Transformasi Jersey Persija Jakarta
Persija Jakarta didirikan pada tanggal 28 November 1928 dengan nama Voetbalbond Indonesische Jacatra(VIJ). Diusianya yang sebentar lagi akan menginjak angka 87 tahun, Persija Jakarta telah dikenal luas dengan seragam khasnya yang terus mengalami perubahan dari masa ke masa.
INDOSPORTmencoba merangkumtransformasi seragam atau jersey Persija sejak tahun 1985. Dari perkembangannya, Persija teleh bekerjasama dengan sejumlah merek ternama untuk menampilkan jersey terbaiknya yang menjadi simbol kebanggaan bagi tim serta pembeda antar klub. Berikut ulasannya:
1. Periode 1985-1996 (Merah Menyala)
Pada tahun 1985, Persija Jakarta mengenakan jersey yang disponsori oleh Adidas, sebuah perusahaan asal Jerman. Nuansa warna Persija kala itu dipenuhi dengan warna merah dengan putih layaknya bendera negeri ini. Semangat perjuangan tentunya ingin ditonjolkan oleh klub yang berjuluk Macan Kemayoran itu.
Di musim 1987/1988, nuansa jersey persija tidak terlalu banyak berubah. Namun di musim ini skuad macan Kemayoran itu penuh dengan warna merah menyala yang menggambarkan semangat perjuangan dan keberanian. Lalu pada tahun 1996 jersey Persija kembali berwarna merah putih.
Kali ini tampilan yang berubah adalah pada pola warna putih yang menjadi penghias kostum. Terdapat tiga buah garis putih disebelah kiri yang juga bisa dibilang menjadi salah satu simbol Adidas. Warna merah menjadi warna kebangsaan bagi Persija yang menjadi identitas Persija. Dikabarkan bahwa warna merah dan putih yang menjadi seragam Persija merupakan simbol Persija dan Indonesia yang menjadi satu. Warna merah ini juga telah melekat pada Persija sejak ia pertama kali didirikan dan masih bernama VIJ.
2. Periode 1998-2000 (Oranye)
Setelah bermain dengan warna merah yang melambangkan keberanian, di periode ini Persija berganti haluan ke warna oranye yang diusung oleh sponsor baru, yakni Reebok, salah satu saingan Adidas kala itu. Perusahaan ini mengusung warna oranye sebagai jersey Macan Kemayoran untuk memperkuat penegasan pada julukkan 'Macan' yang menjadi spirit Persija.
Dengan warna dasar oranye, Persija terlihat seperti 'Macan' dengan list hitam yang jadi penanda kostumnya kostumnya. Di tahun 1999, secara keseluruhan tak bayak yang berubah dari warna jersey ini, yakni masih dengan dasar oranye. Yang berbeda hanya pada lengannya yang berwarna putih serta penempatan logo yang sebelumnya berada di kiri dada, kini berada ditengah.
Di tahun 2000, warna oranye masih mendominasi, kerahnya dibentuk v-neck berwarna hitam yang menyambung ke bahu dengan khas logo Reebok. Semangat Macan Kemayoran ditonjolkan melalui warna oranye. Beberapa sumber menyebutkan, pergantian warna ini sejak tahun 1997 karena itu merupakan warna kesukaan Bang Yos (Gubernur DKI Jakarta kala itu), namun ada pula yang mengabarkan bahwa warna ini adalah warna Pemda yang kala itu sebagai salah satu penyumbang dana bagi klub.
Meski berganti warna, semangat untuk terus maju dan berkarya tentunya menjadi tujuan dari Persija Jakarta.
3. Periode 2000-2003
Setelah putus kontrak dengan Reebok, kali ini Persija Bekerja sama dengan Nike, salah satu perusahaan apparel terbesar di dunia. Tak banyak yang berubah, baik dari segi pola dan dasar warna yang digunakan. Oranye menjadi dasar jersey klub Persija dengan list hitam polos dibahu yang juga melingkar pada kerah v-neck nya.
Ditahun berikutnya pun tak jauh berbeda, Persija semakin menekankan penguatannya pada warna oranye yang menjadi warna kebanggaannya.
4. Periode 2004-2007
Sejak terus bekerja sama dengan berbagai perusahaan apparel mancanegara, kali ini Persija menggandeng perusahaan apparel lokal, Specs. Persija yang telah mengenalkan identitasnya dengan warna oranye terus berlanjut hingga di era ini. Tak heran jika Warna oranye menjadi warna dominan dari jersey yang dikeluarkan Specs ini.
Warna oranye dikombinasikan dengan warna hitam layaknya belang macan. Persija diharapkan mampu berjaya setelah sekian lama cukup sepi dari gelar. Di tahun 2004, warna jersey Persija home didominasi warna oranye sementara untuk warna away didominasi warna putih.
Di tahun 2006, Persija bersama Specs mengeluarkan jersey yang cukup berwarna, hitam dengan warna belang macan di lengannya, atau dengan dasar oranye dengan belang macan di bahunya. Warna abu-abu juga sempat menjadi warna dasarnya tetapi warna macan di bahu menjadi simbolis bagi klub yang berjuluk Macan Kemayoran itu.
5. Periode 2007-2009
KLub ibu kota kembali berganti sponsor, kali ini jersey mereka disponsori oleh perusahaan apparel asal Italia, Diadora. Dengan tetap mengusung warna identitas Persija, Oranye, Diadora menampilkan jersey dengan desain yang elegan dengan memberikan dua list warna hitam putih dari bahu ke arah lingkar ketiak untuk kostum berwarna dasar oranye, sementara untuk yang berwarna dasar putih listnya merupakan kombinasi warna oranye dan hitam.
Di tahun keduanya 2008/2009, Diadora mengusung kembali warna kebanggaan Persija dahulu kala, yakni warna merah sebagai kostum home-nya.Warna putih menjadi warna dasar untuk kostum awaynya serta warna hitam menjadi pakaian ketika klub Ibu Kota.
6. Periode 2009â2015
League menjadi sponsor Persija kali ini, sejak tahun 2009 hingga saat ini. Ada yang menarik dari desain jersey yang ditonjolkan oleh perusahaan apparel asal Indonesia ini. Sempat mengusung warna-warna mencolok seperti kuning dan hijau, Persija tampil cantik dengan warna asalnya yakni merah. Dengan mengusung tema 'the burning fighting spirit' untuk ISL 2015, jersey ini mengusung warna jersey Persija terdahulu.
Api terinspirasi dari monumen Monas yang menjadi tema khusus pada jersey ini. Api dari Monas diartikan sebagai semangat tim untuk berkompetisi dalam ISL 2015. Sayangnya jersey ini tidak bisa tampil di laga ISL 2015 karena kondisi sepakbola Indonesia yang terkena sanksi FIFA yang membuat semua kompetisi dibawah naungan FIFA harus terhenti.