x

5 'Sampah United' yang Jadi Emas di Klub Eropa

Sabtu, 3 Oktober 2015 20:37 WIB
Editor: Ahmad Priobudiyono

Class of 92, adalah periode emas bagi Akademi United melahirkan sederet nama besar seperti David Beckham, Ryan Giggs, Nicky Butt, Paul Scholes dan Neville. Mereka adalah lulusan akademi United yang menjadi tulang punggung skuat si ‘Iblis Merah’ selama lebih dari dua dekade. Bahkan kedatangan bintang baru seperti Cristiano Ronaldo dan Wayne Rooney pun tidak sanggup menggeser posisi mereka.

Namun, tidak semua pemain lulusan akademi united beruntung bisa bergabung dalam skuad inti klub kebanggaan kota Manchester itu. Meskipun gagal bersaing dengan rekan-rekan seperguruannya bukan berarti kita boleh mengartikan kualitas talenta dan skill mereka tidak baik.

Era 90-an dengan Robbie Savage dan Keith Gillespie juga menimba ilmu di Class of 92. Savage yang gagal menembus tim utama United tetapi dirinya malah menjadi legenda di Crewe Alexandra, Leicester City, Birmingham City, Blackburn Rovers dan terakhir di Derby County.

Sedangkan Gillespie yang pindah ke Newcastle United karena dirinya masuk dalam kesepakatan transfer Andy Cole yang dibeli Manchester United saat itu, sukses membuktikan dirinya di St. James Park.

Di tahun 90an banyak lulusan akademi United yang memiliki potensi tetapi gagal menembus tim utama karena banyaknya pemain bintang di skuat utama.

Boran Djordjic, Danny Webber, Jonathan Greening, Ronnie Wallwork dan masih banyak lagi produk akademi setan merah yang melanglang buana di seluruh dunia.

Tidak berhenti di situ, di era 2000 hingga sekarang tercatat sederet nama pemain berbakat jebolan akademi united yang tidak mendapat bangku di Old Trafford, namun menjadi pilar utama dan pemain kunci di tim yang mereka bela sekarang.

INDOSPORT coba mengangkat 5 nama mereka yang terbuang dari United namun menjadi emas dan tumpuan klub di mana mereka bermain sekarang. Berikut ulasannya. 


1. Paul Pogba (Juventus)

Memiliki nama lengkap Paul Labile Pogba, namun akrab dikenal Paul Pogba adalah salah satu pemain top jebolan akademi united yang gagal bersaing di Manchester United dan kini hangat dalam pelukan si ’Nyonya Tua’ Juventus.

Gagal bersaing di skuad ‘Iblis Merah’ pemain yang berjuluk ‘Paul si Gurita ini dibuang ke Juventus. Dan siapa sangka tanpa harus menunggu lama Pogba langsung membawa Juventus meraih tiga Gelar juara serie-A dan dua Piala Super Italia.

Kegemilangan Pogba di Juventus membuat United gigit jari dan bersungut-sungut. Langkah Sir Alex Ferguson melepas ‘Paul si Gurita’ secara cuma-cuma lantas dan dijadikan kambing hitam disesalkan sejumlah banyak pihak.

Zidane berkomentar, "Sejatinya kata 'salah' bukanlah tafsiran yang tepat untuk kiprah Sir Alex Ferguson di Manchester United. Namun sebuah kesalahan sudah ia lakukan kala melepas Pogba dari Manchester United," tutur Zidane, seperti dikutip Goal Italia.

Mantan strike United, Luis Saha pun angkat komentar, "Saya memang tidak terlalu sering melayangkan kritik kepada Manchester United maupun Sir Alex Ferguson, namun sudah jelas bahwa mereka melakukan kesalahan besar (saat melepas Paul Pogba-red), kata Saha kepada talkSPORT.

Hingga akhirnya SAF mengakui, bahwa penjualan Pogba ke Juventus merupakan blunder terbesar yang telah dia buat.

“Benar, saya memang memutuskan menjualnya ke Juve dengan gratis,” kata Ferguson seperti dikutip TuttoSport.

Bahkan SAF Fergie tak menyarankan Juve menjual Pogba dengan harga yang murah. Setidaknya, menurut Fergie, Si Nyonya Tua menjual Pogba dengan banderol €100 juta atau setara Rp1,5 triliun. “Andai saya di Juve, saya pasti sudah menjualnya (dengan harga tersebut),” ujar Fergie.


2. Giuseppe Rossi (Fiorentina)

Selanjutnya adalah pemain berkebangsaan Italia yang lahir di New Jersey Amerika Serikat Giuseppe Rossi.

Striker berusia 28 tahun ini sejatinya memiliki kemampuan mencetak gol yang cukup mumpuni. Sangat wajar jika namanya tidak pernah absen dari skuad timnas Italia sejak tahun 2003 hingga 2008.

Selama 2 musim di Manchester United Rossi tidak mendapat tempat bermain dalam tim inti, Rossi dipinjamkan ke Newcastle United dan Parma pada 2006 dan 2007.

Nama besar Rossi bersinar saat dirinya dibeli Villareal pada tahun 2007 hingga 2013. Selama di La Liga ketajamannya sebagai seorang striker sangat diperhitungkan lawan-lawannya.

Dari 136 permainannya di Villarreal Rossi tercatat telah mencetak 54 gol sebelum akhirnya diboyong ke kampung halamannya oleh Fiorentina pada tahun 2013.

Di Fiorentina karir Giuseppe Rossi digadang-gadang akan meroket. Tifosi La Viola menaruh harapan besar kepadanya karena Fiorentina memang sudah lama tidak memiliki penyerang yang handal.

Dan hal itu dibuktikan olehnya, mantan pemain Villareal tersebut langsung tancap gas dan berhasil mengukuhkan 16 gol serta 3 assist dari 21 penampilannya bersama klub berjuluk La Viola tersebut.

Sayangnya, belakangan nama Rossi meredup, karena dirinya sering dibekap cedera. 


3. Gerard Pique (Barcelona)

Datang ke Barcelona di tahun 2008, setelah tidak mendapat tempat di tim utama Manchester United Gerrad Pique menjadi tembok tebal untuk jantung pertahanan Barcelona.

Sepanjang karirnya bersama Barcelona, Pique telah berhasil mempersembahkan 16 Gelar juara untuk Blaugrana.  

Mulai dari musim perdana nya di Barca, yakni di musim 2008/09, Pique kembali mencicipi Trebble winner, bahkan lebih dari itu, 6 gelar sekaligus, gelar Juara La Liga Spanyol, kemudian gelar juara Copa Del Rey, Piala Super Spanyol, Juara Liga Champions Eropa, Piala Super Eropa dan Piala Dunia Antar klub.

Di musim berikutnya 2010/11, Pique kembali berhasil mempersembahkan tiga gelar, juara La Liga Spanyol dan Piala Super Spanyol dan Liga Champions Eropa. Musim 2011/12, satu gelar juara Copa Del rey, dan di Musim 2012/13 Juara La Liga Spanyol dan Piala Super Spanyol berhasil ia persembahkan.

Rentetan prestasi yang teramat panjang untuk dituliskan dan dibaca, dan posisi Pique sebagai tembok raksasa di jantung pertahanan Barcelona belum tergantikan.

Apa kenyataan ini tidak membuat miris hati si ‘Iblis Merah’?


4. Danny Welbeck (Arsenal)

Daniel Nii Tackie Mensah Welbeck atau yang lebih dikenal dengan nama Danny Welbeck adalah pemain sepak bola kelahiran 26 November 1990 yang berasal dari Inggris.

Pemain berusia 24 tahun itu kini bermain untuk Arsenal setelah Louis van Gaal tidak menginginkannya. Ia dijual dengan angka transfer 16 juta sejak musim 2014/15.

Louis van Gaal mengklaim Welbeck tidak menyamai standar yang dimiliki Robin van Persie dan Wayne Rooney.

Meskipun begitu, pemain hasil binaan akademi Manchester United tersebut tampil luarbiasa sejak didatangkan oleh the Gunners. Arsene Wenger memainkan Danny Welbeck di starter dengan formasi 4-5-1 sebagai penyerang tengah.

Pengamat sepak bola telah mengakui kekuatan dalam gaya Welbeck bermain seperti tingkat kinerja itu, kecepatan dan kecerdasan dalam mengikuti komando taktik.

Dia juga telah dikenal karena tingkat kinerjanya dan telah digambarkan sebagai pemain yang kuat, cepat, dan sangat baik di duel udara.

Welbeck adalah sosok sentral di lini penyerangan dengan tinggi badannya dan gaya berjalan, Welbeck kerap dibandingkan dengan striker Togo Emmanuel Adebayor dan striker Nigeria Daniel Amokachi.

Welbeck bergabung dengan akademi Manchester United ketika ia berusia delapan tahun. Ia memulai debutnya untuk klub Manchester United U-18 pada tanggal 8 April 2006 di pertandingan liga melawan Sunderland.

Musim berikutnya, ia berhasil mencetak sembilan gol dalam 28 pertandingan Manchester United U-18, termasuk satu gol dari delapan pertandingan di FA Youth Cup, dimana Welbeck berperan penting dalam membantu tim untuk mencapai pertandingan final, meskipun usianya dua tahun lebih muda dari pemain lainnya. 


5. Tom Cleverley (Everton)

Tom Cleverley adalah pemain jebolan akademi Manchester United yang dipromosikan pada 2009. Namun pemain 25 tahun itu kini lebih memilih berseragam Everton karena merasa tak dibutuhkan lagi di Old Trafford. 

Cleverley memiliki kontrak dengan MU yang berakhir pada akhir bulan Juni lalu. Tapi kontraknya tidak diperpanjang hingga batas waktunya sehingga ia datang ke Goodison Park dengan bebas transfer.

Pemain berusia 25 tahun ini dinilai merupakan pemain yang sangat hebat dan akan sangat cocok dengan formasi yang dimainkan manajer Everton Roberto Martinez. Pemain kelahiran Inggris tersebut sangat membantu karena ia bisa bermain di berbagai posisi.

Tom Cleverley masuk ke akademi tim Manchester United sejak tahun 2000 hingga tahun 2009. Dirinya bermain untuk Manchester United sejak tahun 2009 hingga 2015.

Ia telah bermain 55 kali, dan mencetak 3 gol. Ia pernah dipinjamkan ke Leicester City, Watford,Wigan Athletic, dan Aston Villa. 

Manchester UnitedArsenalGiuseppe RossiBarcelonaEvertonJuventusPaul PogbaTom CleverleyFiorentinaDanny WelbeckGerard PiqueJuventus Club Indonesia - JCIArsenal Indonesia Supporter Club (AIS)Arsenal Tula

Berita Terkini