x

10 Pemain Man United yang Bikin Muak Fansnya Sendiri

Selasa, 8 Desember 2015 14:23 WIB
Editor: Ahmad Priobudiyono

Harapan besar pendukung fanatik Manchester United pada timnya membuat mereka menuntut performa lebih dan cenderung subjektif dalam memberikan penilaian terhadap penampilan dan aksi para pemain yang bermain untuk klub kebanggaan mereka.

Sebuah kesalahan yang dilakukan bisa dianggap sebagai sebuah dosa besar yang berujung pada pengkafiran dan pengharaman surga yang tak dapat diampuni untuk sang pemain di mata para suporter.

Kebencian yang dituangkan dalam bentuk cacian, hujatan, dan cemoohan tak segan mereka layangkan, tak peduli seberapa besar peran penting sang pemain di dalam skuat dan seberapa besar pencapaian yang telah mereka berikan untuk membesarkan tim.

Ibarat sebuah pepatah yang mengatakan “Akibat nila setitik rusak susu sebelanga,” sejumlah pemain dalam rangkuman INDOSPORT berikut ini pernah mengalami bagaimana kejamnya perlakuan fans terhadap diri mereka akibat sedikit kesalahan yang dianggap fatal. 


1. David Beckham

Memiliki wajah tampan dan tampang keren memang dapat membantu seorang pemain berbakat hebat untuk dicintai penggemarnya. Namun di sisi lain, kelebihan ini tak mampu menyelamatkan sang pemain dari tekanan besar fans yang menuntut lebih dari sekedar penampilan ganteng dan keren.

Itulah yang terjadi pada sosok legenda Manchester United, David Beckham pada tahun 1998 saat dirinya didapuk untuk memperkuat tim nasional Inggris melawan Argentina di pentas Piala Dunia.

Akibat penampilan buruknya kala itu, Beckham sampai menerima ancama pembunuhan, foto-foto dirinya dibakar oleh para fansnya sendiri.


2. Wayne Rooney

Kebencian dan hujatan seakan menjadi hukum tidak tertulis dalam sepakbola untuk seorang pemain depan yang mandul dalam mencetak gol. Tidak peduli pemain itu adalah seorang kapten atau pada periode sebelumnya telah berperan besar bagi sebuah tim.

Hal inilah yang dirasakan oleh Wayne Rooney di Old Trafford, meskipun dirinya didaulat menjadi tokoh sentral dan vital dalam skuat Setan Merah namun kemandulannya di depan gawang lawan membuatnya tak lolos menjadi bulan-bulanan caci maki para pendukung Setan Merah.


3. Peter Schmeichel

Kiper legendaris Manchester United, Peter Schmeichel telah membantu Setan Merah dalam memenangkan 15 gelar juara selama delapan tahun kariernya di Old Trafford. Torehan gemilangnya ini membuat dirinya dicintai oleh seluruh pecinta Manchester United.

Namun keputusannya untuk meninggalkan Old Trafford dan bergabung dengan rival sekota Manchester United benar-benar telah memicu kekecewaan dan kemarahan fans. Kebencian publik Old Trafford diluapkan dengan penuh kegilaan saat Manchester City berhadapan dengan Manchester United.


4. Tom Cleverley

Sebagian besar orang berpikir bahwa menjadi seorang pesepakbola merupakan profesi paling prestisius. Namun mungkin tidak bagi Tom Cleverley.

Gelandang 26 tahun ini merupakan produk akademi muda Manchester United. Cleverley memiliki bakat yang layak untuk bermain di skuat utama tim senior, tapi seiring berjalannya waktu, dirinya mulai menunjukkan tanda-tanda inkonsistensi.

Hal ini memunculkan kekecewaan yang cukup mendalam di hati para penggemarnya sampai-sampai mereka menandatangani sebuah petisi untuk melarangnya bermain untuk tim nasional Inggris dan mendesak Manchester United untuk tidak memainkannya lagi.


5. Ashley Young

Mendapatkan kesempatan bermain untuk klub sekaliber Manchester United, seorang pemain tentu tertuntut untuk tampil dengan kemampuan terbaik dan bisa mengambil peran penting dalam permainan.

Ashley Young menjadi gelandang sayap terbaik yang dianggap layak untuk membuat daya gedor Setan Merah lebih atraktif dan tajam. Namun kebiasaannya melakukan diving yang kerap mendatangkan keuntungan bagi berubah menjadi bumerang untuk dirinya.

Pada Desember 2013, Young menjadi bulan-bulanan penggemarnya sendiri, fans Manchester United dan Aston Villa yang menjadi mantan klubnya memprotes dan mencemooh kebiasaan yang dianggap memalukan ini.


6. Nani

Memiliki bakat dan skill di atas rata-rata mungkin menjadi nilai tersendiri untuk seorang pemain. Meski demikian, di dalam sepakbola kemampuan individu tidak akan ada artinya jika sang pemain tidak dapat membaur dan skema permainan tim.

Sebagaimana yang terjadi pada gelandang sayap Portugal, Luis Nani, yang sohor dengan bakat, keterampilan dan kemampuan uniknya dalam mengolah si kulit bundar.

Namun hal tersebut tidak membuat rasa cinta fans Manchester United tumbuh dan menyayanginya. Sebagian besar fans justru menilai dirinya egois dan menunjukkan etos permainan yang buruk dengan lebih banyak memainkan bola di kakinya ketimbang bermain secara tim.

Oleh karena itu, dirinya kerap menjadi sasaran kebencian dan kemarahan fans dalam sejumlah pertandingan.


7. Radamel Falcao

Sebagaimana kehidupan, sepakbola pun tak lepas dari pasang surut. Hampir setiap pemain pernah melalui masa-masa sulit dalam karier sepakbola mereka, namun beberapa pemainnya tampaknya membutuhkan waktu panjang untuk bisa kembali pulih dalam performa terbaiknya.

Radamel Falcao, merupakan salah satu bomber paling mematikan sepanjang sejarah, namun dirinya kerap dihadapkan dalam situasi kurang beruntung.

Striker berpaspor Kolombia itu menjalani musim lalu dengan buruk bersama Manchester United dengan hanya mengemas empat gol dari 29 kesempatan bermain.

Hal ini tidak menyelamatkan dirinya dari cemoohan dan ejekan fans saat Setan Merah menjalani pertandingan kandang di Old Trafford pada Februari 2015.


8. Carlos Tevez

Jika ada seorang pemain yang paling membuat marah fans Manchester United, orang itu mungkin adalah Carlos Tevez. Striker berkebangsaan Argentina itu sempat dipuja-puja dan menjadi orang yang paling diidolakan di panggung Old Trafford.

Namun keputusannya menolak tawaran kontrak lima tahun dari Manchester United dan lebih memilih untuk bergabung bersama rival sekota Manchester City.

Publik Old Trafford tidak akan pernah bisa mengampuni dosa besar Tevez ketika dirinya mengangkat spanduk bertuliskan “RIP Fergie” saat City berhasil merengkuh gelar Liga Primer.


9. Paul Ince

Sepakbola sudah bagaikan agama di mata sebagian besar pecinta sepakbola, maka tidak mengherankan jika seorang pemain begitu dipuja-puja ketika membela sebuah tim besar seperti Manchester United.

Adalah sebuah dosa besar yang berujung kekafiran jika seorang pemain memutuskan membelot dan bergabung dengan tim rival.

Paul Ince merupakan salah seorang gelandang terbaik pada generasinya. Ince adalah tipe pemain cerdas, lincah dan serba bisa sehingga ketajamannya di lini depan sangat ditakuti lawan-lawannya apalagi ketika dirinya dipadukan dengan Roy Keane.

Keputusan Ince untuk meninggalkan Manchester United ke Inter Milan sebelum akhirnya memilih untuk bergabung dengan Liverpool nyata-nyata telah membuat dirinya dibenci seumur hidupnya oleh para pendukung fanatik Setan Merah.


10. Gabriel Heinze

Tidak setiap pemain beruntung bisa mendapatkan kesempatan untuk bermain bersama klub berprofil tinggi seperti Manchester United. Namun dari sekian banyak yang beruntung, beberapa pemain kerap mengeluhkan quota waktu bermain yang diberikan pelatih kepada mereka.

Gabriel Heinze merupakan salah satu pemain yang sering mengeluh karena menilai dirinya kurang diberi kesempatan bermain oleh sang pelatih Sir Alex. Bahkan dirinya sempat menuntut keras untuk dilepas ke Liverpool.

Hal ini akhirnya memicu kemarahan dan kebencian fans Manchester United kepadanya karena menilai Heinze tidak bisa menghargai kebijakan pelatih dan kesempatan berharga yang diberikan kepadanya. 

Manchester UnitedCarlos TevezDavid BeckhamWayne RooneySir Alex FergusonTom CleverleyRadamel FalcaoLuis NaniGabriel HeinzePeter SchmeichelAshley YoungPaul Ince

Berita Terkini