x

5 Pemain yang Diduga 'Mata Duitan' dalam Sepakbola

Sabtu, 23 April 2016 01:28 WIB
Editor: Rizky Pratama Putra

Sepakbola modern menawarkan budaya baru bagi para pemain. Berkembangnya sepakbola sebagai sebuah industri membuat para pemain dihargai tinggi secara nominal.

Hal ini menjadi dilema bagi karir sepakbola para pemain. Beberapa pemain masih mencoba bertahan karena kultur dan loyalitas, namun ada juga yang tidak tahan dengan godaan uang.

Materialis berada pada posisi tersembunyi saat seorang pemain berpindah klub dengan alasan prestasi. Namun sebagian lain mengakui secara terang - terangan bahwa alasan kepindahannya merupakan semata karena uang.

Berikut beberapa nama pemain yang menegdepankan uang dibanding loyalitas, yang coba dirangkum INDOSPORT;


1. Emmanuel Adebayor

Emmanuel Adebayor memilih hengkangdari Arsenal ke Man City setelah mendapat gaji dua kali lipat.

Jika ditanya siapa salah satu pemain yang paling dibenci para pendukung Arsenal, maka nama Emmanuel Adebayor tentu tidak akan tertinggal. Kepergian pemain asal Togo ini pada akhir musim 2008 tentu tidak akan terlupakan.

Adebayor memilih hengkang ke City usai klub asal Manchester ini diambil alih oleh pengembang asal Timur Tengah. Bersama City, Adebayor dijanjikan gaji yang jauh lebih tinggi.

Manchester Biru berani menggaji Adebayor Rp. 3.3 miliar per pekan. Jumlah ini hampir dua kali lipat dari gajinya di Arsenal.

Ironisnya, Adebayor gagal bersinar di City. Bahkan ia tidak mampu membantu City memenangkan gelar di musim pertamanya di Ettihad Stadium.

Padahal, Adebayor tampil cemerlang bersama Arsenal. Pada musim 2007-2008, Adebayor berhasil mencetak 30 gol dalam 48 pertandingannya bersama Arsenal.


2. Alex Teixeira

Pemain Brasil ini sempat diincar selama beberapa tahun oleh Liverpool. Alex Teixeira bersinar bersama Shaktar Donetsk selama beberapa musim.

Kiprah impresifnya membuat Liverpool dan beberapa klub top Eropa mencoba mendapatkan jasanya. Namun secara mengejutkan Teixeira justru memutuskan pindah ke Liga China.

Teixeira bergabung bersama Jiangsu Suning yang menebusnya dengan angka fantastis. Jiangsu harus membayar Rp. 945 miliar dari Donetsk.

Kini Teixeira menikmati gaji  Rp. 3.6 miliar per pekan. Jumlah ini bisa membuat Teixeira bisa mempertimbangkan pensiun lebih cepat di masa mendatang.


3. Radamel Falcao

Radamel Falcao tengah mencoba kembali menemukan performa terbaiknya musim ini. Saat ini Falcao membela Chelsea setelah setahun lalu membela Man United.

Falcao pertama kali dikenal saat membela FC Porto. Dua musim bersama Porto, Falcao mampu menyumbangkan 72 gol dalam 85 pertandingannya.

Setahun kemudian, Falcao menerima pinangan dari Atletico Madrid untuk bermain di La Liga. Pada momentum inilah Falcao mendapatkan masa keemasannya.

Selama membela Los Rojiblancos, Falcao telah memainkan 90 laga dengan 70 gol di semua kompetisi. Namun, mimpi indah bersama Atletico buyar setelah dua tahun keduanya bekerjasama.

Tawaran menggiurkan dari AS Monaco membuat Falcao tergoda. Pemain asal kolombia ini ditawari gaji Rp. 304 miliar per musim dan langsung diambil olehnya.

Padahal saat itu Chelsea dan Real Madrid juga tertarik mendatangkan Falcao. Akan tetapi uang lebih memimpin jalan Falcao saat itu.


4. Demba Ba

Demba Ba memiliki musim cemerlang saat membela Newcastle United. Ba mencetak 16 gol bersama Newcastle pada musim pertamanya di Liga Primer.

Pada paruh musim kedua, Ba tampil lebih impresif. Penyerang Senegal ini mencetak 13 gol dalam 22 pertandingan.

Performa ciamik Ba membuat Chelsea terpikat. The Blues mendatangkan Ba untuk menggantikan performa Torres yang menurun.

Sayangnya, Ba gagal mengembalikan ketajaman di Chelsea. Semusim di London, Ba pindah ke Turki dan bergabung bersama Besiktas.

Pada saat itulah Ba kembali mendapatkan ketajamannya. Ba mencetak 24 gol dari 44 pertandingan bersama Besiktas dan berkesempatan bermain di level yang lebih tinggi di Eropa.

Kemudian Ba membuat sebuah keputusan mengejutkan untuk hijrah ke Liga China. Ba bergabung dengan Shanghai Shenhua setelah ditawari gaji Rp. 88 miliar per musim.


5. Jackson Martinez

Jackson Martinez didatangkan FC Porto sebagai pengganti Radamel Falcao. Perjudian ini berhasil setelah Martinez berhasil mencetak 92 gol dalam 132 pertandingan.

Pemain asal Kolombia ini kemudian mengikuti jejak seniornya untuk berpindah ke Atletico Madrid. Setelah 3 musim bersama Porto, Martinez mencoba tantangan baru di La Liga.

Martinez pindah ke Atletico dengan mahar Rp. 519 miliar. Sayangnya, karir Martinez tidak secemerlang Falcao.

Martinez kemudian pindah ke Liga China di musim dingin lalu. Tentu saja setelah tawaran gaji yang cukup menggiurkan.

Guangzhou menggaji Martinez Rp. 3.5 miliar per minggu. Tentu saja hal ini membuat kehancuran karirnya di La Liga bisa dilupakan oleh Martinez.

Emmanuel AdebayorRadamel FalcaoJackson MartinezDemba BaAlex Teixeira

Berita Terkini