x

3 Pesepakbola Indonesia Beralih Jadi Sopir

Selasa, 27 Oktober 2015 18:46 WIB
Editor: Zainal Hasan

Seperti kita ketahui, menjadi seorang atlet atau pesepakbola terkadang kita seakan dielu-elukan saat memberikan penampilan gemilang di sebuah klub. 

Hidup pun dapat hampir pasti berkecukupan materi. Namun ibarat Pribahasa Seperti roda pedati yang terkadang di atas namun terkadang berada di bawah. 

Kini setelah masa keemasan mereka berakhir ada beberapa atlet atau pesepakbola yang harus bersusah payah membanting tulang demi menyambung hidup. Nama besar yang dulu diraih saat masih aktif sebagai pesepakbola seakan pudar dimakan waktu.

Seperti beberapa nasib pesepakbola Indonesia di bawah ini yang berhasil dirangkum INDOSPORT.


1. Anang Maruf

Siapa tak kenal dengan Anang Ma'ruf. Mantan pemain Persebaya Surabaya dan tim nasional Indonesia dikenal sebagai pemain belakang yang mumpuni.

Namun Anang sempat mengejutkan publik saat dirinya memutuskan untuk bergabung menjadi pengemudi ojek online. Bukan tanpa alasan, bagi Anang menjadi pengemudi ojek bukan pekerjaan utamanya.

Dia tetap berkecimpung di dunia yang membesarkan namanya dengan menjadi pelatih di sebuah Sekolah Sepakbola di Surabaya.

Perjalanan Karier Anang Ma'ruf

1994–1999    Persebaya Surabaya        
1999–2002    Persija Jakarta        
2003             Deltras Sidoarjo        
2004–2010    Persebaya Surabaya    
2010–2011    Deltras Sidoarjo    
2011–kini      Gresik United    


2. Alexander Pulalo

Nama Alexander Pulalo sempat mencuat di era 90an sebagai pemain top Arema Malan dan tim nasional Indonesia. Namun nasib kini berbicara lain, Alex menjadi seorang sopir di sebuah perusahaan televisi swasta.

Alex mengaku menjadi pengemudi menjadi jalan terakhir untuk mengisi kesehariannya. Sejatinya dia memiliki hasrat untuk menjadi seorang pelatih. Namun nasib berbicara lain kini dirinya mengaku nyaman menjadi seorang driver.

Perjalanan Karier Alexander Pulalo
    
1994–1998     Semen Padang
1998–1999    Pelita Jaya
2000–2001     PSM Makassar
2002             PSIS Semarang
2003             Persija Jakarta
2004            Persib Bandung
2005            Arema Malang
2006            Arema Malang
2007            Arema Malang
2008-2009    Arema Malang
2009-2010    Semen Padang


3. Galih Sudaryono

Mantan penjaga gawang Persija Jakarta dan tim nasional U23 sempat mengalami keterpurukan akibat kisruh yang terjadi antara Kemenpora dengan PSSI. Bagaimana tidak, akibat kisruh membuat matinya kompetisi di Indonesia.

Untuk menyambung hidup, Galih pun terpaksa harus memutar otak dengan menjadi operator Odong-odong.

“Kalau minder mungkin enggak, hanya saja dia perlu waktu untuk belajar. Kalau membuka stand di beberapa lokasi bazar mungkin ia, namun masih di daerah dekat dengan rumah. Selain itu setiap hari Minggu saya juga membuka stand area bermain anak di Stadion Manahan Solo,” jelas Galih saat ditemui INDOSPORT, di kediamannya yang berada di kawasan Ngringo, Palur, Karanganyar.
  

PSSIAlexander PulaloGalih SudaryonoAnang Maruf

Berita Terkini