4 Banyolan Taktik Lawas Sepakbola Dunia
Sepakbola modern semakin berkembang dengan sangat cepat dengan berbagai macam gaya, strategi dan cara dalam mengolah dan memainkan si kulit bundar yang membuat para pecintanya berdecak kagum.
Secara umum keindahan permainan sepakbola berfokus pada skill individual setiap pemain dalam menggiring si kulit bundar. Gaya dan seni menggiring bola yang biasa disebut gocekan tak ayal menjadi pusat perhatian publik sepakbola.
Keindahan sepakbola ternyata bukan hanya melihat dari sisi para pemain saja, melainkan melihat keindahan sepakbola secara keseluruhan, dalam arti sepakbola akan lebih indah jika dipadu dengan taktik dan filosofi permainan, bukan hanya skill individual saja.
Sejumlah negara yang kental dengan budaya sepakbola seperti Brasil, Italia, Jerman, Argentina, Spanyol, dan lainnya berhasil menginisiasi lahirnya filosofi sepakbola yang secara konsisten diusung dan diterapkan tim nasionalnya dalam gelaran kompetisi dan kejuaraan.
Namun seiring berjalannya waktu, taktik dan filosofi sepakbola indah dan mematikan yang diusung negara-negara tersebut kerap menjadi mudah untuk ditebak dan mulai membosankan untuk disaksikan.
Kondisi ini membuat para pecinta dan penikmat sepakbola kerap menjadikannya bahan banyolan yang dituangkan dalam bentuk jargo dan meme lucu.
INDOSPORT merangkum sejumlah banyolan yang diciptakan penikmat sepakbola yang mulai bosan dengan filosofi sepakbola yang diusung sejumlah negara, sebagaimana ulasan berikut;
1. Jerman, Serang Terus Sampai Modar!
Tim Nasional Jerman yang dikenal dengan julukan Der Panzer, merupakan salah satu raksasa sepakbola Eropa yang kental dengan taktik dan strategi khas permainannya. Label Staying Power menjadi cap paling sesuai untuk diberikan pada skuat Der Panzer ini.
Hal tersebut didukung oleh rata-rata kekuatan fisik dan mental paling tangguh yang dimiliki para pemain Jerman jika dibandingkan dengan kesebelasan tim nasional lainnya.
Dengan bekal Staying Power yang mereka miliki skuat Der Panzer sangat nyaman bermain dengan mengusung filosofi ngotot dengan determinasi tinggi dan tak kenal menyerah hingga titik darah penghabisan.
Lucunya strategi mematikan ini tak luput dari kalimat plesetan yang disebarkan para pecandu sepakbola di dunia dengan jargon “Serang terus sampai modar!”
2. Italia, Tahan Terus Sampai Modar!
Jika Tim Nasional Jerman sohor dengan taktik determinasi tingginya, maka Tim Nasional Italia yang masyhur dengan julukan Gli Azzuri justru malah dikenal piawai dalam menerapkan gaya bermain sepakbola bertahan yang 180 derajat berbanding terbalik dengan Der Panzer.
Pemain-pemain skuat Italia sangat teruji ketangguhannya dalam posisi tertekan. Mereka malah sering membiarkan atau bahkan memancing lawan untuk terus menekan jantung pertahanan mereka.
Taktik ini dikenal dengan sebutan Catenaccio yang mengusung sistem pertahanan gerendel, berlapis dan membuat lawan kehabisan tenaga.
Pada saat itulah para pemain Italia melancarkan counter attack yang biasanya hanya mengandalkan dua pemain saja. satu sebagai trequatista/penyerang lubang yang bertugas mengelabui dan membongkar pertahanan lawan yang menggunakan jebakan offside.
Sementara satu pemain lainnya berperan sebagai seorang striker murni yang siap menerima umpan dan bertugas menghabisi barisan pertahanan akhir.
Taktik ini membosankan ini tak pelak memunculkan cemoohan dan banyolan dari para pecinta sepakbola dengan kalimat yang tertera dalam judul di atas.
3. Spanyol, Oper Terus Sampai Modar!
Tim Nasional Spanyol yang masyhur dengan julukan La Furia Roja telah menjelma menjadi raksasa baru di dunia sepakbola sejak mereka berhasil keluar menjadi juara Piala Eropa 2008 dan berlanjut hingga Piala Dunia 2010.
Para pemain tim Matador ini menampilkan kolektivitas permainannya secara tim dengan terus melakukan ball possession sepanjang pertandingan. Sentuhan satu-dua ditambah dengan umpan datar yang cepat membuat mereka tak terbendung meskipun para pemainnya memiliki tubuh yang relatif mungil.
Peran pemain tengah sebagai dirigen menjadi sentral untuk memimpin pemain lainnya terus menguasai bola sambil mencari celah untuk merobohkan tembok pertahanan lawan. Filosofi yang secara konsisten diusung Tim Nasional Spanyol ini kemudian dikenal dengan Tiki Taka.
Namun seiring perjalanan waktu gaya bermain cantik khas tim Matador ini mulai membosankan mudah ditebak. Tak pelak kondisi ini pun dijadikan bahan banyolan dengan memberikannya jargon “Oper terus sampai modar!”
4. Portugal, Oper Terus ke Ronaldo!
Portugal sejatinya tidak memiliki filosofi sepakbola khusus layaknya tiga negara tersebut sebelumnya. Namun seiring munculnya sang mega bintang, Cristiano Ronaldo, negara ini seakan telah menemukan filosofinya dalam bermain sepakbola.
Para pemain yang tergabung dalam skuat Tim Nasional Portugal sepanjang pertandingan seperti berjuang untuk bisa mengoper bola ke sang maestro Ronaldo. Selanjutnya apa yang akan terjadi di lini pertahanan lawan semuanya diserahkan kepada pemain yang memiliki skill permainan individu dengan tekhnik tinggi.
Taktik yang secara konsisten dimainkan oleh para pemain Tim Nasional Portugal ini akhirnya menjadi bahan banyolan publik sepakbola dunia dan melabelinya dengan jargon filosofi ‘Pass to Ronaldo’ yang dalam bahasa Indonesia bisa diterjemahkan dengan ‘Oper terus ke Ronaldo’.