x

3 Alasan Tidak Menghiburnya Permainan Brasil Menurut Socrates

Kamis, 15 Oktober 2015 05:52 WIB
Editor: Randy Prasatya

Jika mengingat sepakbola Brasil, kita pasti selalu terbayang dengan suguhan yang memukau seperti layaknya trik-trik freestyle. Bahkan cara bermain mereka itu menjadi suatu yang identik bagi pesepakbola asal Brasil dan juga secara permainan.

Kemampuan-kemampuan tersebut bahkan telah mengantarkan Brasil sebagai rajanya sepakbola di pentas dunia. Dengan cara bermain yang sangat menghibur, Tim Samba bahkan berhasil meraih lima gelar Piala Dunia.

Akan tetapi, untuk saat ini permainan Brasil sudah tidak lagi menghibur seperti era Garrincha, Pele, Socrates, Ronaldo hingga Ronaldinho. Permainan yang ditunjukan generasi tersebut justru tidak lagi terlihat di kubu Selecao untuk sekarang ini.

Tidak menariknya permainan Brasil untuk saat ini pun membuat legenda mereka, Socrates, mengungkapkan alasan tersebut.


1. Tidak Agresif

Sebagian para pemain Brasil di era sekarang dikatakan sebagai komplotan yang tidak memilik agresivitas. Mereka lebih cenderung banykan memegang bola, tapi tidak mau mengejar bola saat berada di kaki lawan.


2. Tuntutan Zaman

Pemain pada era 1970-an rata-rata pemain berlari sejauh 4 kilometer per pertandingan. Kini, jarak yang ditempuh hampir tiga kali lipat. Hal ini berarti ruang yang diperoleh pemain semakin sempit.

Kondisi itu juga memudahkan terjadinya kontak fisik dan pemain pun semakin sulit membuat gerakan. Sekarang, jika tidak mampu melakukan gerakan dengan sekali sentuh, seorang pemain tidak mungkin bermain di level atas. Atas dasar ini, permainan menjadi semakin buruk.


3. Faktor Urbanisasi

Dengan maraknya arus Urbanisasi di Brasil, Socrates melihat menjadi dampak yang signifikan atas merosotnya gaya bermain Selecao. Faktor urbanisasi secara tidak sadar telah mengambil lahan bermain mereka di kawasan kumuh atau yang biasa disebut favela.

"Kami kini menjadi negeri urban. Sebelumnya tidak ada keterbatasan lahan bermain. Kami bisa bermain di jalanan atau di mana saja. Sekarang, sulit untuk menemukan ruang bermain,” ujar Socrates, sebelum tutup usia di akhir 2011.

BrasilPeleRonaldinhoRonaldoSocratesMane Garrincha

Berita Terkini