x

Robert Huth, Mantan Ball Boy Jadi Palang Pintu Tangguh Leicester

Minggu, 7 Februari 2016 08:34 WIB
Editor: Charles Emanuel Dominggus

Tak hanya piawai menjaga lini belakang, center back 31 tahun ini pun memiliki kemampuan tersembunyi untuk mencetak gol. Hal itu terlihat jelas saat membantu timnya melibas kandidat juara Liga Primer Inggris, Manchester City, Sabtu (06/02) malam WIB.

Pemain asal Jerman ini mencetak dua dari tiga gol kemenangan Rubah Biru atas The Citizen. Meski berposisi sebagai bek tengah, pemain kelahiran 18 Agustus itu mampu menempatkan diri secara tepat untuk meneruskan tendangan bebas Riyad Mahrez di awal pertandingan.

Aksi Robert Huth saat membobol gawang Manchester City, Sabtu (06/02/16).

Setelah Mahrez mencetak gol solo brilian, Huth kembali mencatatkan namanya di papan skor. Sekali lagi penempatan diri yang tepat, membuatnya dengan mudah menanduk bola kiriman tendangan sudut.

Huth yang pernah malang melintang di sejumlah klub Liga Primer Inggris ini kembali menemukan bentuk terbaiknya saat berlabuh di King Power Stadium.  INDOSPORT coba mengangkat rekam jejak mantan tandem John Terry ini.

Robert Huth mendapat apresiasi dari rekan-rekannya usai menjebol gawang Man City, Sabtu (06/02/16).


1. Ball boy

Sebelum menemukan jalan panggilan sebagai pesepakbola, Huth mulai berkenalan dengan dunia tersebut sebagai seorang ball boy pada pertandingan final DFB Pokal tahun 1997 di kota kelahirannya, Berlin.


2. 17 tahun

Pemain kelahiran Biesdorf ini pernah mencatatkan namanya dalam lembaran sejarah Chelsea. Setelah meninggalkan FC Union Berlin, Huth diboyong ke Stamford Bridge pada 2001. Huth menorehkan debutnya bersama Chelsea saat berusia 17 tahun, sebagai pengganti Jesper Gronkjaer.

Penampilannya yang mengesankan membuat sejumlah klub jatuh hati. Chelsea dengan tegas menolak tawaran dari klub Inggris lainnya.

Sempat mengalami cedera pada musim 2004/2005, Huth akhirnya menjadi pilihan pertama di musim berikutnya. Di bawah asuhan Jose Mourinho, Huth mengambil peran sebagai pengawal lini belakang The Blues bersama John Terry, William Gallas dan Ricardo Carvalho.

Raksasa Bundesliga, Bayern Muenchen sempat mengajukan tawaran untuk mengakuisisi Huth. Namun Mourinho menampiknya.

Di akhir musim 2005/2006 Huth mulai mersa tak betah lantaran jam terbang semakin berkurang. Berbagai tawaran pun berdatangan, dan Chelsea pun melepasnya ke Middlesbrough pada tahun 2006.


3. Hijrah

Setelah kurang lebih empat tahun membela Chelsea dan mengemas 42 caps, Huth pun hijrah ke Middlesbrough. Bersama klub itu, ia kerap dilanda cedera. Bahkan ia pernah menepi selama dua bulan terakhir musim 2007/2008.

Bangkit dari cedera membuat Huth makin kuat. Namun cedera ankle kembali menerpa. Sempat tampil lima kali bersama Boro, ia pun berpindah ke Stoke City.


4. Pinjaman

Pada 27 Agustus 2009, Huth menandatangani kontrak empat tahun bersama Stoke City. Enam tahun bersama Stoke, Huth menyumbang tak kurang dari 18 gol.


5. Gabung Leicester

Pada 2 Februari 2015, Huth melanjutkan petualangannya bersama Leicester City sebagai pemain pinjaman hingga akhir musim.

Huth seakan menemukan kembali permainan terbaiknya. Mantan manajer The Foxes, Nigel Pearson pun berkomitmen untuk mempermanenkannya. Pada 24 Juni tahun yang sama, ia menandatangani kontrak tiga tahun.


6. Karir internasional

Huth sudah membela timnas sejak berusia muda. Panggilan ke timnas senior Jerman terjadi pada 16 Agustus 2004 dan dua hari kemudian ia mencatatkan debut sebagai pemain pengganti Andreas Hinkel.

Huth menjadi pilihan pertama bersama Per Mertesacker di jantung pertahanan Der Panzer selama Piala Konfederasi 2005. Pada 29 Juni ia mencetak gol pertamanya bagi timnas saat menghadapi Meksiko.

Cedera kaki membuat karirnya bersama timnas berakhir setelah memainkan 19 pertandingan dan menyumbang dua gol. 

Leicester CityLiga Primer InggrisRobert HuthIn Depth Sports

Berita Terkini