x

5 Tim yang Diusir dari Turnamen Internasional

Jumat, 17 Juni 2016 11:19 WIB
Editor: Ahmad Priobudiyono

Federasi Sepakbola Eropa (UEFA) telah memberikan sanksi berat kepada Federasi Sepakbola Rusia atas aksi brutal para suporter Rusia di perhelatan Euro 2016.

Sanksi berupa denda sebesar 150 ribu Euro atau sekitar Rp2,2 miliar juga disertai dengan ancaman diskualifikasi jika para suporter Rusia kembali melakukan pelanggaran serupa.

“Hukuman terkait kericuhan, penggunaan petasan, dan perilaku rasial telah dijatuhkan kepada RFU (Federasi Sepakbola Rusia),” bunyi pernyataan UEFA seperti dikutip dari Sky Sports.


Suporter Rusia terlibat bentrok dengan pendukung Inggris pada babak penyisihan grup B.   

Sebelumnya, para suporter Rusia terbukti terlibat bentrok fisik dengan para pendukung Inggris yang menyebabkan jatuhnya sejumlah korban dari kedua belah pihak jelang laga antara Rusia vs Inggris pada babak penyisihan grup.

Usai dijatuhi hukuman, sebagian besar para suporter Rusia memang tampak mulai menahan diri, namun sebagian lainnya tampak masih belum bisa mengendalikan diri.


Aparat keamanan menembakkan gas air mata untuk membubarkan bentrok antar suporter Rusia dan Inggris yang kembali pecah.

Jelang laga antara Inggris melawan Wales, suporter Rusia kembali kedapatan terlibat bentrok dengan para pendukung Inggris di kota Lile, Prancis.

Aparat keamanan setempat bahkan harus melepaskan tembakan gas air mata untuk membubarkan aksi-aksi rusuh antar kedua suporter tersebut.

Selain itu, suporter Rusia juga terbukti telah menyalakan flare saat timnya ditekuk Slowakia dengan skor 1-2 di penghujung laga.

Jika aksi-aksi tersebut terus berlanjut bukan tidak mungkin ancaman yang telah dikeluarkan UEFA itu bakal terealisasi. 

Apalagi, sejarah turnamen sepakbola internasional mencatat setidaknya ada lima tim yang pernah didiskualifikasi sebagaimana terangkum dalam ulasan INDOSPORT berikut. 


1. Chile

Chile

Chile pernah memiliki pengalaman pahit didiskualifikasi dari pentas Piala Dunia 1990. Hal itu disebabkan oleh sebuah kejadian yang terjadi pada babak kualifikasi saat Chile berhadapan dengan Brasil.

Dalam laga tersebut, seorang pendukung Brasil bernama Rosenery Mello melemparkan petasan ke arah gawang Chile. Kiper Chile, Roberto Rojas saat itu langsung terjatuh di tengah lapangan dengan darah yang keluar dari keningnya.

Rojas pun di bawa keluar lapangan untuk mendapatkan pertolongan. Namun setelah mendapat pertolongan Rojas enggan untuk melanjutkan pertandingan.

Seluruh pemain Brasil dan para suporternya pun tampak shock karena tahu aksi lempar petasan tersebut bisa membuat Tim Samba didiskualifikasi dari turnamen.

Namun, setelah diselidiki ternyata aksi terluka kiper Chile, Rojas hanyalah sebuah tindakan pura-pura. Rojas terbukti telah menyembunyikan silet di sarung tangannya untuk melukai dahinya sendiri.

Padahal dari rekaman video terbukti petasan yang dilempar oleh pendukung Brasil itu mendarat jauh dari posisinya.

Hasilnya, FIFA akhirnya memutuskan mendiskualifikasi Chile dari ajang turnamen dan melarangnya ikut serta pada ajang Piala Dunia berikutnya.

Sementara kiper Chile, Roberto Rojas dijatuhi sanksi hukuman larangan bermain seumur hidup, meskipun pada akhirnya hukuman tersebut dicabut pada tahun 2001. 


2. Meksiko

Meksiko

Meksiko pernah merasakan pahitnya didiskualifikasi dari turnamen internasional pada Piala Dunia 1990.

Saat itu, FIFA memutuskan untuk mendiskualifikasi Meksiko lantaran tim nasional junior mereka terbukti melanggar aturan larangan memainkan seorang pemain di bawah umur dalam kualifikasi Kejuaraan Dunia FIFA pada tahun 1989.

Kasus yang kemudian dikenal dengan sebutan skandal Cachirules itu kemudian berdampak pada larangan tim nasional senior Meksiko di ajang Piala DUnia 1990. 

FIFA memutuskan untuk memberlakukan hukuman larangan keikutsertaan di ajang turnamen secara general, karena FIFA memandang kasus manipulasi usia ini sebagai sebuah pelanggaran berat.


3. Suriah

Suriah

Suriah nyaris menorehkan sejarah tampil di pentas Piala Dunia 2014 setelah mereka berhasil melewati babak kedua fase gugur usai menaklukkan Tajikistan dengan agregat 6-1 di babak kualifikasi.

Namun FIFA akhirnya mendiskualifikasi Suriah lantaran memainkan George Mourad yang saat itu masih tercatat dalam daftar pemain tim nasional Swedia.

Suriah pun akhirnya harus gigit jari karena tidak bisa mengajukan banding atas keputusan tersebut. Pasalnya, keputusan FIFA saat itu bersifat mutlak dan mengikat. 

"Keputusan ini bersifat final dan mengikat dan tidak tunduk pada banding," demikian pernyataan FIFA saat itu. 


4. Cape Verde

Cape Verde

FIFA sejatinya telah memberikan porsi yang ideal untuk perkembangan sepakbola setiap negara dengan tidak menutup peluang untuk tampil di ajang turnamen internasional.

Cape Verde merupakan sebuah negara yang memiliki rekam jejak sejarah dan tradisi sepakbola yang tidak terlalu mencolok. 

Namun mereka sempat memberi kejutan setelah nyaris menorehkan tinta sejarah sebagai negara terkecil yang pernah lolos di Piala Dunia 2014.
 
Sayangnya, mereka harus didiskualifikasi dari babak kualifikasi lantaran memainkan seorang pemain ilegal saat mereka menaklukkan Tunisia 2-0 di babak kualifikasi.

Cape Verde menurunkan Fernando Varela yang masih menjalani hukuman larangan bertanding akibat mendapatkan kartu merah pada laga sebelumnya.


5. Yugoslavia

Yugoslavia

Yugoslavia harus merasakan pil pahit di ajang Euro 1992 lantaran sebuah alasan yang tidak lazim, padahal saat itu mereka merupakan salah satu tim yang difavoritkan juara.

Penyebabnya adalah lantaran negara tersebut pecah menjadi beberapa bagian, antara lain Bosnia Herzegovina, Serbia dan Kroasia akibat perang saudara yang terjadi di negara tersebut.

Posisi mereka di putaran final Euro 1992 pun akhirnya digantikan oleh Denmark.

MeksikoChilePiala DuniaEuro 2016SuriahBola Internasional

Berita Terkini