x

Kurniawan Dwi Yulianto: Tak Ada Pemain Top yang Instan

Minggu, 3 April 2016 13:00 WIB
Penulis: Zainal Hasan | Editor: Joko Sedayu
Kurniawan Dwi Yulianto

Pemain yang identik dengan panggilan Si Kurus ini sempat menjadi ikon sepakbola Indonesia, khususnya pada era 1990-an. Badannya yang kurus serta berambut plontos, membuatnya terlihat mencolok saat bermain sepakbola.

Meski memiliki tubuh yang sangat kurus, namun ketajaman pemain kelahiran Magelang itu tak dapat diragukan lagi. Setidaknya dia berhasil menyumbangkan 31 gol dari 60 penampilannya bersama tim nasional Indonesia.

Selain sebagai ujung tombak di tim Garuda, Kurniawan juga sangat lekat dengan tim-tim besar di Indonesia. Setidaknya dia sempat membela Persebaya Surabaya, PSM Makassar, Persija Jakarta, dan lain-lain.

Tak hanya sukses di dalam negeri, pemain yang identik dengan nomor punggung 10 itu sempat mencoba peruntungan karier di luar negeri. Dia sempat membela Sarawak FA, dan menimba ilmu bersama Sampdoria Primavera di Italia.

Untuk mengenal lebih dalam tentang Kurniawan Dwi Yulianto, INDOSPORT berkesempatan berbincang bersamanya. Setidaknya pemain yang kini berusia 39 tahun itu menilai tak ada yang instan untuk menjadi pemain besar.


1. Proses Jadi Pemain Top

Kurniawan Dwi Yulianto

INDOSPORT: Mas Kurniawan dapat dikatakan sebagai pemain top Indonesia, kira-kira bagaimana perasaanya?

Kurniawan: Ya, yang jelas dengan predikat itu saya senang, meski saya tak merasa besar akan hal itu.

INDOSPORT: Kira-kira apa rahasianya untuk menjadi pemain besar?

Kurniawan: Intinya segala sesuatu tidak akan kita dapat secara instan. Kan butuh proses untuk mencapai itu semua.


2. Perbedaan Indonesia dan Italia

Kurniawan Dwi Yulianto

INDOSPORT: Mas Kurniawan sempat menimba ilmu di Italia, kira-kira apa yang berbeda di sana?

Kurniawan: Di sana sudah disiapkan sejak usia dini. Disiapkan dengan metode yang benar dan baik.

INDSPORT: Selain itu?

Kurniawan: Tentunya baik skill dan mental juga ditempa dengan baik dari dasar.

INDOSPORT: Intinya pendidikan dari usia dini sangat penting?

Kurniawan: Yups, segala sesuatu tidak akan ada yang didapat secara instan.


3. Keuntungan Coaching Clinic Pemain Asing

Kurniawan Dwi Yulianto

INDOSPORT: Sesaat lagi kita akan kedatangan pemain top dari Italia. Namun mereka sudah pensiun, kira-kira apa untungnya untuk sepakbola kita?

Kurniawan: Ya selain untuk hiburan, tentu kita dapat mengambil pelajaran dari kedatangan para pemain senior itu. Tentu mereka akan memberikan Coaching Cinic.

INDOSPORT: Selain Coaching Clinic hal apa yang dapat kita ambil?

Kurniawan: Setidaknya kedatangan mereka dapat memberikan motivasi bagi pesepakbola muda kita. Dapat dijakdikan inspirasi dengan melihat skill individu di atas lapangan. Ya meski mereka sudah tidak muda, tapi tentu akan memperegakan sepakbola kolektif yang selama ini menjadi kelemahan sepakbola kita.

INDOSPORT: Apakah selama ini itu menjadi kelemahan sepakbola kita?

Kurniawan: Yang paling penting kita bisa memperlajari visi bermain dan bagaimana menjadi seorang pesepakbola profesional. Hal itu yang harus kita tanamkan untuk menjadi pesepakbola handal.

INDOSPORT: Pesan untuk sepakbola kita saat ini?

Kurniawan: Yang seperti saya bilang, bahwa untuk menjadi pesepakbola handal tidak ada yang instan. Harus disiapkan sedini mungkin. Dan harus memiliki visi bermain yang jelas.

Kurniawan Dwi YuliantoWawancara Khusus

Berita Terkini