6 Fakta Denis Cheryshev, Kambing Hitam Tersingkirnya Madrid di Copa del Rey
Real Madrid diusir dari ajang Copa del Rey setelah memainkan Denis Cheryshev pada laga leg pertama babak 32 besar Copa del Rey di markas Cadiz (03/12) yang mereka menangkan 1-3. Ini adalah comeback pertama Cheryshev setelah meninggalkan Madrid untuk menjadi pemain pinjaman di Sevilla dan Villareal sejak 2013 lalu.
Sialnya, kembalinya Cheryshev dalam skuad Madrid justru menjadi boomerang yang menikam Los Blancos. Pemain asal Rusia itu mendapat tiga kartu kuning saat masih membela Villareal musim lalu sehingga terkena larangan tanding.
Cheryshev mendapat kartu kuning saat Villareal berhadapan dengan Real Sociedad, Getafe dan Barcelona, dan harus menjalani suspensi satu kali pertandingan. Namun kekalahan Villareal atas Barca membuat ia dan timnya tak lagi bertanding sehingga belum menjalani hukuman tersebut.
Comeback Cheryshev di lapangan hijau dan tim asalnya pada laga kontra Cadiz itu malah berujung pada tersingkirnya Madrid di ajang Copa del Rey. Cheryshev yang dilaga itu tampil bagus dengan mencetak satu gol pembuka, justru menjadi orang yang membenamkan Madrid dalam-dalam, terlalu dalam malah. Namun anda salah jika berpendapat demikian. Meski sangat senang kembali berseragam Madrid, namun Cheryshev bukanlah orang yang bisa memutuskan sendiri dia bisa bermain membela timnya.
Terlepas dari hal itu, siapa sebenarnya Cheryshev? Berikut INDOSPORT sajikan sejumlah fakta menarik Denis Cheryshev.
1. Masa Kecil
Seperti tercermin dari namanya, Denis Cheryshev merupakan pemain asal Rusia. Lima tahun sejak 26 Desember 1990 dimana ia keluar dari rahim ibunya di Nizhny Novgorod, Rusia, Cheryshev mengikuti jejak ayahnya, Dimitri, bergabung dengan klub Sporting Gijon. Saat sang ayah menjalin kontrak dengan Burgos, Cheryshev juga masuk dalam tim yunior klub Spanyol tersebut pada 2000, saat ia berusia 10 tahun.
Saat Dmitri pensiun dan menjadi pelatih di salah satu tim yunior Real Madrid, Cheryshev pun ikut. Karier ayahnya hanya bertahan selama 2 tahun, namun Cheryshev bertahan dan bermain untuk Real Madrid Castilla.
2. Karier Senior
Pemain sayap kiri ini memulai debutnya bersama Real Madrid saat masih dalam penanganan Jose Mourinho. Saat itu, 27 November 2012, Madrid berhadapan dengan CD Alcoyano di ajang Copa del Rey.
Menurutnya, Mourinho saat itu terkesan dengan permainannya sehingga meminta dia untuk memperkuat tim yang ditangani pelatih yang kini menukangi Chelsea tersebut. Cheryshev mengatakan, Mourinho memintanya agar bermain seperti saat ia bermain untuk Madrid Castilla karena Mourinho mempercayai kualitas yang ia miliki.
Namun pertandingan itu menjadi satu-satunya laga kompetitif yang dimainkan Cheryshev. Saat kursi pelatih Madrid diambil alih Carlo Ancelotti pada 2013, Cheryshev dipinjamkan ke Sevilla dan Villareal.
3. Kelebihan
Cheryshev adalah seorang pemain sayap dengan inisiatif tinggi, rajin menyisir lapangan, apik mendribble bola, dan mampu bermain cepat. Ia juga tak segan berhadap-hadapan dengan bek lawan untuk menciptakan peluang.
Awal tahun lalu, Cheryshev menunjukkan dirinya sebagai pemain berkualitas saat mencatat assist yang sama dengan Messi, Benzema, dan Koke.
4. Pengganti Ronaldo
Tampil apik sebagai pemain pinjaman untuk Villareal telah membuatnya menjadi incaran sejumlah klub pada bursa musim panas lalu. Ada klub liga primer Inggris yang tertarik dan klub tetangga, Valencia. Namun Madrid tak mau melepasnya.
Pelatih anyar, Rafael Benitez ternyata menaruh minat pada Cheryshev. Bermain dengan posisi yang sama dengan Ronaldo, Cheryshev diplot untuk menjadi pelapis Ronaldo. Sejumlah media Spanyol bahkan menyebut Cheryshev akan menjadi pengganti Ronaldo akibat perselisihan sang super star dengan Benitez.
5. Pencapaian
Sepanjang musim 2014/2015, Cheryshev tampil dalam 26 laga dengan empat gol dan 9 assists. Ia juga telah tampil membela timnas Rusia sejak 2005 dengan koleksi 23 gol. Cheryshev menjadi pemain Rusia pertama yang bermain di Real Madrid yang merupakan salah satu tim terbaik dunia.
6. Ayah
Dmitri, ayah Cheryshev, adalah orang yang berjasa dalam karier sepakbolanya. Seperti telah disinggung, karena Dmitri lah Cheryshev bisa bermain di Spanyol, dan masuk Real Madrid. Sang ayah adalah seorang pemain sepakbola profesional yang sempat membela timnas Rusia dalam 10 laga.
Dmitri hanya mencetak 1 gol untuk Rusia, namun total gol yang ia cetak sepanjang kariernya mencapai 100 gol. Karena kecepatatan yang dimilikinya, Dmitri dijuluki 'Bullet from Gorki', dan skillnya ini telah menurun pada Cheryshev.