x

5 Hal yang Jarang Diketahui dari Mahrez

Rabu, 27 April 2016 12:59 WIB
Editor: Yohanes Ishak

Bagi kebanyakan orang, jika melihat wajah dari pemain bernomor punggung 26 ini pasti tidak sedikit yang menganggap, Mahrez pemain berkebangsaan Prancis, Spanyol, Italia, atau Argentina, karena wajahnya memang tampak seperti kebanyakan pemain dari Negara tersebut.

Namun pada kenyataannya, Mahrez berasal dari benua Afrika bagian Uta, yaitu Aljazair, sehingga secara tidak langsung dirinya telah melambungkan nama Negaranya sendiri.

Riyad Mahrez didatangkan Leicester City pada pertengahan musim 2014/15 lalu dari klub asal Prancis, Le Havre.

Awal kedatangannya ia menganggap Leicester bukanlah sebagai klub sepakbola, melainkan klub rugby di Inggris. Tetapi ia pun mengesampingkan pikirannya tersebut dan berhasil membawa The Foxes lolos dari degradasi.

Menariknya, di musim 2015/16 ini Mahrez bersama rekannya, Jamie Vardy berhasil membuat kejutan di Liga Primer dengan membawa Leicester memuncaki klasemen sementara dan bahkan berpeluang menjadi juara.

Jika Vardy menjadi mesin gol untuk Leicester, maka Mahrez bertugas menjadi motor serangan yang bertugas untuk membantu timnya menciptakan sejumlah peluang termasuk memberikan tusukan ke jantung pertahanan tim lawan. Atas kepiawaiannya inilah yang membuat dirinya dinobatkan sebagai PFC Player of the Year 2016 atau pemain terbaik Liga Primer Inggris 2015/16.

Meski demikian, tidak banyak pecinta sepakbola sejati mengetahui sisi lain dari gelandang berusia 25 tahun tersebut. Maka, berikut ini INDOSPORT akan menyuguhkannya sesuai yang dilansir dari FJN:


1. Mahrez yang Dulu Bukanlah Mahrez yang Sekarang

Gelandang Leicester City Riyad Mahrez selebrasi usai menciptakan gol.

Tentu tidak ada yang menyangka pula jika Riyad Mahrez merupakan sahabat karib bagi kakak Paul Pogba, Mathias Pogba.

Saat itu Riyad dan Mathias bermain untuk klub sepakbola amatir di Prancis, Quimper Kerfeunteun FC. Kabarnya, Mathias Pogba tidak menyukai gaya hidup Mahrez yang dinilai berantakan, sehingga dirinya membutuhkan waktu dua sampai tiga minggu untuk membantu sahabatnya itu memiliki sikap yang lebih baik.

Ia pun memberikan saran, agar Mahrez dapat menjaga peforma dan fisiknya demi menjadi pesepakbola yang profesional.

Saran tersebut tampaknya didengar dengan baik oleh Riyad Mahrez, karena saat ini Mahrez menjelma menjadi buruan klub elit di Eropa.


2. Sosok yang Setia

Riyad Mahrez dapat dikatakan bukanlah pemain yang seperti kacang lupa dengan kulitnya, hal itu tak lepas dari banyaknya tawaran menggiurkan dari berbagai klub elit di Eropa, seperti AS Roma di Serie A Italia, serta dua klub La Liga Spanyol, Barcelona dan Villarreal.

Tentu dengan peformanya yang sekarang semakin meningkat, pemain yang berposisi sebagai gelandang tersebut semakin banyak diminati oleh klub elit lainnya.

Namun ia justru menjawab tawaran tersebut dengan memperpanjang kontraknya bersama Leicester City hingga tahun 2019 mendatang.

Meski pada musim depan belum tentu ia masih bertahan, namun setidaknya pada musim ini Mahrez dapat menunjukkan sikapnya yang masih setia dengan The Foxes.


3. Cetak Hattrick Pertama di Liga Primer Inggris

Riyad Mahrez gelandang Timnas Aljazair.

Tentu tidak mengherankan jika setiap pemain dapat mencetak tiga gol atau dikenal juga dengan sebutan hattrick pertama kalinya di Liga Primer Inggris.

Namun yang menjadi daya Tarik adalah Riyad Mahrez mencetak hattrick di Liga Primer sebagai pemain pertama dari Aljazair.

Hal itu diciptakannya kala melawan Swansea City di bulan Desember 2015 lalu dan sampai sejauh ini, belum ada pemain dari negaranya yang mampu mengikuti langkahnya tersebut.


4. Bungkam Kritikan

Saat mengawali karier di klub masa kecilnya asal Prancis, Sarcelles FC, Riyad Mahrez pernah mendapatkan kritikan kurang menyenangkan dari pelatihnya, yaitu mengenai fisik.

Mahrez kala itu memang mempunyai fisik yang sangat kurus dibandingkan dengan rekan-rekan setimnya, sehingga dirinya dianggap tidak memiliki fisik yang kuat saat sedang bertanding.

Riyad Mahrez pun membungkam kritikan tersebut dengan banyak latihan dan menjaga bentuk fisiknya. Termasuk hingga saat ini, dirinya telah menjadi pemain yang disegani tim lawan serta masuk dalam buruan transfer klub elit Eropa.


5. Mewujudkan Jejak Sang Ayah

Riyad Mahrez ternyata memang memiliki darah pesepakbola yang diberikan oleh ayahnya, Mahrez Ahmed. Di mana sang ayah, pernah bermain untuk klub kecil di Prancis dan Aljazair serta membantu anaknya agar dapat menguasai permainan sepakbola.

Namun sayang, Riyad Mahrez yang telah menjadi pesepakbola profesional ini tak dapat dilihat secara langsung oleh ayahnya yang sudah meninggal dalam usia 54 tahun atau ketika Riyad masih berusia 15 tahun.

Kabarnya, Riyad Mahrez selalu menjadikan sang ayah sebagai inspirasi sekaligus menjadikannya motivasi dalam kariernya. Ia juga telah memenuhi impian ayahnya yang ingin melihat dirinya dapat menjadi pemain profesional. Hal itu semakin terasa indah ketika dirinya dinobatkan sebagai pemain terbaik Liga Primer Inggris musim 2015/16.

AljazairLeicester CityLiga Primer InggrisRiyad Mahrez

Berita Terkini