4 Stadion di Indonesia Bernasib Nahas (Jilid I)
Banyak stadion di Tanah Air yang selalu penuh dengan suporter saat tim kebanggaannya bertanding. Sebut saja Stadion Kanjuruhan, Malang milik klub Arema Cronus yang selalu penuh sesak saat tim Singo Edan menjalani laga kandang. Begitupun dengan Stadion Si Jalak Harupat yang selalu membiru jika Persib Bandung bermain disana.
Namun ternyata tidak semua stadion di tanah air mengalami hal yang sama. Cukup banyak stadion-stadion di negeri ini justru tak mendapat perawatan yang layak, bahkan dapat dikatakan terlupakan.
Ironisnya, ada juga beberapa stadion yang menjadi sarang tindakan asusila, kejahatan hingga menjadi sarang binatang berbahaya seperti ular.
Berikut INDOSPORT mencoba merangkum beberapa stadion Tanah Air yang mengalami nasib nahas tersebut:
1. Stadion Utama Riau
Stadion yang dikabarkan dibangun dengan dana hampir 1 triliun rupiah tersebut pernah dinominasikan sebagai salah satu stadion terbaik di dunia oleh situs StadiumDB.com. Stadion ini memang terlihat megah dan mentereng dengan kapasitas 40 ribu kursi. Akan tetapi dibalik semua itu, stadion ini pernah menyisakan kisah yang pelik mulai dari kasus korupsi hingga dijadikan markas geng motor pimpinan Klewang.
Tak hanya itu, beberapa waktu lalu, sejumlah media mengabarkan bahwa stadion ini menjadi tempat mesum dari sejumlah pasangan muda-mudi. Pada Mei 2015 lalu,
Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi datang meninjau langsung dan menyayangkan kondisi stadion yang saat itu tidak terurus. Pasokan listrik ke area ini pun diputus PLN karena menunggak tagihan pada 2014 lalu.
2. Stadion Ludung Mekong
Hingga bulan Agustus 2015 lalu, stadion yang berlokasi di Gampong Krueng Batu, Kecamatan Kluet Utara, Kabupaten Aceh Selatan, diberitakan terlantar dan belum bisa dimanfaatkan oleh masyarakat. Padahal, untuk pembangunan fasilitas olahraga tersebut telah menelan anggaran daerah hingga miliaran rupiah.
Dilansir dari Pikiranmerdeka.com, lahan yang disiapkan untuk area lapangan sepakbola dan fasilitas lain sudah ditumbuhi semak belukar. Kecuali tribun yang masih terlihat utuh dengan polesan cat warna putih. Jalan menuju lokasi dan jembatan parmanen juga belum dibangun.
Apabila ingin ke sana, pengunjung harus rela menjajal jalan tikus yang dipenuhi semak belukar, melangkah di atas jembatan darurat dari batang kayu yang direbahkan sebagai sarana penghubung kali kecil bekas galian alat berat.
3. Stadion Pidie Jaya
Masih dari Provinsi Aceh, di Kabupaten Pidie Jaya, tepatnya di Desa Pohroh Beuriweueh, Kecamatan Meureudu berdiri sebuah stadion yang menjadi kebanggaan masyarakat sekitar. Namun sayangnya kondisinya saat ini tak terawat.
Menurut laporan Waspada.co.id, rumput lapangan stadion tersebut dibiarkan tidak terawat, lintasan lari yang mengitari lapangan juga ditumbuhi ilalang. Lokasi stadion yang jauh dari pemukiman penduduk membuatnya jarang digunakan untuk kegiatan olahraga. Hal tersebutlah yang mempercepat buruknya kondisi stadion.
Padahal ketika selesai dibangun semasa jabatan Bupati HM Gade Salam/Wakil Bupati HM Yusuf Ibrahim, stadion ini sering digunakan untuk latihan PS Pidie Jaya (klub Divisi I) maupun untuk menggelar turnamen sepakbola.
4. Stadion Sidikalang
Pada Mei 2013 lalu, seperti diberitakan Medan Bafus.com, bahwa Stadion Lama yang berada di Kota Sidikalang, Sumatera Utara berubah menjadi sarang ular. Hal ini lantaran minimnya perawatan oleh pihak pengelola.
Rumput liar tumbuh subur menyelimuti permukaan tanah hingga tribun, atap dan tempat duduk juga dikabarkan telah raib. Padahal dulunya lapangan tersebut rutin dimanfaatkan warga untuk berbagai kegiatan termasuk acara pemerintahan.