10 Pemain Barcelona Terburuk Sepanjang Masa
Dalam beberapa tahun terakhir, Blaugrana memang berhasil melahirkan beberapa pemain bintang kelas dunia dengan kualitas yang mumpuni. Selain terkenal dengan sekolah akademi sepakbola mereka yang bernama La Masia, Barcelona juga terbilang sukses dalam hal mendatangkan pemain dari klub lain.
Meski demikian, El Barca juga ternyata pernah memiliki pemain yang dianggap gagal bersinar atau menunjukkan kinerja yang buruk saat sedang diturunkan.
Siapa sajakah mereka? Berikut INDOSPORT telah merangkumnya sesuai yang dilansir dari TopTenSlides.
1. Jeffren Suarez
Saat pertama kali berhasil masuk di tim senior Barcelona pada 2008, nama Jeffren Suarez digadang-gadang jadi bintang di masa depan karena gaya permainannya yang dianggap menjanjikan. Namun penampilannya justru kurang memuaskan, Suarez diberi kesempatan untuk berada di tim senior selama 3 tahun, tetapi winger asal Venezuela ini tidak pernah berhasil masuk dalam skuat inti. Karena dianggap kurang memenuhi karakter permainan El Barca. Ia pun akhirnya dilepas ke klub asal Portugal, Sporting Lisbon pada 2011.
2. Maxi Lopez
Barcelona mencoba mendatangkan penyerang asal Argentina ini dari akademi River Plate pada awal 2005 lalu. Lopez diinginkan untuk mengisi pos striker Barca yang kosong saat itu, pasalnya Henrik Larsson tengah mengalami cedera. Namun, kedatangannya tidak sesuai yang diharapkan, dirinya sering gagal menciptakan peluang atau tidak menjawab kebutuhan tim. Ia pun hanya dipercaya selama dua tahun untuk klub yang bermarkas di Camp Nou tersebut.
3. Dmytro Chygrynskiy
Memiliki tubuh yang ideal untuk seorang bek tengah, membuat pemain Ukraina ini dipercaya pelatih Barcelona saat itu, Pep Guardiola untuk menjaga lini pertahanan timnya pada 2009. Ia pun diboyong dari Shakhtar Donetsk dengan mahar mencapai 25 juta euro atau sekitar Rp376 miliar. Namun ia justru kurang mendapat kepercayaan tampil karena permainannya dianggap mengecewakan. Chygynskiy pun kembali dipulangkan ke Donetsk satu musim setelahnya
4. Philippe Christanval
Sebelum mendatangkan Dmytri Chygrynskiy, Barcelona ternyata juga pernah melakukan kesalahan saat mendatangkan pemain. Bermaksud memperkuat lini pertahanan mereka pada 2001, Blaugrana mendatangkan Philippe Christanval yang mampu tampil ciamik bersama klub asal Prancis, AS Monaco.
Namun magisnya di Spanyol justru menghilang, beberapa kali Christanval kerap melakukan kesalahan yang dapat berujung fatal bagi gawang El Barca. Ia pun hanya tampil sebanyak 31 penampilan dari 2001 hingga 2003 dan dipulangkan kembali ke klub Prancis lainnya, Olympique Marseille.
5. Roberto Bonano
Kesalahan dalam posisi penjaga gawang juga pernah dirasakan oleh Barcelona, dimana mereka pernah memboyong kiper River Plate, Roberto Bonano. Penjaga gawang asal Argentina ini memang tampil memukau bersama mantan klubnya tersebut, namun yang terjadi saat ia mengenakan seragam El Barca justru sebaliknya. Beberapa kekacauan dan kesalahan telah ia ukir, sehingga tidak jarang jika Barcelona kebobolan karena permainannya yang kurang maksimal.
6. Richard Dutruel
Sebelum mendatangkan Bonano, Barcelona juga telah salah mendatangkan pemain yang berposisi sebagai penjaga gawang. Ya, Barca mendatangkan Richard Dutruel dari Paris Saint-Germain berkat penampilannya yang cemerlang di Ligue 1 Prancis. Saat membela Blaugrana, Dutruel justru kehilangan sentuhan terbaiknya, sehingga tidak jarang dirinya tampil sangat mengecewakan. Dirinya pun hanya dipercaya tampil sebanyak 15 pertandingan.
7. Fabio Rochemback
Saat usianya masih menginjak 20 tahun, Fabio Rockhemback telah sukses mewujudkan impiannya untuk bermain di klub yang diinginkan pemain seusianya, Barcelona. Pada 2001, pemain yang berposisi sebagai gelandang ini diboyong Barca dari klub Internacional karena dirinya dianggap sebagai pemain masa depan Timnas Brasil.
Namun yang terjadi adalah, Fabio Rochemback tidak mampu mengendalikan berbagai tekanan yang ia dapat di klub barunya itu. Selama 4 musim, dirinya pun hanya dipercaya tampil sebanyak 45 kali bermain dan hanya mencetak 4 gol. Dianggap tak mampu memenuhi persyaratan, Blaugrana meminjamkannya ke Sporting Lisbon dan tidak lama kemudian, ia dilepas ke Middlesbrough.
8. Sergio Santamaria
Sergio Santamaria juga merupakan bagian dari alumnus La Masia, bersama ikon Barca lainnya, seperti Xavi Hernandez, Andres Iniesta, dan Carles Puyol. Namun, nama Santamaria tidak dapat bersinar seperti ketiga rekannya tersebut sehingga servisnya pun tidak dibutuhkan oleh tim senior. Ia pun hanya dipercaya tampil sebanyak 6 pertandingan.
9. Santiago Ezquerro
Santiago Ezquerro merupakan pemain asli berkebangsaan Spanyol dan juga penyerang yang tajam, bersama mantan klubnya, Athletic Bilbao, Ezquerro selalu menjadi momok bagi tim manapun. Barcelona tak ingin menyia-nyiakan kesempatan ini dengan memboyongnya pada 2005. Bermain di klub besar, pastinya selalu ada tekanan atau tanggung jawab yang lebih besar dan dirinya tidak mampu mengendalikannya. Selama tiga musim, Santiago Ezquerro terpaksa harus puas mengisi bangku cadangan dan setelah itu, dirinya dipulangkan kembali ke klub masa kecilnya, Osasuna.
10. Alfonso Perez
Alfonso Perez sejatinya merupakan pemain dari akademi Real Madrid, namun dirinya justru matang bersama klub Real Betis. Bermain bersama Betis, Perez dapat dikatakan sebagai penyerang yang cukup menjanjikan. Ia pun kembali menarik perhatian dan berhasil diboyong oleh Barcelona pada 2000. Tetapi siapa yang sangka, bersama Barca, dirinya hanya mampu mencetak 2 gol dari 21 penampilan, Perez pun lebih banyak makan bangku cadangan ketimbang diturunkan dalam pertandingan. Setelah itu, ia dipinjamkan ke klub asal Prancis, Olympique Marseille kemudian ditendang kembali ke klub asalnya, Real Betis.