x

Deretan Pengungsi Menjelma Jadi Bintang Sepakbola

Jumat, 29 Januari 2016 14:02 WIB
Editor: Irfan Fikri

Konflik perang membuat angka pengungsi meningkat tajam. Organisasi dunia PBB memperkirakan ada sekitar 190 juta imigran internasional pada tahun 2005, atau sekitar 3 persen dari populasi dunia.

Jerman menjadi salah satu negara maju yang kerap dibanjiri oleh para imigran dari negara konflik yang mencari suaka. Namun, kebanjiran para pendatang tak membuat Jerman pusing.

Lewat sepakbola, sebagai peraih empat gelar Piala Dunia, Jerman patut menjadi teladan bagaimana menyikapi para imigran yang kerap dianggap masalah dengan disulap menjadi sosok bintang.

Sebut saja ada nama Mesut Ozil, pemain Arsenal ini adalah imigran dari Turki, juga ada Sami Khedira dari Tunisia serta Lukas Podolski dan Miroslav Klose dari Polandia. Para pemain imigran tersebut adalah pilar utama saat Jerman  saat merebut Piala Dunia 2014.

INDOSPORT merangkum 7 pemain bintang yang berlatar belakang sebagai penduduk imigran.


1. Adnan Januzaj

Adnan Januzaj

Pemain Manchester United, Adnan Januzaj saat ini tercatat sebagai pemain timnas Belgia. Pemain berusia 20 tahun tersebut adalah imigran dari  Kosovo-Albania. Keluarganya sudah migrasi pada 1992. Ayahnya melarikan diri dari perekrutan tentara oleh Yugoslavia. 

Keluarga Januzaj saat menjadi pengungsi hidup cukup menderita dan banyak kesulitan. Namun Januzaj yang juga dilahirkan di Belgia berhasil masuk tim mewah Manchester United pada 2011 silam.

Menjadi bintang di Old Trafford kehidupan Januzaj pun berubah. Dikontrak hingga 2018 mendatang, Januzaj mendapat gaji 30 poundsterling per minggu atau setara dengan Rp600 juta.

Janujaz tak lantas melupakan tanah leluhurnya. Sejak Kosovo mendeklarasikan kemerdekaannya pada 2008, Januzaj sering mengunjungi keluarganya di Kosovo. 


2. Luis Nani

Luis Nani

Mantan pemain sayap Manchester United, Luis Nani adalah imigran asal Tanjung Verde, sebuah negara kepulauan di pesisir barat Afrika yang menjadi daerah jajahan Portugal.

Pemain berusia 29 tahun yang saat ini memperkuat klub Turki, Fenerbache tercatat sebagai penggawa timnas Portugal.

Sejak usia 5 tahun ia sudah diajak mengungsi ke Portugal oleh orang tuanya.Namun Nani besar tanpa didampingi orangtuanya. Ia dibesarkan oleh bibinya Antonia di Lisbon setelah ditinggalkan oleh orang tuanya.

Pada usia lima tahun, ayahnya sengaja meninggalkan dengan alasan liburan di Cape Verde tetapi tidak pernah kembali lagi. Dan ketika dia 12 tahun ibunya meninggalkan Portugal untuk memulai hidup baru di Belanda.

Namun kehidupan Nani berubah direkrut klub Portugal Sporting CP pada 2005, sehingga akhirnya Man United kepincut memakai jasanya pada 2007 silam.


3. Ivan Rakitic

Ivan Rakitic

Rakitic lahir dan dibesarkan di Mohlin Swiss, namun keluarganya adalah imigran asal Kroasia. Kecintaannya pada tanah leluhurnya Kroasia membuatnya tetap memilih memperkuat Kroasia di timnas ketimbang Swiss.

Gelandang Barcelona ini memang sejak kecil akrab dengan sepakbola. Ayahnya dan kakak juga pemain sepakbola.

Karier pemain berusia 27 tahun ini terasah saat bergabung di klub raksasa Swiss FC Basel pada 2005. Setelah itu klub Jerman Schalke 04 merekrutnya, disusul Sevilla hingga akhirnya pada 2014 ia resmi berseragam Blaugrana.  


4. Patrice Evra

Patrice Evra

Evra lahir di Senegal dari ayah yang berasal dari Guinea dan asal ibu berasal dari Cape Verdean. Evra sejak berusia 1 tahun sudah dibawa ke Brussels. Dua tahun kemudian pindah ke Perancis dan Evra memulai karir sepak bola di sana.

Pemain yang saat ini berkostum Juventus sejatinya memiliki syarat untuk masuk sebagai pemain timnas Senegal, namun ia memilih bergabung di timnas Prancis.

Pemain berusia 34 tahun ini bukan tanpa alasan memilih Prancis ketimbang timnas Senegal. Evra memulai karier sepakbolanya di klub kecil Prancis, CO Les Ulis.

Sampai akhirnya ada seorang pencari bakat yang tertegun dengan gayanya bermain. Ia sempat diprediksi bakal menjadi Romario, penyerang anyar asal Brasil. Posisi awal Evra bermain adalah sebagai penyerang. Namun karena kondisi tinggi badannya yang tak mumpuni ia digeser sebagai bek sayap.  

Bolak-balik memperkuat tim amatir, karier Evra lantas cemerlang saat memperkuat AS Monaco selama empat musim sejak 2002, hingga akhirnya Manchester United kepincut memakai jasanya 2006. Hampir 8 musim ia memperkuat Setan Merah, hingga akhirnya hijrah ke Italia bersama Nyonya Tua pada 2014. 


5. Robert Pires

Robert Pires

Mantan gelandang Arsenal Robert Pires lahir dan dibesarkan di Prancis. Namun ayah dan ibunya berkebangsaan adalah asli Portugis, juga darah Spanyol dan sang ibu.

Lahir dan besar di negara orang Pires pun kesulitan besar di Prancis, sebab, kedua orang tuanya kerap berbahasa Portugis atau Spanyol di dalam rumah.

Kemampuan dan semangatnya bermain sepakbola tak lain karena diwarisi oleh ayahnya, Antonio, yang bermain dengan tim lokal Les Corpo. Tiap Sabtu malam Pires selalu memonton ayahnya bermain. Pada usia 15 tahun ia memutuskan untuk meninggal sekolah demi wujudkan mimpi berkarier di sepakbola.

Kendari memiliki syarat untuk menjadi pemain timnas Portugal, namun Pires lebih memilih memperkuat timnas Prancis dengan alasan ia lahir dan lemih mengenal budaya Prancis. Pilihannya tak salah, ia menjadi pemain penting saat Prancis meraih gelar juara dunia 1998. 


6. Zlatan Ibrahimovic

Zlatan Ibrahimovic

Penyerang Paris Saint-Germain, Zlatan Ibahimovic lahir dan besar di Malmo Swedia. Namun ayahnya adalah imigran dari Bosnia sedangkan ibunya warga Kroasia.

Kedua orang tuanya memilih bermigrasi ke Swedia karena daerah mereka terkena konflik perang. Ironisnya kedua orangtuanya memilih bercerai ketika Zlatan masih berusia 2 tahun.

Masa kecil Zlatan bukanlah sosok yang hidup berkecukupan. Ia bahkan hampir putus asa dan menyerah bermain sepakbola. Namun klub tempat dia besar, Malmo FF membantu Zlatan mengasah kemampuannya. Klub tua Swedia yang berusia lebih dari 100 tahun ini mampu merubah Zlatan menjelma jadi bintang.

Zlatan yang juga menekuni taekwondo ini sejatinya memenuhi syarat untuk memperkuat timnas Kroasia, namun pemain berusia 34 tahun ini lebih memilih berkostum Swedia. 


7. Zinedine Zidane

Zinedine Zidane

Pelatih Real Madrid lahir dan besar di Prancis. Namun kedua orangtuanya Smail dan Malika adalah warga asili Aljazair. Keduanya bermigrasi ke Paris  sebelum dimulainya perang Aljazair.

Pemilik nama lengkap Zinedine Yazid Zidane adalah adalah anak bungsu dari lima bersaudara. Orang tua Zidane berasal dari Aljazair, sehingga memenuhi syarat untuk bermain untuk memperkuat Aljazair, namun ia tak memilihnya.

Pria berumur 43 tahun ini lebih memilih berkostum Prancis sekaligus sukses membawa Prancis menjadi juara Piala Dunia 1998 silam.

Ivan RakiticZinedine ZidaneZlatan IbrahimovicAdnan Januzaj

Berita Terkini