x

Tak Diakui Tanah Kelahiran, 6 Pemain Ini 'Berkhianat' Bela Negara Lain di Euro 2016

Jumat, 24 Juni 2016 08:43 WIB
Editor: Ramadhan

Di ajang Euro 2016 yang berlangsung di Prancis saat ini, terdapat sejumlah pemain kelas dunia yang justru memutuskan tidak membela tanah kelahirannya.

Rasa bangga pun terasa pudar saat para pemain pindah membela timnas negara lain. Meski begitu, di area sepakbola modern saat ini, aturan soal pemain naturalisasi menjadi lebih mudah dan fleksibel. Pemain akan lebih mudah pindah timnas untuk membela panji negara lain.


Eder yang lahir di Brasil berhasil mencetak gol untuk Italia ke gawang Swedia di laga Euro 2016

Tak mendapatkan tempat di skuat utama negara asalnya menjadi alasan umum para pemain naturalisasi yang akhirnya memutuskan untuk ‘berkhianat’.

Bagi mereka yang membelot berseragam timnas lain, menit bermain dan bisa tampil di pentas internasional justru menjadi kebutuhan yang sangat penting bagi perkembangan kariernya saat ini.


Breel Embolo menjadi pemain naturalisasi muda tim nasional Swiss di pentas Euro 2016

INDOSPORT merangkum sederet pemain kelas dunia yang memutuskan membela negara lain di ajang Euro 2016 Prancis.


1. Eder (Italia)

Gelandang tim nasional Swedia, Albin Ekdal vs Eder Italia.

Pemain bernama lengkap Eder Citadin Martins ini merupakan pesepakbola profesional kelahiran Brasil. Namun, Eder memiliki darah Italia dan saat ini sudah mendapatkan status kewarganegaraan Italia.

Karier Eder memang dimulai di tanah kelahirannya bersama klub Brasil, Criciuma pada 2004-2005. Namun, setelah itu pemain kelahiran 15 November 1986 itu lebih banyak berkiprah di Italia.

Talenta Eder memang tak terlalu bagus bagi level sepakbola Brasil. Keputusannya hijrah ke Italia sejak 2005 silam untuk membela Empoli, Sampdoria sampai Inter Milan, merupakan bentuk perjuangannya untuk mencari banyak pengalaman.

Sepanjang kariernya, Eder tidak pernah dipanggil masuk ke timnas Brasil. Karena lebih banyak menghabiskan waktu bermain untuk klub Italia, maka timnas Italia pun memiliki kesempatan untuk memanggil striker berusia 29 tahun tersebut.

Penampilan bagus Eder di Sampdoria yang mencetak total 40 gol dalam 112 laga, membuat pelatih timnas Italia, Antonio Conte kepincut untuk memanggilnya ke skuat Gli Azzurri.

Eder pun menjalani debut di timnas Italia pada 28 Maret 2015 saat laga kualifikasi Euro 2016 saat Italia bertandang ke markas Bulgaria. Pada laga itu, Eder yang masuk menggantikan Simone Zaza sukses mencetak gol melalui sepakan dari luar kotak penalti di menit ke-84.

Di pentas Euro 2016 ini, Eder bahkan berhasil menjadi pahlawan kemenangan Italia saat mengalahkan Swedia dengan skor tipis 1-0 di laga kedua fase grup E. Eder mencetak gol cantik di menit ke-88.


2. Thiago Motta (Italia)

Sama seperti Eder, Thiago Motta juga merupakan pesepakbola yang lahir di Brasil tepatnya di Sao Bernardo do Campo. Meski berdarah Brasil, pemain berusia 33 tahun ini sudah memiliki kewarganegaraan Italia.

Walaupun sudah pernah tampil membela Brasil dalam 2 pertandingan, Motta saat ini justru menjadi pemain andalan timnas Italia.

“Saya ini orang Italia kelahiran Brasil. Saya pergi ke Eropa ketika berusia 15 tahun. Kakek saya memang berasal dari Rovigo sehingga saya merasa beruntung bisa memiliki paspor Italia,” kata Motta seperti dilansir laman Federazione Italiana Giuoco Calcio (FIGC).

“Ketika saya diberi kesempatan untuk memilih, tidak ada keraguan untuk memilih tim nasional hebat seperti Italia. Saya tidak pernah ingin bermain untuk Brasil meski saya pernah membela tim U-23 mereka,” tambahnya.

Di ajang Euro 2016, Motta menjadi andalan di lini tengah Gli Azzurri. Ia menjadi pemain pengganti saat Italia menang 0-2 atas Belgia dan menang 1-0 melawan Swedia. Motta baru menjadi starter saat Italia kalah 0-1 dari Republik Irlandia.


3. Gulherme Marinato (Rusia)

Gulherme Marinato merupakan kiper yang masuk dalam skuat Rusia di pentas Euro 2016 Prancis. Marinato hanya menjadi pilihan ketiga setelah Igor Akinfeev dan Yuri Lodygin.

Kiper berusia 30 tahun kelahiran Cataguases, Brasil yang memilih membela Rusia ini baru mencatatkan 2 caps di timnas Beruang Merah.


4. Breel Embolo (Swiss)

Bomber muda tim nasional Swiss, Breel Embolo.

Breel Embolo merupakan pemain muda masa depan bagi tim nasional Swiss. Pemain kelahiran Kamerun, 14 Februari 1997 itu memutuskan tak membela tanah kelahirannya di pentas internasional.

Karier bagusnya di Basel lah yang membuat Embolo akhirnya bisa membela Swiss di perhelatan Euro 2016 Prancis. Baru berusia 19 tahun, Embolo sudah menjadi andalan bersama Granit Xhaka dan kawan-kawan.

Di fase grup A Euro 2016, Embolo sudah bermain sebagai pemain pengganti saat Swiss menang 0-1 atas Albania dan imbang lawan Rumania. Embolo menjadi starter saat Swiss bermain imbang 0-0 melawan tuan rumah Prancis.

Bersama Swiss, Embolo sudah mencatatkan total 13 penampilan dan berhasil mencetak 1 gol. 


5. Pepe (Portugal)

Meski lahir di Brasil, pemain bernama lengkap Kepler Laveran Lima Ferreira ini justru lebih memilih membela timnas Portugal.

Pepe menjadi andalan di lini pertahanan Portugal dan sudah tampil sebanyak 74 pertandingan serta sudah mencetak total 3 gol. Bersama Portugal, pemain Real Madrid ini sudah tampil di sejumlah turnamen besar seperti Piala Dunia dan 3 edisi Euro.

Pada laga fase grup F Euro 2016, Pepe selalu tampil sebagai starter di 3 laga yakni saat imbang 1-1 melawan Islandia, 0-0 melawan Austria dan 3-3 melawan Hungaria.


6. Taulant Xhaka (Albania)

Taulant Xhaka merupakan saudara kandung dari pemain baru Arsenal, Granit Xhaka. Jika Granit merupakan pemain andalan timnas Swiss, lain halnya dengan Taulant yang memilih membela Albania di Euro 2016.

Sebelumnya, Taulant memang pernah membela timnas muda Swiss. Namun, pemain kelahiran Basel 28 Maret 1991 ini, tak pernah dipanggil masuk ke timnas senior Swiss.

Di pentas Euro 2016, Taulant menjadi andalan di skuat Albania dengan tampil sebagai starter saat menghadapi timnas saudaranya Granit (Swiss). Pada laga itu Albania kalah 0-1 dari Swiss.

Lalu, Taulant hanya menjadi pemain pengganti saat timnya kalah 2-0 dari tuan rumah Prancis. Bersama Albania, Taulant sudah mencatatkan total 14 penampilan.

KamerunSpanyolItaliaSwissPortugalBrasilPepeEuro 2016Thiago MottaNaturalisasiEderBola InternasionalGulherme MarinatoBreel Emvolo

Berita Terkini