x

5 Aksi Tekel Paling Berbahaya di Liga Primer (Part I)

Minggu, 4 Oktober 2015 20:33 WIB
Editor: Ahmad Priobudiyono

Aksi tekel dalam sebuah pertandingan sepakbola adalah keniscayaan yang tidak dapat dihindari. Sejumlah pemain, khususnya pemain belakang kerap mengandalkan tekel sebagai sebuah strategi menyelamatkan lini pertahanan timnya.

Namun tensi pertandingan yang tinggi kerap membuat pemain melakukan tekel keras dan cenderung kasar dan membahayakan dengan tidak lagi mengedepankan nilai fair play.

Liga Primer sebagai kompetisi sepakbola paling sibuk di dunia, jadwal pertandingan yang padat dan atmosfir persaingan antar klub yang sangat ketat selalu menghadirkan pertandingan tensi tinggi setiap minggunya.

Sejumlah tekel mewarnai sejumlah pertandingan, dari yang dilakukan dengan bersih sampai yang cenderung kasar, dan berbahaya bisa terjadi setiap minggunya.

Tidak sedikit pula pemain yang menjadi terkenal akibat aksi tackling-nya di lapangan. Kali ini INDOSPORT merangkum 7 aksi tekel berbahaya yang pernah terjadi sepanjang sejarah Liga Primer. 


1. Ole Gunnar Solskjaer on Rob Lee (1998)

Meskipun bukan merupakan tekel yang membahayakan namun tekel yang dilakukan Ole Gunnar Solskjaer terhadap Rob Lee tergolong sebagai tekel terburuk sekaligus heroik yang pernah dilakukan seorang pemain di Liga Primer.

Saat itu United berada di puncak klasemen Liga Premier selama 6 bulan, namun seteru abadinya Arsenal  mulai mengejar. Kemenangan melawan Newcastle saat itu menjadi hal mutlak yang harus diraih setan merah.

Saat seluruh pemain United mengurung Newcastle United setengah lapangan, ketika tiba-tiba Rob Lee mendapatkan peluang untuk melakukan serangan balik cepat.

Setelah mendapat umpan panjang dari lini pertahanannya Rob Lee berlari menggiring bola dan dihadapkan dengan kondisi satu lawan satu dengan Raimond van der Gouw kiper Red Devils.

Namun sebelum sempat memasuki kotak penalti MU, Solskjaer berlari mengejarnya dan dengan dingin menjegalnya dari belakang.

Gelandang Newcastle berkebangsaan Norwegia ini pun sontak tersungkur di luar area penalti. Peluang emas menjebol gawang United pun sirna begitu saja akibat tekel yang dilakukan Solskjaer.

Tanpa ampun sang pengadil lapangan langsung menghukum Solskjaer dengan kartu merah. Sementara seluruh pendukung setia MU berdiri memberikan standing applause untuk aksinya.


2. Michael Brown on Ryan Giggs (2006)

Beruntung bagi Michael Brown, karena wasit hanya memberikannya hadiah kartu kuning setelah apa yang dilakukannya kepada Ryan Giggs.

Brown melakukan aksi yang sangat berbahaya, saat United melibas Fulham dengan skor telak 5-1.

Brown menerjang lutut Ryan Giggs dengan kedua kakinya saat bola Giggs mencoba untuk menguasai bola. Sebuah pelanggaran yang sangat keras, namun wasit hanya menghukum Brown dengan kartu kuning.

Sebuah keputusan yang menjadi tanda tanya bagi banyak pihak.


3. Michael Brown on Sean Davis (2006)

Lagi-lagi Michael Brown, dan masih di tahun yang sama 2006. Michael Brown kembali menjadi penjagal kaki yang paling menakutkan, kali ini Sean Davis yang menjadi korbannya.

Namun kali ini Michael Brown diusir keluar lapangan tanpa ampun, setelah melakukan tendangan dua kaki kepada Sean Davis saat Fulham bertemu Portsmouth pada bulan April 2006.

Hampir mirip seperti yang dilakukan Brown kepada Ryan Giggs, saat situasi bola 50:50 Davis datang coba menguasai bola namun lajunya harus terhenti setelah dua kaki Brown menghantamnya tanpa ampun.

Wasit yang berdiri hanya beberapa meter dari kejadian itu langsung mengeluarkan kartu merah untuk Brown, sementara Sean Davis menuduh Brown mencoba untuk mematahkan kakinya.

Selama karirnya, Michael Brown memang terkenal dengan permainan kerasnya, sepanjang karirnya ia telah menerima 137 kartu kuning dan 7 kartu merah.


4. Alan Shearer on Neil Lennon (1998)

Mantan Kapten Inggris Alan Shearer,  beruntung tidak diusir wasit, setelah menendang gelandang Leicester City Neil Lennon di wajahnya dengan kaki kirinya.

Insiden tersebut terjadi saat Newcastle berhadapan dengan Leicester City di Filbert Street 1998. Shearer lolos dari hukuman wasit, sementara Lennon mengalami memar dan luka wajah.

Komisi FA pun menyatakan Shearer tidak bersalah meskipun Shearer secara jelas terbukti dengan sengaja menendang pemain.

Putusan tidak bersalah adalah melegakan khususnya bagi para pendukung Newcastle. Pasalnya, jagoan mereka bebas dan bisa bermain saat menghadapi Arsenal di final Piala FA beberapa hari kemudian.

Malang bagi Newcastle dan Shearer, meskipun bebas dari hukuman wasit dan komisi FA, Marc Overmars dan Nicolas Anelka menghukum mereka dengan 2 gol di Wembley. Cangkir itu akhirnya menjadi milik The Gunners.


5. Ben Thatcher on Pedro Mendes (2006)

Gelandang Portsmouth Pedro Mendes harus menderita cedera kepala yang cukup parah setelah berbenturan dengan pemain Manchester City, Ben Thatcher pada tahun 2006.

Thatcher secara sengaja menerjang kepala Mendes dengan sikutnya, dan membuat Mendes terhempas ke dalam papan iklan yang mengelilingi lapangan.

Gelandang Portugal itu kehilangan kesadaran dan harus diberikan oksigen di pinggir lapangan sebelum diangkut ke rumah sakit setempat.

Dalam perjalanan menuju rumah sakit Mendes sempat mengalami kejang, untuk pemulihan dirinya terpaksa harus menjalani perawatan intensif selama satu minggu.

Sementara Thatcher harus menjalani larangan hukuman bermain selama beberapa pertandingan.

InggrisRyan GiggsOle Gunnar SolskjaerPiala Liga InggrisAlan ShearerPedro Mendes

Berita Terkini