x

5 Kasus Korupsi yang Gemparkan Jagat Sepakbola

Rabu, 9 Desember 2015 16:25 WIB
Editor: Galih Prasetyo

Hari antikorupsi Internasional diperingati tiap 09 Desember. Korupsi memang penyakit yang sudah menjalar di banyak negara. Kasus korupsi juga tidak spefsifik terjadi di bidang-bidang tertentu. Semua bidang yang berpeluang akan jadi lahan untuk koruptor menjalankan praktek jahatnya, tak terkecuali di bidang sepakbola. 

Perputaran uang di dunia sepakbola memang menggiurkan bagi siapa saja. Maka tak heran banyak tangan-tangan jahat yang berupaya untuk membuat keuntungan bagi dirinya sendiri atau kelompok, kasus korupsi FIFA misalnya. 

Namun sepanjang sejarahnya kasus korupsi ternyata bukan pertama terjadi di FIFA, sudah banyak kasus korupsi yang menggemparkan jagat sepakbola. Berikut 5 kasus korupsi yang gemparkan jagat sepakbola dunia versi INDOSPORT: 


1. Calciopoli

Sepakbola Italia dibuat gempar saat kasus korupsi di 2006 menguak ke khalayak ramai. Italia sejak dulu memang sudah jadi rahasia umum sebagai negara yang sepakbolanya diatur oleh mafia. Namun tuduhan tersebut baru benar-benar terbukti kala polisi Italia di Mei 2006 mengungkap kasus korupsi liga Italia yang melibatkan petinggi besar dua klub besar Italia, Juventus dan AC Milan. 

Skandal itu pertama kali terungkap sebagai konsekuensi dari penyelidikan jaksa pada sebuah agensi sepak bola terkenal di Italia, GEA World. Transkrip percakapan telepon yang direkam diterbitkan di surat kabar Italia mengungkap bahwa selama musim 2004-05, direktur umum Juventus, Luciano Moggi dan Antonio Giraudo melakukan percakapan dengan beberapa pejabat dari sepak bola Italia untuk mempengaruhi penunjukan wasit.

Akibat dari kasus ini, Juventus menjadi klub yang paling berat mendapat sanksi. Juventus disanksi harus terjun bebas ke Serie B. Hukuman ke Serie B berkat banding yang lakukan pihak klub. Hukuman asli untuk Juventus sebelumnya ialah turun kasta ke Serie C1. Selain itu Juventus juga denda sebesar 31 juta poundsterling. Sementara AC Milan juga mendapat sanksi turun ke Serie B dan mendapat pengurangan poin sebanyak 8 poin. 


2. Kasus Golden Whistle

Pada 2004 silam sepakbola Eropa juga dibuat gempar karena kasus korupsi yang terjadi di liga Portugal. Kasus ini sendiri kemudian dikenal dengan nama 'Golden Whistle'. Kasus ini melibatkan 171 orang dimana 2 orang diantaranya ialah dua walikota di Portugal serta presiden salah satu klub ternama di Portugal, FC Porto, Jorge Pinto da Costa. Kasus korupsi di sepakbola Portugal juga menyeret asosiasi wasit sepakbola di negara tersebut. Kabarnya kasus korupsi di Portugal tak jauh berbeda dengan Calciopoli yakni pengaturan skor pertandingan. 

Kasus yang paling disoroti pada Golden Whistle ialah dugaan pengaturan skor yang dilakukan pada saat pertandingan FC Porto vs Estrela da Amadora serta saat melawan Beira Mar. Kasus ini baru-baru terungkap kala pelatih FC Porto kala itu, Jose Mourinho usai final liga Champions mengaku mendapat ancaman dari pihak-pihak tertentu karena keinginanya untuk membongkar kasus korupsi yang saat itu diduga melibatkan petinggi klub Porto. Pihak Porto sendiri sudah membantah atas tuduhan tersebut. 

Jorge Pinto malah balik menyerang bahwa hal tersebut ialah upaya untuk gagalkan Porto raih hasil terbaik dan menurut Pinto pihak yang mendapat keuntungan jika Porto diberi sanksi ialah Benfica yang berada di urutan kedua kala itu di klasemen liga Portugal. Kemudian hari, bukti tak bisa lagi terbantah, Pinto pada akhirnya menyebut nama presiden liga Portugal saat itu, Valentim Loureiro yang memintanya melakukan praktek jahat tersebut. 


3. Kasus Korupsi FA 2006

Kasus korupsi yang menimpa induk sepakbola Inggris, FA terjadi usai manajer Luton Town, Mike Newell mengatakan ke media bahwa praktek suap dan korupsi makin menjamur di sepakbola Inggris. Pernyataan Newel ternyata mendapat dukungan dari rekan sesama pelatih. Ialah pelatih QPR kala itu, Ian Holloway yang melontarkan pernyataan yang sama. Usai pernyataan itu publik Inggris menjadi heboh namun baru pada September 2006, FA membentuk tim investigasi khusus untuk menyelidiki kasus ini. 

Fakta terungkap. Sebuah rekaman rahasia yang tak diketahui miliki siapa tersebar ke media. Rekaman itu menunjukan percakapan para agen sepakbola, pelatih serta petinggi klub untuk membicarakan penyelewengan dan kasus dugaan korupsi di liga Inggris. Rekaman itu sendiri dilakukan oleh petugas investigasi yang saat itu menyamar sebagai seorang yang mengaku sebagai seorang agen pemain. Kasus korupsi di Inggris lebih kepada upaya para koruptor ini mengambil untung kala bursa transfer pemain. Berdasar laporan Lord Stevens beberapa klub terlibat dalam kasus ini diantaranya, Newcaslte United, Bolton, Chelsea, Middlesbrough, Newcastle United dan Portsmouth. 


4. Kasus Korupsi Penggawa Real Madrid

Presiden Dinamo Zagreb, Zdravko Mamic ditahan bersama anaknya Mario Mamic serta Chief Executive Federasi Sepakbola Kroasia dan mantan direktur klub, Damir Vrbanovic, karena dicurigai melakukan penyalahgunaan dana, penyuapan dan penggelapan pajak.

Menurut laporan media di Kroasia, penyelidikan kasus penggelapan pajak oleh presiden klub Dinamo Zagreb itu kemungkinan akan menyeret nama gelandang Real Madrid, Mateo 
Kovacic. 

Surat kabar Jutarnji, dalam laman situsnya melaporkan bahwa lembaga anti korupsi Kroasia (USKOK) telah berhasil menemukan sejumlah dokumen pendukung dan tengah fokus menelusuri setiap transaksi yang dilakukan klub Dinamo Zagreb termasuk proses transfer Kovacic.


5. Korupsi FIFA

Skenario dakwaan yang akan disususn otoritas keamanan untuk menuntaskan dugaan kasus korupsi di dalam tubuh organiasasi sepakbola dunia (FIFA) seperti memperlihatkan ke khalayak bahwa FIFA memiliki sumber daya manusia yang korup serta sistem yang memungkinkan praktek korupsi tak tersentuh ranah hukum.

Alur pertama dakwaan diarahkan terkait penyelenggaraan Piala Dunia Afrika Selatan 2010. Disebutkan dalam dakwaan tersebut, pihak tuan rumah dibayar 10 juta dollar. Uang tersebut didugfa diberikan oleh orang dari Jack Warner dan dua anggota komiter laiinya yang belum disebut identitasnya. 

Alur kedua terkait hak siar dan pemasaran even Copa Amerika. Nicolas Leoz sempat menjabat sebagai anggota Eksekutif FIFA dan mengundurkan diri pada 2013 silam. Alur terakhir terkait kerjasama sponsor serta jaringan siaran even yang diadakan FIFA. Dalam alur dakwaan yang terakhir ini, beberapa pejabat seperti Alejandro Burzaco, Aaron Davidson, Hugo Jinkis, Mariano Jinkis dan Jose Margulies diduga mendapat dan meminta sejumlah uang kepada perusahaan swasta untuk kelak bisa mereka 'perjuangkan' untuk mejadi sponsor resmi even yang diadakan FIFA. 

Real MadridFIFAJuventusFC PortoAsosiasi Sepakbola Inggris (FA)

Berita Terkini