x

Stadion Maguwoharjo, Saksi Bisu Gempa Yogyakarta

Jumat, 18 September 2015 15:23 WIB
Penulis: Devi Novitasari | Editor: Joko Sedayu

Stadion Maguwoharjo terletak di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta dengan luas 6 hektar. Stadion ini dibangun dengan tipe stadion modern Eropa seperti 'Mini San Siro' dengan ciri khas terdapat empat menara yang memiliki tangga memutar. Seperti stadion Eropa pada umumnya, di mana stadion ini tidak memiliki lintasan atletik.

Luas kawasan stadionnya sebesar 24,98 hektar. Bangunan didirikan seluas 11.000 meter persegi dengan kapasitas 40.000 kursi penonton. Stadion ini dikelola oleh Dinas Pendapatan Kekayaan Aset Daerah (DPKAD) dengan status kepemilikan tanah dimiliki oleh Pemerintah Desa Maguwoharja dan bangunan dimiliki oleh Pemda Kabupaten Sleman.

Tarif sewa yang berlaku pada stadion ini sekitar Rp20 juta tanpa lampu (sore) dan Rp25 juta dengan menggunakan lampu. Dalam Turnamen dikenakan tarif Rp15 juta per pertandingan dengan fasilitas lampu sementara yang tidak menggunakan lampu dikenakan tarif sebesar Rp10 juta per pertandingan. Ini belum termasuk dana kebersihan yang dikenakan sebesar Rp2 juta per event.

Dengan dilengkapi dua ruang ganti pemain ( 26 loker), dua bangku cadangan pemain, tiga mushola, gudang penyimpanan, ruang VIP, dua ruang administrasi, satu lobi VIP, satu ruang jumpa pers, satu ruang kesehatan/P3K, enam loket pembelian tiket, ruang perlengkapan, kamar tidur pemain/apartment mini, delapan toilet (40 kamar toilet dan 24 wastafel), empat tribun, papan skor elektronik dan satu buah kantin, stadion ini semakin mewah dengan menggunakan rumput asal Italia yang berjenis Zoysia Matrelia Linmer dan disinari  lampu 1.200 luks (144 lampu). Tidak heran jika stadion ini dikabarkan menghabiskan dana sekitar Rp100 Miliar. Berbagai kelengkapan ini juga membuat stadion ini cukup diperhitungkan.

Dengan sentuhan rumput Italia membuat stadion ini harus menggunakan media tanam pasir pantai yang sudah disterilkan untuk menghilangkan kandungan garam dengan cara di semai.

Sayangnya tak hanya kemewahan dan keindahannya, karena letaknya yang berada dalam kawasan cincin api, stadion ini juga terkena 'sialnya' amukan alam. Dua kali harus menyaksikan dahsyatnya alam, Stadion Maguwoharjo harus kembali didera penderitaan akibat ulah manusia. Ingin tahu lebih lengkap? Berikut INDOSPORT Merangkumnya.


1. Baru Berdiri Sudah Rusak

Didirikan pada 2005, markas klub sepakbola PSS Sleman telah menyaksikan dahsyatnya kekuatan alam. Pada 2006 stadion ini harus terkena dampak gempa bumi tektonik yang berpusat anatara DI Yogyakarta dan Jawa Tengah, tepatnya pada 27 Mei 2006. Gempa berkekuatan 5,9 skala Richter tersebut membuat Stadion Maguwoharjo harus mengalami pembenahan pada 2007.


2. Jadi Barak Pengungsi

Meletusnya Gunung Merapi pada 2010 membuat warga sekitaran direlokasikan ke tempat pengungsian yang disediakan pemerintah. Salah satu tempat yang menjadi tempat pengungsian adalah Stadion Maguwoharjo, Kabupaten Sleman. Stadion ini harus beralih fungsi menjadi kamp pengungsian. Dalam musibah ini, Stadion Maguwoharjo menampung 36.000 orang.

Pemerintah setempat membagi para pengungsi berdasarkan asal daerahnya. Namun karena kurangnya persediaan tikar untuk tidur akhirnya pengunggsi memadati sisi kiri stadion yang memang sudah disediakan tikar untuk istirahat para pengungsi. Tak hanya tikar yang jadi sasaran, toilet stadion yang berjumlah sekitar 40 buah dipadati pengungsi yang mengantri.

Pengalihan fungsi stadion ini menimbulkan kerusakan pada fasilitas dengan biaya perawatan dan perbaikan sebesar 40 juta. Meski demikian, saat Idul Adha penyembelihan hewan kurban dipusatkan di posko utama  Stadion Mauwoharjo ini agar semua pengungsi bisa secara merata merasakan daging kurban. Meski mengalami kerugian dari segi fasilitas karena bencana alam, stadion ini berhasil membantu para pengungsi untuk bernaung dari keganasan alam.


3. Kembali Rusak Karena Tangan Manusia

Stadion Maguwoharjo kembali mengalami kerusakan, bukan karena bencana alam melainkan ulah tangan-tangan manusia.

Kerusakan terparah dialami stadion ala 'Mini San Siro' ini terjadi pada saat kerusuhan antar suporter PSS Sleman melawan PSIM Yogyakarta pada 2014. Kerusakan ini memerlukan sekitar 50 juta untuk perbaikannya yang ditanggung oleh panitia pelaksana.

Kericuhan antar suporter ini sangat merugikan penyelenggara pertandingan bahkan klub yang mereka dukung.

PSS SlemanBencana AlamStadion Maguwoharjo

Berita Terkini