x

4 Pelajaran Penting Usai Laga Arema vs Persib

Senin, 4 April 2016 10:56 WIB
Editor: Randy Prasatya
Pemain Arema Cronus Alfarizie (kiri) berebut bola dengan Pemain Persib Bandung Kim Jefri Kurniawan (kanan).

Laga sengit berhasil tercipta di pertandingan puncak Piala Bhayangkara setelah Arema bersua Persib. Pertemuan itu juga tidak hanya antar klub dan klub atau antar pemain dan pemain, melainkan melibatkan kefanatikan kedua kubu suporter.

Nyanyian dan bentangan spanduk menjadi pembakar semangat kedua tim di dalam lapangan. Bahkan, berkat dukungan masing-masing suporter, tak sedikit pemain yang tampil penuh semangat dan kegigihan hingga menimbulkan sedikit gesekan antar pemain.


Para pemain Arema asik merayakan gol mereka ke gawang Persib Bandung.

Di pertandingan ini Arema menjadi tim yang paling terlihat bersemangat dan tidak sedikitpun membiarkan ruang tembak untuk Persib. Berkat hal itu, Singo Edan mampu keluar sebagai juara dan membawa pulang Piala Bhayangkara, usai tundukan Maung Bandung dengan skor 2-0.

Berikut ini INDOSPORT merangkum beberapa hal penting lainnya yang dapat menjadi pelajaran dari laga antara Arema vs Persib.


1. Atep Keluar Terlalu Cepat

Persib mampu menguasai jalannya pertandingan di 10 menit pertama saat Atep masih bermain. Namun, hal itu perlahan menurun ketika Atep ditarik keluar akibat mengalami cedera.

Pemain yang menyandang kapten Maung Bandung itu bahkan menjadi salah satu pemain yang berhasil menciptakan 6 peluang mencetak gol untuk Persib selama perhelatan Piala Bhayangkara.

Menurut data yang diungkap LabBola, sejak atep ditarik keluar, ada dua pemain Persib lainnya yang juga mampu membuat 6 peluang, yaitu Kim Kurniawan dan Belencoso.

Ketidakhadiran Atep di sisa waktu tersebut kurang dimaksimalkan oleh Tantan selaku pemain pengganti. Dia terlihat amat sulit menyisir sisi pertahanan Arema di babak kedua.


2. Kesabaran Arema

Striker Persib Bandung Juan Carlos (tengah) terjatuh saat dijaga ketat pemain Arema Cronus.

Pada awal pertandingan Arema memang terlihat sering mendapat tekanan. Namun, kesabarannya dalam bertahan ternyata berbuah hasil manis. Tim asal kota Malang tersebut dapat mencari celah di pertahanan Persib ketika dua gelandang sang lawan dengan mudah terburu-buru merebut bola.

Akibat ketidaksabaran dua gelandang Persib yang diisi oleh Hariono dan Taufiq dalam merebut bola, Arema dengan leluasa dapat melancarkan cerangan cepat dan memudahkan gerak Rafael Maitimo di lini tengah.

Tidak hanya membuat Maitimo leluasa. Kegegabahan dua gelandang tersebut juga membuat barisan pertahanan terpecah konsentrasi, dan bek sayap sering masuk ke sisi tengah lapangan untuk bantu melapisi bek tengah.


3. Ketangguhan Bek Arema

Kiper Arema Kurnia Meiga (kiri) berhasil menghalau laju bola dari serangan Persib Bandung.

Goran Gancev menjadi palang pintu yang tangguh bersama Hamka Hamzah. Dua pemain bertubuh besar ini mampu berduel terus menerus dengan pemain depan Persib yang cenderung banyak melakukan aksi individu dalam membongkar pertahanan.

Selain dua palang pintu di bek tengah, kita bisa melihat nama Ryuji Utomo yang selalu dibuat sibuk oleh aksi Tantan dalam menembus sisi kiri pertahanan Arema. Namun, meski sangat sibuk di sepanjang pertandingan, dia berhasil membuat delapan tekel dengan rasio keberhasilan 50%.


4. Dua Mantan Pemain Arema

Samsul Arif dan Purwaka Yudhi merupakan dua mantan pemain Arema yang sangat mudah diatasi tim Singo Edan. Di lini depan, Samsul tidak mampu mengeluarkan penampilan terbaiknya seperti di pertandingan-pertandingan sebelumnya.

Ketidakmampuan Samsul menembus pertahanan Arema tentu tak lepas dari pengetahuan asisten pelatih Singo Edan, Joko Susilo, saat masih bekerja sama dengan mantan pemain Persibo Bojonegoro tersebut.

Selain itu, proses terjadinya gol Maitimo bermula dari pos yang dihuni Purwaka. Keterlambatan Tony Sucipto menambal sisi kiri pertahanan memaksa seluruh pemain bertahan bergeser ke sisi kiri, dan menciptakan banyak celah di depan kotak penalti Persib.

Arema CronusPersib BandungPiala Bhayangkara

Berita Terkini