x

5 Tim Kuda Hitam yang Juara, Berpeluang Ditiru Leicester City

Minggu, 24 April 2016 16:20 WIB
Editor: Yohanes Ishak

Tentu tidak ada yang menyangka jika Leicester City mampu tampil konsisten dan dapat menempati posisi puncak klasemen sementara, bahkan mereka juga sangat berpeluang untuk menjadi juara.

Sebelum memastikan mengangkat gelar, klub berjuluk The Foxes ini juga pernah disebut-sebut sebagai klub Blackburn Rovers yang baru, yang mampu menjadi juara di musim 1994/95.

Padahal, kala itu, tim-tim besar seperti Manchester United, Arsenal, dan Liverpool tengah mendominasi dan mampu menjadi momok bagi siapapun.

Dengan menyisakan 4 pertandingan lagi, juga unggul 5 angka dengan pesaing terdekat mereka, Tottenham Hotspur yang berada di posisi kedua, membuat Leicester berpeluang besar menjadi juara Liga Primer Inggris 2015/16.

Jika berhasil, maka sang rubah juga dapat meniru jejak dari 5 klub di Liga elit Eropa, yang dapat dikatakan sebagai tim kuda hitam yang berhasil menjadi juaranya. Bahkan, kelima klub tersebut juga mulai diperhitungkan sebagai pesaing atau momok pada musim berikutnya.

Lalu siapa sajakah kelima klub tersebut? Berikut ini INDOSPORT memaparkannya:


1. Hellas Verona

Pada kompetisi Serie A Italia, terdapat dua klub yang berasal dari kota Verona, mereka adalah Chievo Verona dan Hellas Verona.

Namun, nasib mujur tampaknya sedikit lebih berpihak kepada Hellas ketimbang Chievo, dalam beberapa musim terakhir pun, Hellas mampu menjadi momok dan ancaman bagi klub-klub besar di liga domestik negeri Pizza tersebut.

Di era 80-an, Serie A Italia, klub-klub besar seperti Juventus, AC Milan, dan Intenazionale selalu mendominasi untuk mengangkat gelar scudetto.

Kejutan itu pun datang, pada musim 1984/85, di mana Hellas Verona mampu menjadi juara Serie A Italia dan hanya menelan 2 kekalahan dari 30 pertandingan (saat itu Serie A Italia masih diikuti oleh 16 tim).

Seandainya Leicester city mampu menjadi juara dengan menyapu kemenangan bersih di 4 pertandingan sisa, maka mereka dapat dikatakan sama persis seperti Hellas yang dapat menjadi juara dan hanya menelan 2 kekalahan.


2. Sampdoria

Selang lima tahun, Serie A Italia kembali melahirkan juara baru, mereka adalah Sampdoria di musim 1990/91. Uniknya, pada musim tersebut pastinya banyak yang menyangka jika AC Milan dan rival sekotanya, Internazionale terus-menerus bersaing, bahkan hingga akhir musim pun mereka mendapatkan poin yang sama.

Hanya saja, AC Milan berhak menempati posisi kedua karena unggul dalam agresifitas gol. Pada musim ini, Sampdoria berhasil menjadi juara dengan mencatat 20 kemenangan, 11 kali imbang, dan 3 kekalahan (Serie A musim ini telah diikuti oleh 18 tim).


3. Vfl Wolfsburg

Bagi para pecinta sepakbola sejati, tentu telah mengetahui jika kompetisi di Bundesliga Jerman hanyalah di dominasi oleh Bayern Munchen yang selalu berhasil meraih gelar juara.

Sementara tim-tim lain, seperti Borussia Dortmund dan Schalke 04 membutuhkan waktu lama untuk mematahkan dominasi The Bavarians.

Pada musim 2008/09, Bayern Munchen kala itu juga diperkuat oleh beberapa nama tenar yang masih berada dalam masa keemasannya seperti, Miroslav Klose, Luca Toni, Ze Roberteo, dan sang rising star Thomas Muller.

Namun keperkasaan pemain tersebut tidak mampu mengalahkan hasil kejutan yang diberikan oleh Wolfsburg yang mampu tampil konsisten dan berhasil menjadi juaranya.

Bahkan, hingga saat ini, dapat dikatakan Wolfsburg masuk dalam persaingan perebutan gelar juara Bundesliga Jerman bersama Borussia Dortmund.


4. FC Twente

Jika di Bundesliga Jerman ada dominasi dari Bayern Munchen, maka di Eredivisi Belanda ada tiga tim dominan, mereka adalah Ajax Amsterdam, PSV Eindhoven, Feyenoord, dan HVV Den Haag yang hampir di setiap musimnya mampu bergantian meraih gelar juara.

Memasuki era 2000an, kompetisi di negeri Kincir Angin ini seakan semakin bertambah sengit dan sulit. Di musim 2009/10, semula penggemar sepakbola Belanda merasa jika Ajax akan kembali menjadi juaranya.

Namun tentu tidak ada yang menyangka, jika FC Twente, klub yang tidak dunggulkan justru yang mengangkat trofi juara.


5. Montpellier HSC

Ligue 1 Prancis sepertinya merupakan kompetisi cukup kompetitif, karena banyak melahirkan tim juara baru, sebelum dalam beberapa musim terakhir, pengusaha kaya membeli klub Paris Saint-Germain (PSG) yang mulai mendominasi sejak awal musim 2012/13 lalu.

PSG sendiri sempat puasa gelar selama lebih dari 20 tahun untuk menjadi jawara 2012/13, sebelumnya, di musim 2011/12 Ligue 1 Prancis tidak dikuasi oleh tim-tim langganan juara, seperti Olympique Marseille, Olympique Lyon, St. Etienne, ataupun AS Monaco, dan Lyon.

Tetapi klub yang dipandang sebelah mata, Montpellier HSC berhasil mengandaskan tim-tim langganan juara tersebut. Lebih hebatnya lagi, di musim sebelumnya mereka harus berjuang dari zona degradasi.

Bundesliga JermanHellas VeronaLigue 1 PrancisWolfsburgLeicester CityEredivisie BelandaSampdoriaLiga Primer InggrisMontpellierTwente

Berita Terkini