x

Kaleidoskop Sepakbola Nasional Juli-Desember 2015: Prestasi Hingga Coreng Luka Suporter

Kamis, 31 Desember 2015 21:28 WIB
Editor: Zainal Hasan

Ya, periode Juli hingga Desember 2015 sepakbola Indonesia masih sangat menarik dibahas. Dengan diwarnai hadirnya beberapa kompetisi untuk menggantikan roda kompetisi yang tidak berjalan.

(Baca Juga: Kaleidoskop Sepakbola Nasional Januari-Juni 2015: Tahun Kelam Sepakbola Indonesia)

Lalu, kisah menarik anak Indonesia yang mengharumkan di kancah dunia, seperti keberhasil tim Hommeles Indonesia menjuarai Amsterdam Cup. Namun ranah sepakbola Indonesia juga dirudung awan duka.

Ya, tokoh-tokoh sepakbola nasional ada yang berpulang ke pangkuan Ilahi. Tak hanya awan duka karena meninggalnya sepakbola nasional, kancah sepakbola Indonesia kembali dicorang oleh sejumlah ulah suporter.

Parahnya aksi penyerangan antar suporter ini harus memakan korban jiwa. Berikut peristiwa-periwtiwa penting yang terjadi di kancah sepakbola nasional sepanjang periode Juli hingga Desember 2015.


1. Juli 2015: Torehan Manis Martunis dan Kunjungan AS Roma

02 Juli 2015

Masih ingat dengan nama Martunis, ya nama anak kecil asal Aceh yang diangkat anak oleh sang mega bintang Cristiano Ronaldo. Martunis mencetakkan sejarah dan mewujudkan mimpinya dengan bergabung bersama akademi Sporting Lisbon Mimpi Martunis untuk merintis karir sebagai pesepakbola akhirnya tercapai.

Keputusan Sporting Lisbon untuk merekrutnya masuk dalam akademi klub, Alcochete, membuat ‘Si Anak Angkat’ Ronaldo itu berpeluang meneruskan jejak ‘Sang Ayah Angkat’.  

23 Juli 2015

Semenjak Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi, mengeluarkan SK pembekuan terhadap PSSI pada 17 April mendatang tentu sudah membuat roda sepakbola di tanah air seakan berhenti berputar.

Melihat kejadian ini sekitar 1800 kalangan pecinta sepakbola tanah air meminta sang Menteri untuk mencabut SK tersebut. Bahkan di dunia maya beredar petisi untuk Menpora segera mencabut SK tersebut.

25 Juli 2015

Di tengah mati surinya sepakbola nasional, salah satu klub besar Serie A Italia, AS Roma menyempatkan diri berkunjung ke tanah air. Kedatangan Francesco Totti ke tanah air seakan memberikan air di tengah rasa haus pecinta sepakbola tanah air.

Tak hanya itu, kedatangan klub asal Ibu Kota Italia ini menghidupkan kembali Stadion kebanggan Indonesia, Stadion Utama Gelora Bung Karno yang kembali riuh akan sorakan para penonton yang menyaksikan laga AS Roma.


2. Agustus 2015: Evan Dimas ke Spanyol, Coach Suharno Berpulang

10 Agustus 2015

Satu lagi pesepakbola muda Indonesia mencuri perhatian dunia. Kali ini giliran kapten tim nasional U-19 Evan Dimas yang mencoba peruntungan dengan trial di luar Negeri. Evan akan melakukan trial di Spanyol dengan bergabung bersama tim Segunda Division, Llagoestera.

Selama sepekan lamanya, Evan Dimas mengikuti trial bersama Llagostera. Sayang selepas selesai menjalani trial, Evan gagal menembus dan merumput di Spanyol.

Llagostera sendiri adalah klub yang telah berdiri sejak 1947, dan bermarkas di Girona, Catalunya. Ini adalah musim kedua Llagostera di Segunda Division, setelah di musim lalu untuk pertama kalinya menembus level di bawah Primera Division La Liga tersebut.

11 Agustus 2015

Kelompok suporter Persija Jakarta, The Jakamnia menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dibilangan Senayan, Jakarta.

The Jakmania melayangkan satu permintaan dalam aksi demonya yakni Menpora mencabut SK pembekuan PSSI.Demo ini sendiri diikuti Sekitar 3.000 fans Persija Jakarta mulai melakukan aksinya sekitar pukul 11.00 WIB.

Berkumpul di Hall Basket Gelora Bung Karno, mereka menuju kantor Kemenpora. Selain Jakmania, terlihat juga Rahmad Darmawan serta pemain seperti Gunawan Dwi Cahyo, Francis Wewekang dan Leonard Tupamahu.

15 Agustus 2015

Kick-off Piala Kemerdekaan telah resmi dilakukan dengan dibuka langsung oleh Presiden Joko Widodo. Dalam sambutannya, Jokowi berharap turnamen tersebut dapat menjunjung tinggi sportivitas.

Laga pembukaan resmi Piala Kemerdekaan digelar di Stadion Maulana Yusuf, Serang, Sabtu (15/8) malam. Pertandingan tersebut mempertemukan tuan rumah Perserang Serang melawan Persidago Gorontalo.

19 Agustus 2015

Sepakbola nasional dirundung duka yang datangnya dari Malang. Pelatih Arema Cronus FC, Suharno, tutup usia usai mengalami serangan jantung.

Pada 30 Agustus 2015Setelah Piala Kemerdekaan, sepak bola tanah air akan kembali mengeliat dengan kehadiran Piala Presiden. Turnamen itu akan dibuka langsung oleh Presiden Jokowi di Bali.


3. September 2015: Dari Bola ke Tentara dan PSMS Juara Piala Kemerdekaan

8 September 2015 

Sepinya kompetisi dan matinya sepakbola Indonesia membuat deretan pesepakbola muda mencoba banting stir dengan mengikuti ujian masuk menjadi Tentara Nasional Indonesia.

Setidaknya TNI AD menerima 12 calon bintara dari atlet sepak bola melalui jalur khusus. Dari daftar tersebut, tujuh di antaranya merupakan angota timnas U-23. Mereka antara lain:

1. Teguh Amirudin (Barito Putra/Timnas U-23)
2. Ravi Murdianto (Mitra Kukar/ Timnas U-23)
3. Manahati Lestusen (Barito Putra/Timnas U-23)
4. Abduh Lestaluhu (Persija/Timnas U-23)
5. Safri Al Irfandi (Semen Padang/Timnas U-23)
6. Ahmad Nufiandani (Arema/Timnas U-23)
7. Wawan Febiyanto (PBR/ Timnas U-23)
8. Muhammad Dimas Drajat (Persegres U-21/ Timnas U-19)
9. Muhammad Arsyad (PBR ISL)
10. Iman Fathurahman (PBR ISL)
11. Imam Bagus Kurnia (PON Jatim)
12. Angga Saputra (Persekabpas/PON Jatim)

13 September 2015

PSMS Medan akhirnya menasbihkan diri untuk menjadi yang terbaik dalam perhelatan Piala Kemerdekaan. Menghadapi Persinga Ngawi di babak final, PSMS akhirnya menjadi juara setalah menang dengan skor 2-1.

Legimin Raharjo menjadi pahlawan skuad Ayam Kinantan lewat golnya di menit akhir. Namun perhelatan Piala Kemerdekaan yang sejatinya untuk mengisi atau menggantikan kompetisi yang tak berjalan dinilai masih banyak kekurangan.

Antara lain, PSMS yang menjadi juara tidak dapat merasakan hadiah sebesar Rp1,5 miliar yang dijanjikan atas banyaknya kekurangan dalam turnamen ini pun Badan Olahraga Profesional (BOPI) mengaku kecewa dengan masalah yang muncul di Piala Kemerdekaan.

20 September 2015

Indonesia kembali menorehkan sejarah di ajang internasional. Kali ini giliran tim street soccer berhasil menjadi juara di turnamen Homeless World Cup 2015.  Tahun ini HWC diikuti total 63 tim. Prestasi terbaik Indonesia di turnamen ini adalah peringkat keempat di edisi 2012 di Meksiko.

Sejak pertama kali digagas di tahun 2003 HWC menjadikan sepakbola sebagai medium untuk sebuah perubahan buat para pesertanya. Inilah pesta sepakbola untuk kalangan yang termarjinalkan.


4. Oktober 2015: The Jakmania Menolak, Persib Juara di Jakarta

11 Oktober 2015 

Kelompok suporter Persija Jakarta, The Jakmania, menolak untuk laga final Piala Presiden 2015 berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta. Bukan tanpa alasan, Jakmania menolak laga final berlangsung di Jakarta.

Sebab, dalam laga puncak turnamen gagasan Mahakan Sport and Entertainment ini mempertemukan Persib Bandung melawan Sriwijaya FC. Seperti diketahui, Hubungan The Jak dengan Bobotoh sendiri memang tidak harmonis selama ini.

18 Oktober 2015

Persib Bandung akhirnya keluar sebagai jawara Piala Presiden. Tim Maung Bandung menjadi juara setelah memukul Sriwijaya FC dengan skor 2-0 di Stadion Utama Gelora Bung Karno.

Gol kemenangan Persib dipersembahkan Achmad Jufriyanto dan Makan Konate.Selain mendapat trofi, tim juara berhak atas hadiah uang total sebesar Rp3 miliar. Sedangkan Sriwijaya sebagai tim runner-up diganjar Rp2 miliar.

29 Oktober 2015

Persija Jakarta harus menyudahi jalinan kerjasama antara Rahmad Darmawan sebagai pelatih. Skuad Macan Kemayoran menyudahi kerjasama setelah sang pelatih akan melanjutkan karier sebagai pelatih di Malaysia.

Sebagai ganti, tim berjuluk Macan Kemayoran menunjuk Bambang Nurdiansyah untuk menggantikan posisi Rahmad Darmawan di kursi pelatih.


5. November 2015: FIFA Bertemu Jokowi, Sinyo Aliandoe Meninggal

2 November 2015

Delegasi FIFA dan AFC akhirnya tiba di Jakarta, FIFA diwakili oleh Kohzo Tashima dan H.R.H Prince Abdullah, sedangkan perwakilan AFC yang turut hadir adalah Mariano Araneta, James Johnson, Sanjeevan, dan John Windsor.

Dalam kunjungan ke Jakarta, FIFA dan AFC direncanakan akan bertemu dengan Presiden Joko Widodo. Dalam pertemuan kali ini ingin membahas perihal hukuman yang diterima Indonesia oleh FIFA.Melalui pertemuan ini diharapkan ada kabar baik terkait masa depan sepakbola Indonesia dan menjadi kesempatan untuk menjelaskan kondisi sepakbola tanah air selama ini.

10 November 2015

Setelah sukses menggelar Piala Presiden, Mahaka kembali menggelar turnamen untuk mengisi kekosongan kompetisi sepakbola Indonesia. Bertajuk Piala Jendera Sudirman 2015, turnamen ini juga sekaligus memperingati hari jadi Tentara Nasional Indonesia.

Dan kembali Presiden Joko Widodo diagendakan menghadiri dan membuka kick-off turnamen Piala Jenderal Sudirman di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang.

18 November 2015

Sepakbola Indonesia kembali kehilangan satu sosok yang sempat mengharumkan nama Indonesia. Sinyo Aliandoe yang sempat melatih untuk timnas Garuda meninggal dunia di rumah sakit Mayapada.Wafatnya Sinyo tentu mengundang banyak simpati dari para kalangan sepakbola tanah air.

Ucapan bela mengalir mulai dari Meneri Pemuda dan Olahraga, Imam NAhrawi, mantan ketua PSSI, Agum Gumelar hingga mantan pemain timn Indonesia, Robby Darwis.

26 November 2015

Sepakbola nasional kembali berduka. Belum genap 1 bulan, Sinyo Aliandoe wafat, sepakbola Indonesia kembali kehilangan salah satu tokoh sepakbolanya, H Andre Amin.Eks manager timnas Indonesia era 90-an, Andre Amin wafat Rabu, 25 November 2015 pukul 22:35 WIB di Rumah Gadang Padang akibat sakit yang dideritanya.


6. Desember 2015: Badai di Tubuh Persib Bandung

Firman Utina.

4 Desember 2015

Persib Bandung diterpa badai setelah salahsatu penggawanya Firman Utina membongkar borok klub kebanggaan masyarakat Bandung ini. Bagaimana tidak Jenderal lapangan tengah ini awalnya sempat berpikir jika Persib akan menjadi pelabuhan terakhirnya dalam menjalankan profesinya sebagai pesepakbola profesional.

Namun ternyata, hasilnya jauh diperkiraan. Dia merasa dirugikan dengan tindakan PT PBB terutama dengan beberapa pasal yang ada dalam klausul kontrak yang diberikan.

Atas insiden ini setidaknya kini Persib harus ditinggal beberapa pilarnya. Setidaknya enam pemain memilih hengkang mengikuti jejak Firman Utina.

19 Desember 2015

Kabar kelam kembali menimpa sepakbola Indonesia. bagaimana tidak, bentrok antar suporter kembali terjadi dan lagi-lagi menelan korban jiwa. Kali ini dua orang suporter Arema harus meregang nyawa lantaran bus yang mereka tumpangi diserang oleh seklompok orang dengan atribut klub lain. insiden berdarah itu terjadi sekira pukul 04:45 WIB.

Bus yang berisi sekitar 40 orang suporter dihadang dan dilempari batu oleh sekelompok orang tak dikenal ketika melintas di Jl. Raya Mantingan-Sragen.

Arema CronusPSSISuharnoTimnas SeniorImam NahrawiKaleidoskopMenporaSinyo Aliandoe

Berita Terkini