x

5 Kemiripan Van Gaal dengan Sir Alex Ferguson

Minggu, 1 November 2015 10:48 WIB
Editor: Ahmad Priobudiyono

Kehadiran Louis van Gaal di Manchester United sebagai pelatih adalah angin segar untuk tim berjuluk setan merah ini.

Pasalnya sepeninggal manajer legendaris mereka Sir Alex Ferguson, MU sempat terpuruk dan terlempar dari lima besar persaingan klasemen Liga Primer beberapa musim lalu.

David Moyes yang dipercaya untuk menggantikan peran besar Sir Alex malah membuat MU makin terpuruk.

Kepemimpinan Moyes dianggap gagal apalagi sebelumnya tim kebanggan kota Manchester ini dikenal memiliki karakter dan tradisi yang cukup kuat di Liga Primer di era Sir Alex Ferguson.

Louis van Gaal datang ke Manchester United untuk menggantikan Moyes membawa ide-ide, filosofi dan gaya kepemimpinan yang lebih berkarakter.

Kedatangannya menjadi sebuah oase bagi Manchester United sebagai sebuah tim yang selalu haus akan prestasi.

Filosofi dan gaya kepemimpinan van Gaal yang dibawanya dinilai memiliki sejumlah kemiripan dengan sang manajer legenda Sir Alex Ferguson.

INDOSPORT merangkum 5 kemiripan sosok van Gaal dengan Sir Alex Ferguson dalam ulasan berikut.


1. Penanganan Media

Sir Alex Ferguson punya gaya tersendiri dalam menghadapi media. Ia cenderung berani memberikan konformasi dan menjawab sejumlah spekulasi yang beredar terkait klub, kinerja maupun pribadinya.

Hubungan Sir Alex dengan media memang tidak ada yang terlalu spesial. Sir Alex adalah tipe pelatih yang tidak terlalu mengkhawatirkan image buruk yang akan terbangun oleh media sepanjang apa yang dilakukan adalah benar menurutnya.

Sepanjang karirnya sebagai pelatih dia pernah melarang wartawan BBC untuk meliputnya selama tujuh tahun.

Bahkan yang lebih frontal adalah Sir Alex sangat tidak suka kepada wartawan di era modern yang mengenakan pakaian santai saat sesi wawancara.

Van Gaal memiliki tipe dan kemiripan dengan Sir Alex dalam hal penanganan media, dan kita bisa lihat dalam beberapa tahun ke belakang, pun saat dirinya sudah tiba di Old Trafford.

Hal ini dibuktikannya saat memberikan analisisnya terkait tentang permainan bola panjang sebagai jawaban atas kritikan Sam Allardyce dalam sebuah konferensi pers.

Mirip dengan Sir Alex, Van Gaal tidak takut menjadi bulan-bulanan media dan cenderung berani untuk menanggapi sejumlah pertanyaan yang dilontarkan media.

Hal yang sangat berbeda dengan apa yang telah ditunjukkan David Moyes saat menukangi MU di masa kepelatihannya yang singkat.


2. Komitmen Pada Pemain Pemuda

Serupa Sir Alex, Van Gaal selalu adalah pelatih yang sangat suka mendukung dan mengorbitkan para pemain muda. Memelihara mereka dan terus mengasah kemampuan mereka untuk menjadi pemain sukses di masa depan.

Kesuksesan Sir Alex membesarkan para pemain muda dibuktikan dengan Class of 92 nya dan kemunculan pemain-pemain muda bertalenta Manchester United seperti Wayne Rooney, Ronaldo, David De Gea dan beberapa pemain lainnya.

Sir Alex adalah tipe seorang pelatih yang selalu memberi dukungan dan motivasi terhadap para pemain muda baik di dalam maupun di luar akademi klub.

Van Gaal telah melakukan hal yang sama setelah ia mengambil kendali di Manchester United.

Dia telah mempromosikan beberapa pemain, seperti James Wilson, Andreas Pereira, Tyler Blackett, Paddy McNair untuk bergabung di dalam skuat senior untuk memberikan kesematan lebih kepada mereka. 


3. Ahli Membidik Pemain

Kualitas Sir Alex sebagai seorang pelatih juga ditandai dengan kejeliannya untuk melihat bakat dan potensi seorang pemain.

Tidak hanya jeli dalam melihat bakat dan potensi pemain, Sir Alex bahkan tahu bagaimana caranya mengembangkan bakat dan potensi terpendam dari para pemain dan membuat mereka yang tadinya biasa saja menjadi luar biasa.

Sejumlah pemain yang sebelumnya dianggap biasa saja, bahkan dipandang sebelah mata oleh banyak orang seperti seperti Tom Cleverley, Anderson, Jonny Evans bisa bersinar di bawah tangan dingin seorang Sir Alex.

Van Gaal sebagai seorang pelatih juga telah melakukan hal yang sama selama bertahun-tahun dan ia telah menunjukkannya bersama Manchester United.

Musim lalu ia mengangkat martabat MU yang sempat terpeleset di bawah besutan Moyes, van Gaal dengan sukses memoles Marouane Fellaini dan Ashley Young.

Kedua pemain ini berkembang dengan sangat baik di bawah arahan Van Gaal hingga mendapatkan ekspektasi dan kesan lebih dari semua orang.

Musim ini van Gaal kembali menunjukkan kemampuannya ini, dengan dingin ia membentuk Mata dan Herrera sehingga kedua bermain sangat baik dan percaya diri.

Ini adalah kualitas van Gaal yang selalu dapat memberikan keyakinan pada para pemain bahwa mereka bisa bermain ke tingkat terbaik yang bisa mereka capai.


4. Wibawa dan Kewenangan

Dua hal ini lah yang sempat hilang dari Manchester United saat di bawah kepelatihan David Moyes.

Sir Alex sejak awal karirnya di Manchester United memiliki wibawa dan memegang kendali penuh atas para pemain, staf dan media.

Dia mampu meyakinkan para pemain tentang ide-ide dan rencana yang dirancangnya dan itulah yang membantu para pemain loyal dan percaya kepadanya.

Van Gaal juga tidak berbeda dalam hal ini, Manchester United di awal kedatangannya ke Old Trafford benar-benar membawa dan menanamkan filosofi dan ide-ide kreatifnya meskipun tak jarang menuai sejumlah kritik.

Namun ia tetap kokoh berjuang di atas ide dan filosofinya sehingga mampu memegang kendali penuh terhadap media, pemain dan para stafnya.

Hal inilah yang membantu semua yang terlibat dalam klub mengerti apa yang dia inginkan dari mereka, sehingga para pendukung tahu apa yang dia coba lakukan.

Akhirnya sekarang kita dapat melihat apa yang orang Belanda telah usahakan sejauh ini dan kualitas ini membuatnya lebih mirip dengan bagaimana yang Sir Alex lakukan.


5. Hairdryer Treatment

Sir Alex tidak pernah membeda-bedakan pemain-pemain yang bermain di bawah asuhannya. Dia selalu memperlakukan setiap pemain sama dan tidak ada yang lebih besar antara satu dari yang lainnya.

Cara yang dilakukan Sir Alex ini kerap membantu membantu Man United saat tim ini kesulitan untuk memenangkan sebuah pertandingan.

Sir Alex tidak segan untuk memberikan kepercayaan pada sejumlah pemain muda atau bahkan minim pengalaman untuk menjadi solusi kebuntuan yang dihadapi oleh pemain utama yang diandalkan sebelumnya.

Strategi ini selalu membawa hasil baik dan gemilang karena Sir Alex tidak memandang sebelah mata untuk sejumlah pemainnya. Cara ini juga membuat dirinya mendapatkan respek dari para pemain dan fans.

Van Gaal tidak berbeda dalam konteks ini. Dia selalu memperlakukan setiap pemain sama dan tidak lebih besar dari yang lain.

Bahkan dirinya kerap terlibat dalam argumen dengan sejumlah pemain klub terdahulunya, namun ia tetap yakin tidak ada pemain yang lebih besar dari klub.

Gaya ‘hairdryer treatmen’ yang dilakukan van Gaal juga telah membantu Man United memenangkan beberapa pertandingan musim ini dan menjawab apa yang menjadi pertanyaan besar selama masa kepelatihan David Moyes di Man United.

Manchester UnitedBelandaLouis van GaalSir Alex FergusonSkotlandiaLiga Primer Inggris

Berita Terkini