x

4 Penyebab Persija Gagal Raih Kemenangan di 6 Laga Terakhir

Selasa, 26 Juli 2016 17:24 WIB
Penulis: Petrus Manus Da' Yerimon | Editor: Hendra Mujiraharja

Bambang Pamungkas dan kolega harus menelan pil pahit kala berhadapan dengan Madura United. Tim asuhan Paulo Camargo dihajar 3 gol tanpa balas.

Ini merupakan kali kedua Persija takluk dengan skor yang sama setelah sebelumnya kalah dari Pusamania Borneo FC (3-0).

Statistik Persija Jakarta dalam 6 laga terakhirnya di TSC A juga cukup mengejutkan lantaran Macan Kemayoran hanya meraih berhasil 1 poin (imbang 0-0 lawan Persib Bandung).

Bahkan, dalam kesempatan tersebut, tim Ibukota juga tidak mampu menciptakan satu gol pun (kali terakhir saat menang 1-0 atas PS TNI).

Total gol yang dibuat penggawa tim Ibukota hanya memasukan 5 gol dan kebobolan 14 gol. Dalam 12 kali pertandingan, Persija Jakarta hanya mampu meraih 12 poin hasil dari 3 kali menang dan 3 kali imbang.

Lantas apa yang menjadi penyebab skuat Macan Kemayoran seolah tampil kurang meyakinkan? Berikut INDOSPORT mencoba mengulasnya untuk pembaca setia.   


1. Efek Kericuhan di GBK

Bambang Pamungkas tertegun menyaksikan kerusuhan di GBK.

Penampilan melempem Persija Jakarta saat ini dinilai merupakan efek kerusuhan pada laga melawan Sriwijaya FC Juni lalu.

Kala itu pertandingan harus di hentikan (Pesija tertinggal 0-1) dan kemudian Macan Kemayoran dinyatakan kalah 0-3.

Kejadian tersebut disebut menciptakan efek dan trauma tersendiri bagi kondisi serta permainan skuat Persija sehingga dalam beberapa laga terakhirnya belum bisa meraih hasil maksimal.

“Menurut saya beberapa pertandingan pasca lawan Sriwijaya itu berjalan normal tetapi sepertinya efeknya menjadikan permainan menurun," ujar Ketua Umum Persija Jakarta, Richard A. Supriyanto.

"Trauma kejadian (ricuh di GBK) mungkin belum hilang dan berimbas ke pemain,” lanjutnya kepada INDOSPORT.


2. Jadwal Mepet dan Jarak Tempuh Jauh

Persija Jakarta harus melakoni laga dengan jadwal padat.

Padatnya jadwal Persija di beberapa laga terakhir juga disebut menjadi salah satu faktor yang menjadi kendala utama para pemain tidak bisa memberikan penampilan terbaik karen tidak mendapatkan waktu latihan yang ideal, istirahat yang cukup serta perjalanan jauh yang cukup melelahkan.

“Kalau waktu lawan Persib itu mainnya all out, karena disana ada pertaruhan nama baik dan gengsi. Terus lawan Persiba kemarin, ini kan jadwal perpekanny padat banget, bahkan dalam 1 minggu 2 kali pertandingan,” ujar Ketua Umum Persija Jakarta, Richard A. Supriyanto kepada INDOSPORT.

“Selain itu kondisi jarak yang harus ditempuh juga cukup jauh, setelah melawan Persib  kemudian ke Kalimantan, Persiba dan ke Madura, ini cukup menguras tenaga dan fisik pemain bisa kelelahan,” sambungnya.

Persija memang melakoni pertandingan dengan jadwal yang cukup mepet. Skuat Macan Kemayoran hanya memiliki jeda waktu sekitar 3-4 hari saat menghadapi Persib Bandung, Persiba Balikpapan, dan Madura United. Hal ini pula yang dikeluhkan beberapa klub lainnya.


3. Tidak Memiliki Sosok Pembeda

Sosok Greg Nwokolo masih dirindukan Jakmania.

Dalam enam laga terakhir di TSC A, Persija Jakarta bukan hanya tidak mampu meraih kemenangan tetapi juga belum bisa mencetak sebiji gol pun. Hal ini tentu sangat mengecewakan mengingat mereka terus kebobolan sebanyak 9 kali.

Skuad Persija Jakarta saat ini disebut tidak memilki sosok pembeda dan diharapkan segera merekrut tipe pemain denga tipikal predator di kota penalti.

“Kebutuhan pemain depan saat ini cukup signifikan. Manajemen harus segere mencari 2 orang pemain, butuh striker dan playmaker. Tidak ada pemain yang bisa menopang Bambang dan Rachmat Afandy. Harus ada pemain yang bergerak leluasa seperti trio ABG (Aliyudin, Bambang Pamungkas, dan Greg Nwokolo),” ujar Ketua Umum Persija Jakarta, Richard A. Supriyanto kepada INDOSPORT.

“Sekarang pelatih harus bisa memaksimalkan pemain yanag ada misalnya Umay dan Aldy, harus diberi kesempatan,” sambungnya. 


4. Tanpa Kandang dan Pendukung Setia

Stadion GBK dan Jakmania menjadi salah satu faktor penting Persija Jakarta.

Permasahan klasik yang terus menerus menerpa Persija salah satunya adalah ketiadaan kandang tetap sebagi markas bagi tim Ibukota tersebut.

Stadion Gelora Bung Karno, yang musim ini sempat 4 kali dipakai terpaksa harus terhenti karena akan direnovasi terkait keperluan Asian Games 2018.

Ini bisa menjadi salah satu faktor penting pasalnya dari 3 kali kemenangan yang diraih Bambang Pamungkas cs semuanya diraih di GBK. Dalam 4 kali tampil di GBK, para pendukung setia membanjiri stadion.

Hal tersebut tentu akan berbeda saat Persija diharuskan angkat kaki dari Jakarta, dan sampai saat ini belum menemukan homebase tetap.

Stadion Manahan, Solo yang digadang-gadang menjadi kandang alternatif hingga saat belum diijinkan pihak keamanan.

Selain itu, pendukung tim, Jakmania juga harus terkena sanksi tidak bisa mendampingin Macan Kemayoran saat menjalani pertandingan, buntut dari kerusuhan di GBK kala menjamu Sriwijaya Juli lalu. 

Persija JakartaBambang PamungkasThe JakmaniaRichard Achmad SupriyantoPaulo CamargoTorabika Soccer Championship (TSC)

Berita Terkini