x

3 Pelatih yang Jadi 'Tumbal' di Torabika Soccer Championship

Kamis, 23 Juni 2016 13:03 WIB
Penulis: Zainal Hasan | Editor: Galih Prasetyo

Meski perhelatan Torabika Soccer Championship hanya sekedar turnamen jangka panjang. Namun itu semua tidak mengurangi ketatnya persaingan para klub peserta demi meraih hasil yang terbaik. 

Even TSC memang tidak ada istilah akan promosi atau degradasi bagi klub peserta. Namun ternyata hal ini tidak membuat para klub peserta untuk main-main dalam mengikuti even ini.

Bahkan ada beberapa klub yang harus merombak komposisi pelatih karena dinilai tidak dapat memenuhi ekpetasi yang diharapkan. Setidaknya ada beberapa klub yang harus mengganti kursi kepelatihan.

Berikut deretan pelatih yang harus menyudahi kiprahnya lebih cepat di ajang Torabika Soccer Championship 2016 yang berhasil dikumpulkan INDOSPORT:


1. Luciano Leandro

Luciano Leandro

Korban pertama yang harus kehilangan jabatan dari kursi kepelatihan adalah Luciano Leandro. Dia harus dicopot dari kursi kepelatihan oleh manajemen PSM Makassar.

Nasib Luciano di kursi kepelatihan PSM Makassar dapat dibilang sangat singkat. Baru membawa PSM sebanyak tiga pertandingan, pelatih asal Brasil itu sudah harus angkat koper.

Pelatih yang kerap disapa Luci ini gagal memenuhi target dan ekpetasi manajemen yang disempatkan kepada dirinya. Dia diharapkan mampu menulang minimal tujuh poin dari tiga awal yang dilalui di TSC.

Namun alih-alih meraih tujuh poin, dia hanya mampu meraih tiga poin dari satu kali menang dan dua kali menelan kekalahan.


2. Dejan Antonic

Dejan Antonic

Pelatih kedua yang memilih menyudahi perhelatan Torabika Soccer championship lebih cepat adalah Dejan Antonic. Dejan memilih mundur dari kursi kepelatihan Persib Bandung.

Dejan menyudahi petualangan bersama Persib Bandung hanya sampai pekan keenam ajang Torabika Soccer Championship. Kal itu, Dejan memilih mundur dari kursi kepelatihan setelah dipukul 4-1 oleh Bhayangkara Surabaya United.

Usai pertandingan, Dejan mengatakan kekalahan ini merupakan pukulan telak yang sangat berat diterima dirinya dan pemain. 

Sebab dibanding Persib, tim lawan bukanlah tim yang terlalu bagus, apalagi Maung Bandung memiliki para pemain yang lebih berkualitas.
 
"Mungkin ini waktunya saya istirahat dari tim ini. Persib butuh orang baru yang bisa menjawab tantangan suporter yang selalu ingin menang dan juara," ucap Dejan.

Sebenarnya tuntutan Dejan untuk mundur sudah datang sejak Maung Bandung ditahan imbang Maudra United. Kala itu kelompok suporter Viking Persib Club bahkan mengultimatum Dejan agar mundur jika kembali kalah di laga kandang.


3. Eduard Tjong

Eduard Tjong

Nama terakhir yang menyudahi jalinan kerja sama sebagai pelaih adalah Eduard Tjong. eduard Tjong memilih mundur dari kursi kepelatihan PS TNI.

Kebersamaan PS TNI dengan Eduard Tjong hanya sampai pekan ke tujuh. Jalinan kerja sama PS TNI dengan Eduard terakhir kala dipukul telak 3-1 oleh Persipura Jayapura di depan pendukungnya sendiri.

"Ya Coach Eduard memilih munudr dari kursi pelatih PS TNI," ucap Media Officer PS TNI, Djoko Purwoko.

Raihan PS TNI bersama Eduard Tjong memang dapat dikatakan sangat kurang bagus. Sebab dari tujuh laga Eduard membesut PS TNI, mantan pelatih Persela Lamongan ini tidak memberikan satu kalipun kemenangan.

Eduard hanya mampu mempersembahkan tiga hasil imbang dan empat kali harus menelan kekalahan. Bahkan dengan hasil ini, PS TNI harus terbenam di papan bawah klasemen dengan menghuni posisi 17.

Persib BandungDejan AntonicPSM MakassarEduard TjongPS TNILuciano LeandroTorabika Soccer Championship (TSC)Liga Indonesia

Berita Terkini