x

Kartel Narkoba dan Misteri Tewasnya Escobar

Rabu, 16 Maret 2016 02:56 WIB
Editor: Yohanes Ishak

Andres Escobar merupakan pemain Tim Nasional Kolombia yang bermain untuk Atletico Nacional (klub terakhirnya).

Sepanjang karirnya di dunia sepakbola, Escobar sangat identik dengan nomor punggung 2 dan mendapat julukan “El Caballero de Futbol” atau The Gentleman of Football.

Namun siapa yang sangka, pemain bernama lengkap Andres Escobar Saldarriaga ini harus mengakhiri hidupnya dengan cara yang tragis.

Ia meninggal karena ditembak oleh sekelompok orang yang sempat diduga tidak senang karena dirinya melakukan gol bunuh diri dalam pertandingan Piala Dunia 1994 antara Timnas Kolombia melawan Timnas Amerika Serikat.

Setelah ditelaah lebih lanjut, ternyata Escobar meninggal bukan karena kasus demikian melalui adanya masalah lain. Lalu apa yang menjadi penyebab dirinya ditembak?


1. Kolombia Tak Salahkan Escobar

Andres Escobar melakukan gol bunuh diri saat melawan Timnas Amerika Serikat.

Gol bunuh diri tersebut menyebabkan Timnas Kolombia harus menelan kekalahan tipis dari tuan rumah Timnas Amerika Serikat (AS) dengan skor 1-2.

Gelandang Timnas AS, John Harkes kala itu memberikan umpan matang yang ingin diberikan kepada rekannya, upaya tersebut berhasil dimentahkan oleh Escobar, namun bola tersebut justru berbelok dan masuk ke dalam gawangnya sendiri.

Usai laga ini, pastinya membuat pendukung Timnas Kolombia kecewa, namun tidak ada pemberitaan yang mengatakan Escobar jadi bulan-bulanan di mana pun.

Bahkan, hingga Timnas Kolombia harus gugur lebih dulu di Grup A pada kompetisi 4 tahunan tersebut, tidak ada yang membahas Escobar menjadi penyebab utama negaranya menjadi juru kunci, termasuk ancaman pembunuhan sekalipun.


2. Gallon Bersaudara

Gallon Bersaudara terlibat perselisihan dengan Andres Escobar

Setelah sekitar lima hari Timnas Kolombia tak melanjutkan kiprahnya di Piala Dunia 1994, Andres Escobar memilih untuk pulang ke negara asalnya dan tidak mengikuti rekan-rekannya untuk tetap berada di AS.

Di sinilah asal-muasal tewasnya sang pemain, kala itu, Escobar sedang mendatangi sebuah bar di El Poblado, kawasan Medelin, Kolombia. Dirinya menghabiskan waktu bersama beberapa temannya hingga pukul tiga pagi.

Saat ingin pulang dan berada di luar bar, Andres Escobar terlibat perselisihan dengan dua orang bersaudara, yaitu Santiago Gallon Henao dan Pedro Gallon Henao.

Ketika ketiganya sedang terlibat adu mulut, tiba-tiba Andres Escobar ditembak dari dalam mobil van, di mana ada sosok yang sambal berteriak, “Apa yang anda inginkan?”.

Usai berteriak, orang itu melepaskan tembakan dari pistolnya sebanyak enam kali, yaitu empat di bagian bahu kiri, satu di tangan kanan, dan satu lagi di leher.

Sontak kejadian tersebut pun membuat Gallon bersaudara langsung masuk ke mobil dan meninggalkan pemain berusia 27 tahun itu dalam keadaan bersimbah darah hingga akhirnya meninggal.


3. Kasus Terungkap

Humberto Castro Munoz, sosok yang melepaskan tembakan ke Andres Escobar.

Setelah Andres Escobar diketahui meninggal, banyak yang menduga jika dirinya dibunuh akibat dari mafia judi yang menganggap sang pemain sebagai penyebabnya pihaknya kalah dalam perjudian.

Namun setelah diperiksa lebih lanjut, sang penembak Escobar, Humberto Castro Munoz memberanikan diri ke pihak kepolisian untuk membuat pengakuan jika dirinya lah yang melepaskan tembakan ke arah si pemain.

Munoz merupakan seorang sopir dari Gallon bersaudara yang saat itu juga di bawah pengaruh dari obat-obatan terlarang alias narkoba.

Hal ini kembali memunculkan perdebatan, yaitu perselisihan antara Escobar dengan Gallon bersaudara dianggap karena membahas masalah obat-obatan tersebut.

Namun dugaan itu ternyata salah, karena Humberto Munoz, mengaku saat ia menembak, dirinya tidak tahu jika orang yang ia tembak itu merupakan seorang pemain sepakbola.

Kasus tersebut semakin diperkuat oleh Juan Guillermo Sepulveda Arroyave, seorang penasihat walikota di Kolombia yang mengatakan, Escobar meninggal karena dibunuh oleh tradisi bisnis narkoba.

“Andres Escobar bukan dibunuh karena perdagangan narkoba, tetapi karena budaya yang ada di dalam perdagangan narkoba,” imbuhnya.

Dalam bisnis narkoba memang tak mengenal nyawa, tidak heran jika Humbero Casto Munoz menembak Andres Escobar yang pastinya ia menganggap sang pemain telah terlibat bisnis dengan dua bosnya tersebut.

 Humberto Munoz sendiri dilaporkan telah menghirup udara bebas setelah 11 tahun mendekam di balik jeruji besi, sekalipun hukuman awalnya adalah 45 tahun. 

KolombiaAmerika SerikatPiala DuniaAndres Escobar

Berita Terkini