masuk dalam kategori penyandang yang sulit disembuhkan.