x

Skema Terbaik Rafa Benitez di Real Madrid

Kamis, 12 November 2015 15:08 WIB
Editor: Galih Prasetyo

Sebelum dilatih oleh Rafa Benitez, Real Madrid tidak terlalu tunjukan skema permainan yang baik. Carlo Ancelotti seperti tinggalkan sejumlah lubang di taktik yang ia terapkan. Lini depan baik, lini belakang keropos bisa juga sebaliknya. 

Rafa Benitez belajar dari itu semua. Pria asli Spanyol ini pun meracik skema terbaik untuk Real Madrid. Tidak hanya baik di satu lini namun di semua lini. Apa skema tersebut? 

Berikut skema terbaik Rafael Benitez di Real Madrid versi INDOSPORT: 


1. 4-4-1-1

Kala melawan PSG beberapa hari lalu, eks pelatih Liverpool dan Valencia ini menerapkan formasi 4-4-1-1. Di formasi ini, Benitez menempatkan dua pemain yang berdiri bebas tanpa pengawalan dari pemain lawan yakni Ronaldo di lini depan, serta Isco di lini tengah. Dua gelandang jangkar berdiri di depan empat bek sejajar sementara tiga gelandang serang membangun skema serangan. 


2. Ronaldo leluasa

Benitez pun memberikan keluluasaan kepada Ronaldo untuk berdiri bebas di sektor pertahanan lawan. Alternatifnya jika Ronaldo mendapat pengawalan ketat, Benitez akan maksimalkan Isco. Isco akan jadi kreator serangan balik Real Madrid dengan manfaatkan kecepatan seorang Cristiano Ronaldo. 


3. Marcelo Terlindungi

Marcelo juga mendapat tempat tersendiri di skema Real Madrid. Full back asal Brasil ini akan selalu mendapat perlindungan dari pemain lain, pasalnya Marcelo menjadi otak serangan Real Madrid dari sektor sayap. Kecepatan seorang Marcelo sangat dieksploitasi oleh Rafa Benitez. 


4. Dua gelandang Bertahan

Tak jarang Rafa Benitez juga selalu tempatkan dua gelandang bertahan di saat bersamaan. Hal ini sering dilakukan Benitez saat Real Madrid sedang berada di kondisi unggul. Saat Real Madrid hadapi PSG di liga Champions, Jese ditarik dan digantikan Dmitri Cheryshev, tugas dari Cherysher selain jadi gelandang bertahan juga membantu tugas dari full back, Marcelo. 


5. Setengah Man to Man Marking

Taktik memang jarang digunakan oleh sejumlah klub di era saat ini, pasalnya taktik ini memiliki kelemahan jika pemain yang dijaga ketat memiliki skill individu mumpuni. Benitez masih percaya pada taktik itu. Ia memang tak sepenuhnya memerintahkan pemainnya untuk jaga ketat pemain andalan lawan. Benitez hanya memberi instruksi agar tak menjauh dari pemain andalan lawan. Buat seolah ia tak terjaga. Taktik cukup jitu untuk membuat pemain merasa bebas tak terkawal. 

Real MadridRafael Benitez

Berita Terkini