8 Pesepakbola yang Meregang Nyawa Akibat Serangan Jantung
Serangan jantung rupanya menjadi semacam 'hantu gentayangan' di lapangan hijau. Pasalnya, serangan jantung kerap menjadi penyebab tewasnya pemain sepakbola.
Sebuah penelitian pernah mengemukakan, atlet olahraga ketahanan, seperti sepakbola, berisiko tinggi mengalami serangan jantung.
Penyebabnya, porsi latihan dan pertandingan yang sangat tinggi menjadi biang keladi rusaknya myocardial. Myocardial adalah proses dinamik di mana jantung mengalami penurunan oksigen yang berat dan lama, karena aliran darah koroner yang tak mencukupi, akibatnya kematian jaringan otot jantung terjadi.
Untuk masalah jarak tempuh, seorang pesepakbola memiliki rata-rata 9 hingga 12 kilometer per pertandingan. Pemain sepakbola sendiri biasanya bermain sekali dalam seminggu. Belum lagi intensitas latihan yang tinggi.
Meski demikian, sudah sepantasnya klub tak hanya berkewajiban membayar gaji para pemainnya. Mereka juga harus memantau kesehatan punggawanya.
Penanganan yang sigap dan cepat oleh tim medis klub juga dituntut memiliki peran mencegah kasus kematian para pemain akibat serangan jantung. Jangan sampai kasus Patrick Ekeng, yang diduga tim medis klubnya tak sigap, terulang kembali.
Sementara itu, sudah banyak sekali contoh pesepakbola yang harus meregang nyawa karena serangan jantung. Namun, dari semua kasus, ada beberapa yang paling mengemuka.
Berikut ini INDOSPORT coba merangkum 8 pemain sepakbola yang tewas karena serangan jantung.
1. David 'Soldier' Wilson
Wilson merupakan pemain sepakbola asal Inggris yang membela klub Leeds City pada 1905 hingga 1906. Pemain kelahiran 23 Juli 1883 ini berposisi sebagai gelandang serang.
Sebelum berkarier di sepakbola, Wilson sempat menjadi tentara dan bertugas di Afrika Selatan, saat Perang Boer meletus.
Wilson tewas saat Leeds City melawan Burnley pada 27 oktober 1906. Kejadian bermula ketika ia merasa sakit di bagian dadanya, saat pertandingan sudah masuk babak kedua.
Setelah mendapat perawatan medis, ia kembali bermain. Namun, tak lama ia pingsan.
Setelah itu, ia dibawa ke ruang ganti Leeds City. Tak lama kemudian, nyawanya melayang. Hasil autopsi menunjukan, ia tewas karena serangan jantung.
2. Miklos Feher
Feher adalah pesepakbola asal Hungaria. Sebagian besar karier sepakbolanya dihabiskan di Portugal.
Tercatat, ada 4 klub yang pernah dibelanya di Portugal, yakni FC Porto, Salgueiros, Braga dan Benfica.
Feher merupakan striker yang subur, baik di klub maupun ajang internasional. Feher tewas pada 25 Januari 2004 lalu.
Kala itu, Benfica dijamu Vitoria Guimaraes di Liga Portugal. Laga tersebut dimenangkan Benfica 1-0, lewat gol Fernando Aguilar di menit-menit akhir.
Namun, gol satu-satunya di laga itu tercipta karena peran Miklos Feher. Setelah gol itu, pemain kelahiran 20 Juli 1979 pingsan.
Setelah mendapat perawatan medis, ia dilarikan ke rumah sakit. Namun, nyawanya tak tertolong.
3. Antonio Puerta
Puerta adalah pemain Spanyol yang membela Sevilla. Ia berposisi sebagai pemain sayap.
Puerta tewas pada 28 Agustus 2007 lalu, setelah tiga hari tak sadarkan diri di rumah sakit.
Kejadian bermula ketika Sevilla berhadapan dengan Getafe di La Liga Spanyol pada 25 Agustus 2007. Di menit ke-35, tiba-tiba pemain kelahiran 26 November 1984 tersebut pingsan ketika berlari di dekat gawangnya.
Tapi, ia sempat siuman. Tak lama, ia pingsan lagi saat berada di ruang ganti.
Setelah mendapat perawatan selama tiga hari, pemain yang membuat gol untuk Sevilla ketika melawan Schalke di semifinal Piala UEFA 2006 menghembuskan napas terakhirnya.
Pihak rumah sakit menyatakan, Puerta meninggal karena cedera otak dan tidak berfungsinya organ tubuh akibat penyakit jantung yang sudah menahun.
4. Piermario Morosini
Morosini adalah pemain kelahiran Bergamo, italia, 5 Juli 1986. Morosini aslinya adalah pemain milik Udinese.
Pemain ini kenyang dipinjamkan ke beberapa klub Italia,usai tak mendapat tempat di skuat utama Udinese. Morosini tercatat pernah dipinjamkan ke Reggina (2009/2010), Padova (2010), Vicenza (2011), dan Livorno (2012).
Pemain yang berposisi sebagai gelandang ini tewas pada 14 April 2012, saat membela Livorno melawan Pescara di Serie B. Di menit ke-31, ia terjatuh dan berusaha bangun.
Tak lama, ia pingsan. Nahas ia meninggal dunia sebelum ambulans sampai ke rumah sakit.
Diduga ia tewas karena serangan jantung. Namun, hakim publik di Pescara pada Juli 2012 melakukan autopsi lanjutan.
Hasilnya, ia meninggal karena kondisi jantung yang cukup langka, arrhythmogenic cardiomyopathy atau lemah jantung.
5. Eri Irianto
Eri Irianto adalah gelandang kreatif milik Persebaya Surabaya pada 1998 hingga 2000. Ia masuk ke tim nasional Indonesia pada 1995 hingga 1997.
Pemain kelahiran 12 januari 1974 itu pernah pula hijrah ke luar negeri, membela klub Malaysia Kuala Lumpur FA pada 1996.
Di Persebaya penampilannya mengkilap. Ia membawa Bajol Ijo menjadi runner-up Liga Indonesia musim 1998/1999, setelah kalah dari PSIS Semarang di final.
Eri tewas pada 3 April 2000. Saat itu, Persebaya sedang menjamu PSIM Yogyakarta di Stadion Gelora 10 November.
Saat laga berlangsung, Eri bertabrakan dengan pemain asal Gabon, Samson Noujine Kinga. Ia pingsan, dan dilarikan ke rumah sakit.
Tapi, malam harinya ia dinyatakan meninggal dunia karena serangan jantung. Sebagai penghormatan, kostum Eri bernomor punggung 19 dipensiunkan oleh tim Bajul Ijo.
Jersey milik Eri disimpan dalam lemari kaca mess klub. Mess pemain pun dinamakan Wisma Eri Irianto.
6. Marc-Vivien Foe
Insiden tewasnya Foe di lapangan mungkin salah satu yang paling terkenal. Pemain Kamerun itu tewas pada 26 Juni 2003, ketika membela negaranya melawan Kolombia di semifinal Piala Konfederasi FIFA 2003 di Stade de Gerland, Prancis.
Pemain yang berposisi sebagai gelandang tersebut tiba-tiba tumbang di tengah lapangan, pada menit ke-72. Foe yang saat itu dipinjamkan Lyon ke Man City (2002/2003), lalu dilarikan ke pusat medis stadion.
Setelah mendapatkan perawatan, pemain yang saat itu berusia 28 tahun dinyatakan meninggal dunia akibat serangan jantung.
7. Patrick Ekeng
Dua hari lalu, publik sepakbola terhenyak dengan kematian pemain Kamerun yang membela klub Rumania, Dinamo Bucharest. Kejadian berawal ketika timnya menghadapi Viitorul Costanta pada 7 Mei di Liga Rumania.
Ekeng dimasukkan sebagai pemain pengganti pada babak kedua ketika timnya Dinamo Bucharest unggul 3-2. Namun, pada menit ke-70 Ekeng pada tiba-tiba terjatuh dan tak sadarkan diri di tengah lapangan setelah hanya tujuh menit bermain.
Gelandang bertahan tersebut dinyatakan meninggal, setelah mendapat perawatan selama 2 jam di rumah sakit. Pemain berusia 26 tahun itu dinyatakan wafat karena serangan jantung.
8. Bernardo Ribeiro
Insiden serangan jantung para pemain sepakbola terakhir terjadi pada pemain asal Brasil, Bernardo Ribeiro.
Gelandang serang milik klub Brasil Friburguense itu tewas pada 8 Mei kemarin. Pemain berusia 26 tahun tersebut tewas setelah bertanding di laga amatir di Recreio, sebuah kota di negara bagian Minas Gerais, Brasil.
Mantan pemain Newcastle Jets itu sudah mengeluh sakit di babak pertama. Lalu, ia dilarikan ke rumah sakit, dan meninggal Sabtu malam waktu setempat.
Menurut laporan Gazetta, Ribeiro tewas karena serangan jantung.