x

(VIDEO) Kisah Heroik Nigeria Hancurkan Tim Bertabur Bintang Argentina di Final Olimpiade

Selasa, 19 Juli 2016 16:00 WIB
Editor: Ramadhan

Nigeria tentu tak menjadi unggulan saat berangkat ke pentas Olimpiade 1996 Atlanta. Wajar banyak tim-tim hebat dengan pemain kelas dunia yang dianggap lebih berpeluang meraih sukses.

Namun, siapa sangka Nigeria akhirnya Nigeria membawa pulang medali emas dari Amerika Serikat. Kebanggaan tersebut terasa semakin lengkap setelah tim asuhan Johannes Franciscus Bonfrere membuat malu tim bertabur bintang, Argentina di partai final.

Sebelum sampai ke partai final dan mengalahkan La Albiceleste, Nigeria bahkan lebih dulu mengalahkan tim kuat Brasil.

Padahal, kala itu Brasil diperkuat sederet pemain top dunia seperti Dida, Ronaldo, Roberto Carlso dan Bebeto.

Menariknya, laga pertemuan dengan Brasil terjadi dua kali yakni di fase grup dan semifinal. Di fase grup D, Nigeria takluk 0-1. Namun, Nwankwo Kanu dan kawan-kawan membalas dengan kemenangan dramatis 4-3 di babak semifinal.

Dua tim kiblat sepakbola dunia berhasil dikubur dalam-dalam oleh ‘mutiara hitam’ dari Afrika bernama Nigeria. Yang lebih menyakitkan tentu Argentina yang harus tertunduk malu usai hanya meraih medali perak.

INDOSPORT mengulas jalannya pertandingan partai final dramatis Olimpiade 1996 saat Nigeria mempecundangi skuat bertabur bintang Argentina.


1. Melempemnya Zanetti, Crespo dan Ortega

Nigeria vs Argentina (Final Olimpiade 1996)

Pelatih Argentina, Daniel Alberto Passarella tentu sangat percaya diri bisa mengalahkan Nigeria di partai final mengingat timnya diperkuat sederet pemain bintang.

Menurunkan starting line-up terbaik, La Albiceleste dianggap berada di atas angin. Nama-nama besar seperti Roberto Ayala, Javier Zanetti, Ariel Ortega sampai striker tajam Hernan Crespo ada di skuat utama.

Sementara kala itu, Nigeria hanya diperkuat beberapa pemain bagus seperti Nwankwo Kanu dan Jay Jay Okocha.

Sayangnya, kebintangan pemain-pemain top Argentina yang merumput di Eropa tersebut tak bisa membantu timnya tampil lepas dan mendominasi.

Pemain sekelas Crespo yang dianggap sebagai predator dengan koleksi 35 gol tak berdaya. Bahkan di laga tersebut, Crespo yang kala itu berstatus pemain Parma hanya mampu menyumbangkan satu gol di menit ke-50.

Gol tersebut pun hanya berasal dari titik penalti. Pemain yang pernah memperkuat Chelsea dan Inter Milan itu sama sekali tak berkutik saat berada di area pertahanan Nigeria dalam skema permainan terbuka.

Crespo melempem, begitu juga dengan pemain depan Argentina lainnya, Ariel Ortega yang sama sekali tak memberikan kontribusi gol pada laga tersebut.

Menariknya lagi adalah peran Zanetti yang dianggap sebagai pemain sempurna kala itu justru harus kecolongan oleh gol dari bek kiri Nigeria, Celestine Babayaro di menit ke-28. Padahal, di atas lapangan Zanetti berhadapan langsung dengan area yang dilewati Babayaro.


2. Semangat Comeback Nigeria

Nigeria vs Argentina (Final Olimpiade 1996)

Kesabaran para pemain Nigeria dalam membangun serangan menjadi modal penting Kanu dan kawan-kawan mengalahkan Nigeria hingga menit akhir.

Kemenangan 3-2 dari Argentina tersebut, diraih Nigeria dengan cara yang dramatis. Hal itu terlihat dari posisi Nigeria yang selalu tertinggal lebih dulu oleh gol-gol La Albiceleste.

Modal bermain sabar itulah yang akhirnya berhasil membuat comeback Nigeria tersebut terasa sangat istimewa.

Super Eagles sempat tertinggal lebih dulu 1-0 lewat gol Claudio Lopez di menit ke-3 sebelum akhirnya memaksa laga berakhir imbang 1-1 hingga istirahat turun minum.

Saat laga memasuki babak kedua, kepercayaan diri Argentina bertambah tinggi setelah Hernan Crespo berhasil memaksa penjaga gawang Nigeria, Joseph Dosu memungut bola dari jala gawangnya di menit ke-50.

Dalam situasi tertinggal 1-2, Nigeria tentu dalam keadaan tertekan. Namun, hal itu justru tak membuat permainan Kanu cs berantakan. Nigeria terus melancarkan serangan ke jantung pertahanan Argentina.

Alhasil, usaha Nigeria untuk membobol gawang Argentina yang dikawal Pablo Cavallero tak sia-sia. Anak asuh Bonfrere sukses kembali memaksa kedudukan imbang 2-2 lewat gol Daniel Amokachi di menit ke-74.


3. Petaka Menit Akhir

Nigeria vs Argentina (Final Olimpiade 1996)

Saat kedudukan imbang 2-2 dan pertandingan semakin mendekati akhir, baik Nigeria maupun Argentina sama-sama memburu gol kemenangan.

Argentina yang hanya melakukan sekali pergantian pemain tak mampu menggedor pertahanan Nigeria. Sementara Nigeria justru mengambil keputusan penting dan sangat diuntungkan dengan pergantian pemain yang mereka lakukan sebanyak 3 kali.

Hingga mendekati menit akhir, berkat kesabaran mencari celah pertahanan Argentina, Nigeria akhirnya berhasil melesakkan gol ke gawang yang dikawal Cavallero di menit akhir pertandingan atau tepatnya di menit ke-90.

Seisi stadion Sanford Stadium pun bergemuruh menyambut gol yang dicetak pemain pengganti Emmanuel Amunike. Padahal, pemain yang pernah memperkuat Barcelona medio 1996-2000 itu baru masuk ke lapangan di menit ke-72 menggantikan Victor Ikpeba.

Berkat keteledoran dan (mungkin) faktor kelelahan karena hanya melakukan sekali pergantian pemain, Argentina akhirnya harus menanggung malu lewat gol di menit akhir oleh pemain pengganti Nigeria.

ArgentinaNigeriaDuel KlasikBola InternasionalOlimpiade 1996

Berita Terkini