x

Sergio Van Dijk dan Kutukan yang Harus Dihapus Bersama Persib

Sabtu, 14 Mei 2016 19:42 WIB
Editor: Ramadhan

Kabar kembalinya Sergio Van Dijk ke Persib Bandung sudah dikonfirmasi langsung oleh manajer klub, Umuh Muchtar. Jika berjalan mulus, Van Dijk akan kembali bergabung bersama tim bertabur bintang yang pernah ia bela pada 2013 yang lalu.

“Sergio (van Dijk) resmi kesini (Persib), nanti dia akan tiba hari selasa,” kata Umuh Muchtar seperti diberitakan situs resmi Bobotoh, Jumat (13/05/16).

Kepulangan Van Dijk ke Bandung tentu akan disambut antusias oleh klub, para pemain serta Bobotoh. Ketajaman, handal duel udara serta sering menciptakan gol-gol kaki kiri spektakuler membuat Bobotoh sulit untuk melupakan sosok Van Dijk.


Sergio Van Dijk saat menjalani sesi latihan bersama tim nasional senior Indonesia

Bersama Persib pada 2013 silam, Van Dijk sukses mencetak total 21 gol dalam 29 pertandingan yang dijalani di pentas Indonesian Super League. Sayangnya, Van Dijk gagal membawa Maung Bandung meraih gelar juara Indonesian Super League kala itu. Setelah itu Van Dijk memutuskan pergi dari Persib. Namun, sepeninggal Van Dijk, tim Maung Bandung justru berhasil meraih gelar ISL pada 2014.


Sergio Van Dijk saat menjadi andalan di lini depan tim nasional Indonesia

Menariknya, kesuksesan setiap klub yang ditinggalkan Van Dijk meraih gelar juara bukan hanya sekali terjadi. Hampir semua klub yang ditinggalkan pemain kelahiran Assen, Belanda ini, selalu berhasil menggondol trofi. Van Dijk seolah mendapatkan kutukan, tajam bersama klub namun gagal berprestasi.

Kini, Van Dijk tak hanya akan menambah tajam lini depan, striker berusia 33 tahun yang memiliki ikatan emosional tinggi dengan publik Bandung ini juga diharapkan bisa membawa Persib berbicara banyak di pentas Torabika Soccer Championship 2016.

INDOSPORT mengulas cerita Sergio Van Dijk serta kutukannya yang selalu gagal meraih gelar juara namun justru mengalami kesialan setelah memutuskan pindah karena klub yang ia tinggalkan justru berhasil meraih gelar.


1. Sosok Bomber Tajam

Sergio van Dijk kostum Suphanburi FC.

Sosok pemain bertinggi badan 185 cm ini dikenal sebagai striker kelas dunia. Van Dijk memiliki kekuatan khas di kaki kiri saat melepaskan tendangan ke arah gawang. Pemain kelahiran 06 Agustus 1982 silam ini juga memiliki spesialisasi bola-bola atas atau handal saat duel udara.

Maung Bandung beruntung sempat merasakan servis pemain naturalisasi timnas Indonesia ini pada 2013 silam. Saat itu, Persib memang tampil menggila di setiap laga yang diperkuat Van Dijk. Alhasil Van Dijk berhasil menorehkan total 21 gol dari 29 pertandingan.

Van Dijk merupakan sosok striker yang memang ditakdirkan selalu tampil tajam bersama setiap klub yang ia bela. Tak hanya bersama Persib, Van Dijk juga sukses mencatatkan banyak gol saat berpetualang di liga-liga asing lainnya.

Saat masih membela Brisbane Roar selama dua musim pada 2008/10 silam di Liga Australia, Van Dijk sukses mencetak total 25 gol dari 50 pertandingan. Ketajamannya tersebut membuat Van Dijk menjadi sosok striker yang disegani di pentas A-League.

Setelah itu, Van Dijk memutuskan pindah ke Adelaide United pada musim 2010/11. Bersama Adelaide, Van Dijk sukses mencetak total 25 gol dari 55 pertandingan.

Sukses menuai banyak gol bersama Adelaide United, torehan gol Van Dijk berlanjut saat ia pindah ke Liga Thailand untuk bergabung dengan Suphanburi FC. Di sana. Van Dijk membuktikan bahwa dirinya belum habis hingga akhirnya berhasil mencetak 17 gol dari 40 pertandingan.


2. Kutukan Tak Pernah Juara

Sergio van Dijk kostum Suphanburi FC.

Di balik menterengnya catatan gol Van Dijk bersama banyak klub, ada fakta menarik yang mengejutkan. Van Dijk selalu gagal membawa klub yang ia bela meraih gelar juara meski ia tampil produktif dengan mencetak banyak gol.

Van Dijk seperti terkena kutukan selalu tak beruntung meraih gelar meski tampil garang. Sampai saat ini, Van Dijk sama sekali tak pernah mengangkat trofi juara baik bersama klub yang ia bela. Publik tentu masih ingat betul saat Van Dijk tampil impresif bersama Persib di ISL 2013 namun justru gagal mengantarkan klub asal Bandung tersebut meraih gelar.

Menariknya, setelah memutuskan pergi, Persib justru sukses meraih gelar juara setelahnya yakni di pentas ISL 2014.

Jauh sebelumnya pada 2008/10, Van Dijk sudah lebih dulu dihantui kutukan gagal juara bersama klub yang ia bela. Saat bermain bersama Brisbane Roar di Liga Australia, Van Dijk memang mampu mencetak banyak gol dalam rentang dua musim namun ia gagal membawa Brisbane meraih gelar.

Lalu setelah itu Van Dijk pindah ke Adelaide United pada musim 2010/13. Sialnya Van Dijk kembali tak berhasil membawa pulang gelar juara.

Setelahnya, mantan klub Van Dijk sebelumnya, Brisbane Roar secara mengejutkan justru sukses meraih trofi juara A-League musim 2010/11 atau tepat setelah kepergian Van Dijk. Raihan trofi tersebut menjad trofi pertama Brisbane di pentas A-League.

Usai berpetualang bersama Adelaide, Van Dijk ke Persib pada 2013 dan kemudian membela klub asal Iran, Sepahan namun kurang bersinar. Van Dijk lantas melanjutkan kariernya di Liga Thailand bersama Suphanburi FC. Di sana, Van Dijk kembali gagal meraih gelar juara.

Setelah selesai bermain di Liga Thailand, Van Dijk kemudian memutuskan kembali ke Australia dan membela klub yang pernah ia bela sebelumnya, Adeilade. Saat itu, Adelaide tengah berjuang meraih tiket lolos ke babak utama Liga Champions Asia 2016.

Namun, Adeilade kalah atas Shandong Luneng di babak play off yang berlangsung di kandang sendiri pada 09 Februari 2016 .

Kembali gagal bersama Adelaide, Van Dijk lalu pulang kampung ke Belandag dengan status bebas transfer. Dalam kondisi tanpa klub, striker yang mengawali karier di Groningen itu dikabarkan mengikuti latihan bersama mantan klubnya FC Emmen untuk menjaga kondisi fisik sebelum memutuskan kelanjutan karier pada Maret 2016 kemarin.

Di tengah kondisi tanpa klub, kabar mengejutkan datang dari mantan klubnya, Adelaide. Klub yang pernah ia bela pada 2010 tersebut sukses meraih gelar juara A-League setelah mengalahkan Western Sydney Wanderers di final pada awal Mei ini. Lagi-lagi, klub yang ditinggalkan Van Dijk kembali berhasil meraih gelar juara tanpa dirinya. 


3. Misi Van Dijk Hapus Kutukan Bersama Persib

Sergio Van Dijk

Bergabung lagi bersama Persib, Van Dijk tentu tak ingin kutukan pada 2013 silam terulang kembali saat ia membela Persib di ajang TSC 2016. Van Dijk diyakini mengusung misi besar untuk menghapus kutukan tak pernah juara tersebut.

Peluang untuk meraih gelar TSC tentu masih terbuka lebar bagi Persib dan Van Dijk nantinya. Apalagi Persib akan diperkuat oleh deretan penyerang top seperti Juan Belencoso, Yandi Sofyan, Rudiyana, Tantan dan Zulham Zamrun.

Lini depan yang garang membuat Maung Bandung tak akan kekurangan stok pemain depan untuk mendulang banyak gol di ajang TSC.

Misi Van Dijk untuk menghapus kutukan tak pernah juara juga akan didukung dengan faktor bahwa Persib merupakan tim terkuat di Indonesia saat ini. Usai menjuarai turnamen Piala Presiden 2015 kemarin, skuat asuhan Dejan Antonic diyakini masih akan berbicara banyak di TSC.

Van Dijk hanya perlu kembali menunjukkan penampilan gemilangnya seperti yang ia tunjukkan pada 2013 silam sembari dewi fortuna benar-benar akan berpihak kepadanya. 

Persib BandungSergio van DijkBrisbane RoarIn Depth SportsTorabika Soccer Championship (TSC)Adelaide UnitedSuphanburi FC

Berita Terkini