x

(VIDEO) 5 Full Back Paling Fenomenal

Minggu, 23 Agustus 2015 14:54 WIB
Editor: Galih Prasetyo

Jika mencermati keberadaan full back atau biasa disebut bek sayap, posisi ini seiring maju sepakbola modern miliki peran vital. Sepintas tidak ada perbedaan dari full  back dan wing back. Namun ada perbedaan mendasar dari tugas mereka. Wing back dibutuhkan saat pelatih menggunakan formasi 3-5-2 ataupun 5-3-2. Sejatinya wing back hanya posisi full back yang harus dialihfungsikan. 

Sementara posisi full back bertugas tidak hanya bertahan namun juga menyerang. Kekuataan fisik menjadi syarat utama pemain di posisi ini. Mereka harus mampu overlap saat adanya serangan balik dari pemain lawan. Di era sepakbola saat ini, beberapa full back miliki peran penting untuk kemampuan tim mendapat prestasi terbaik. 

Berikut 5 full back paling fenomenal versi INDOSPORT: 


1. Gary Neville

Pria kelahiran 18 February 1975 ini ialah full bek fenomenal untuk Manchester United. Perannya di sisi kanan Manchester United bersama David Beckham saat masa jaya Manchester United begitu fenomenal. Kakak dari Phil Neville ini dikenal sebagai bek kanan yang tidak kenal kompromi. Perawakannya yang pendiam membuat ia begitu disegani. 

Jika Javier Zanetti memiliki dua klub, maka ia masih kalah dengan Neville. Karan hanya Neville, pemain yang membel satu klub sepanjang karir sepakbolanya. Bergabung sebagai anggota class of 92, Neville sukses mainkan 200 laga dan mencetak 5 gol untuk Manchester United. Di Manchester United, ia meraih 8 gelar liga primer Inggris, 3 piala FA, 2 gelar liga Champions dan 1 Piala Dunia antar klub. 


2. Roberto Carlos

Siapa yang tidak kenal dengan full back yang satu ini. Si spesialis 'tendangan pisang' ini begitu terkenal di era 90-an dan awal 2000-an. Kemampuannya dalam menyerang dan bertahan sangat berguna untuk tim yang ia bela, baik Real Madrid ataupun timnas Brasil. 

Lahir di Garca, Sao Paulo, Brasil, Roberto Carlos memulai karirnya bersama klub União São João pada 1990. Perawakan kecil tidak membuatnya kalah secara fisik dalam hal perebutan bola dengan pemain lawan, permaianan yang bagus di União São João membuatnya ia bergabung ke Palmeiras. Hanya semusim ia di Palmeiras, Carlos kemudian terbang ke Eropa dan gabung dengan Inter. 

Di Inter, ia tak terlalu berkembang. Ia pun hijrah ke Real Madrid pada 1996. Bersama Real Madrid, Carlos memainkan 370 laga dan mencetak 47 gol hingga 2007. Selama membeal Real Madrid, Roberto Carlos menyumbang 4 gelar La LIga, 3 Supercopa Spanyol, 3 gelar liga Champions dan 2 Intercontinental Cup dan 1 UEFA Super Cup. Bersama Brasil, ia adalah anggota tim yang menyumbang gelar Piala Dunia 2002. 


3. Javier Zanetti

Lahir di kota Buenos Aires, Argentina, ia adalah legenda hidup Inter Milan dan timnas Argentina. Sebagai seorang full back, peran dari Zanetti sangat vital untuk permainan Inter dan Argentina. Pria berwajah teduh ini dikenal sebagai tipikal full back yang sangat jarang membuat konfrontasi dengan pemain lawan atau membuat gaduh laga dengan tindakan non fair play. 

Selain itu, Zanetti ialah pesepakbola paling setia. Tercatat dalam karirnya ia hanya membela dua klub. Memulai karir yunoirnya di klub Talleres. Zanetti lalu bergabung ke Banfield pada 1992. Di klub tersebut, ia hanya bermain hingga 1995. Di klub tersebut, Zanetti bermain 100 laga dan cetak 3 gol. Lepas dari Banfield, Zanetti terbang ke Eropa dan bergabung ke klub yang membuatnya menjadi legenda hidup, Inter Milan. 

Di Inter Milan, Zanetti bermain sebanyak 615 kali dan mencetak 12 gol. Pada 2014 Zanetti putuskan untuk pensiun dari sepakbola. Sepanjang karirinya, Zanetti tidak hanya menyumbang banyak gelar, namun juga banyak hal positif yang Zanetti kerjakan. Ia termasuk salah satu pesepakbola yang aktif menyumbang dana untuk gerakan politik Zapatista di Meksiko, selain itu ia adalah duta dunia untuk Olimpiade Khusus Penyandang Cacat.


4. Andreas Brehme

Ia adalah pencetak gol Jerman kala mampu meraih gelar Piala Dunia 1990 di Italia. Sepakan penaltinya membuat Argentina hanya menjadi runner-up. Selain piawai dalam mengeksekusi penatli, Brehme juga sangat ahli mengeksekusi tendangan bebas. Menariknya kaki kanan dan kiri Brehme sangat baiknya. 

Memulia karirnya di HSV Barmbek-Uhlenhorst, Brehme semakin menunjukan perkembangannya. Ia lalu bergabung ke klub besar Bundesliga, Bayern Munchen pada 1986. Hanya dua musim ia bersama Munchen dan putuskan hijrah ke Italia dan bergabung ke Inter Milan. Bersama Inter, Brehme memainkan 116 laga dan mencetak 11 gol. 


5. Cafu

marcos Cafu Another

Cafu ialah tandem dari Roberto Carlos di posisi full back Brasil. Jika Carlos di kiri maka ada Cafu di kanan. Kombinasi kedua pemain ini begitu fenomenal dan membuat Brasil sebagai tim yang lengkap era 90-an. Cafu yang memulai karirnya di klub Sao Paulo pada 1990 sukses mainkan 117 laga dan cetak 7 gol. Ia tercatat memang menghabiskan karirnya di liga Brasil. 

Baru pada 1997, ia hijrah ke Eropa dan bergabung bersama AS Roma. Di Roma, Cafu miliki peran penting. Utamanya saat Roma dilatih oleh Fabio Capello. Ia juga sukses menyumbang banyak gelar untuk AS Roma dan yang tak kalah penting, ia adalah kapten timnas Brasil saat angkat piala Dunia 2002. 

Manchester UnitedBayern MunchenInter MilanAS RomaGary NevilleJavier ZanettiRoberto CarlosMarcos Cafu

Berita Terkini