Yid Army, Aroma Yahudi di Tubuh Tottenham Hotspur
September 2013 silam, Asosiasi Sepakbola Inggris (FA) memperingatkan bahkan melarang Tottenham Hotspur terutama para pendukung setia mereka agar tidak lagi menggunakan slogan Yid Army.
FA bahkan sudah muak dengan para pendukung Tottenham yang menggunakan istilah ‘yid’ dalam lagu dan nyanyian mereka selama pertandingan. Akibatnya, FA sudah menetapkan pedoman pelarangan penggunaan kata ‘yid’ dalam nyanyian para pendukung Tottenham.
Jika peringatan dari asosiasi tertinggi sepakbola Inggris tersebut tak digubris, maka para pendukung Tottenham bisa terancam pidana dan dilarang masuk ke dalam stadion. Namun, tradisi klub tetaplah tradisi yang tak bisa dimatikan oleh pihak manapun.
Salah satu sudut tribun White Hart Lane yang dipenuhi Yid Army
Terlebih, anggapan berbagai pihak jika Yid Army adalah bentuk pelecehan bagi kaum Yahudi dan bagian dari bentuk anti-Semit langsung disanggah para pendukung Tottenham yang justru menyebut slogan tersebut merupakan bagian dari identitas dan pemantik semangat.
Para pendukung Tottenham Hotspur membentangkan bendera kebanggaan di White Hart Lane
Pendukung Tottenham Hotspur melabeli diri mereka sebagai Yid Army
INDOSPORT akan mengulas sejarah singkat basis Yahudi sampai slogan Yid Army yang selalu menggema dari para pendukung di setiap laga Tottenham Hotspur, yang bahkan bakal kembali bergaung di laga besar melawan Arsenal pada Sabtu (05/03/16) malam WIB.
1. Sejarah Yid Army
Sebelum mengetahui Yid Army lebih jauh, rasanya perlu mengetahui lebih dulu kata yid dalam slogan yang biasa digunakan nyanyian fans Tottenham Hotspur saat berada di stadion. Kata yid adalah slang dari ethnonym Yahudi.
Dalam bahasa Inggris modern, penggunaan kata yid mungkin agak sedikit kontroversial. Hal ini biasanya tidak dianggap menyerang saat diucapkan. Namun, beberapa pihak menganggap pelafalan kata yid justru bernada merendahkan dan bahkan sebagai bentuk penghinaan anti Semit.
Pendukung klub Liga Primer Inggris, Tottenham Hotspur mengadopsi julukan ‘Yid’ (atau ‘Yiddo’), atau yang kini akrab dengan identifikasi ‘Yid Army’, sebagai respon langsung terhadap pendukung lawan yang awalnya menggunakan kata tersebut terhadap mereka sebagai bentuk ejekan dan penyalahgunaan.
‘Yid’ digunakan sebagai lencana kebanggaan oleh pendukung Tottenham Hotspur, baik mereka yang Yahudi dan non-Yahudi. Penggunaan kata tersebut agak sedikit riskan karena dianggap kontroversial. Namun, para pendukung Tottenham menganggap hal tersebut sebagai identitas dan bentuk semangat.
Biasanya, selama pertandingan kandang, para pendukung Tottenham selalu membuat seisi Stadion White Hart Lane bergemuruh dengan nyanyian Yid Army! Yid Army! Yid Army! Yids! Yids! Yids!
2. Tottenham Hotspur dan Yid Army
Tottenham Hotspur disebut sebagai klub dengan basis pendukung keturunan Yahudi terbanyak di London. Basis Tottenham di London Borough of Haringey awalnya merupakan kawasan para imigran.
Sebagian besar orang-orang keturunan Israel di London merupakan pendukung Tottenham yang menamakan diri sebagai ‘Yiddo’.
Laga kandang di Stadion White Hart Lane akan menjadi kesempatan para pendukung Tottenham untuk menyuarakan nyanyian slogan ‘Yid Army’ sembari membentangkan bendera bintang daud di atas tribun.
Bagi para pendukung Tottenham, nyanyian ‘Yid Army’ tersebut merupakan pemantik semangat dan menjadi slogan yang membanggakan. Bagi sebagian pihak, slogan dari nyanyian tersebut dianggap sebagai hinaan terhadap orang Yahudi. Namun, nyatanya para pendukung Tottenham tak menganggap hal tersebut sebagai sebuah hinaan.
Di kalangan imigran Yahudi, Tottenham sangat populer. Orang-orang Yahudi datang ke London Utara di akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20 lalu bermukim di kawasan East End.
Namun, East End bukan satu-satunya tempat tinggal orang-orang Yahudi di London Utara. Distrik Barnet, Hackney, dan Harrow juga menjadi pemukinan Yahudi lainnya.
“Tottenham Hotspurs lebih glamor daripada West Ham United atau Arsenal,” kata Anthony Clavane, seorang jurnalis Daily Mirror berdarah Yahudi yang pernah menerbitkan sebuah buku mengenai bagaimana orang-orang Yahudi mempengaruhi sejarah sepakbola Inggris.
3. Derby London Utara dan Tekanan Yid Army
Tottenham Hotspur tengah menikmati musim terbaik mereka sejak 1961. Berada di posisi ke-2 klasemen sementara musim 2015/16 di bawah Leicester City, tim asuhan Mauricio Pochettino kini menatap kans meraih mahkota Liga Primer Inggris.
Pada Sabtu (05/03/16) malam WIB, Tottenham akan menjamu rival sekota, Arsenal dalam laga bertajuk Derby London Utara. Dua ambisi sekaligus yakni mempecundangi The Gunners dan menjaga peluang juara diusung The Lilywhites pada laga yang akan berlangsung di Stadion White Hart Lane tersebut.
Salah satu hal menarik yang lepas oleh banyak penglihatan dari laga panas Derby London Utara tersebut adalah soal Tottenham yang dikenal sebagai ‘Tim Yahudi’ dan sekali lagi di White Hart Lane akan terdengar nyanyian ‘Yids, Yids’ atau ‘Yid Army, Yid Army’ di sepanjang pertandingan.
Bagi para pendukung Tottenham, menjadi juara di kasta tertinggi sepakbola Inggris tentu merupakan kesempatan langka. Banyal hal bisa dilakukan para pendukung Tottenham demi memecut semangat Harry Kane dan kawan-kawan saat bertanding.
Apalagi nanti tim besutan Pochettino akan menghadapi lawan sengit, rival sekota Arsenal. Slogan Yid Army diyakini akan terus bergaung dan mengganggu para pemain Arsenal sepanjang 90 menit laga berlangsung.
Para pemain Tottenham pun sama, tak ingin melewatkan kesempatan indah mengalahkan rival sekota sekaligus mendekatkan diri ke titel juara. Anak asuh Pochettino akan memanfaatkan keriuhan para pendukung yang meneriakkan nyanyian Yid Army yang memberikan tekanan terhadap Arsenal.