x

(VIDEO) Sang Pembelot Pulang, Kala Fiorentina Membuat Juventus Tumbang

Sabtu, 20 Agustus 2016 16:00 WIB
Editor: Rizky Pratama Putra

Akhir musim 2015/16 menjadi momentum emas bagi Juventus dalam perjalanan sejarah mereka. Kala itu, Juventus berhasil mempertahankan gelar juara Serie A Italia untuk kelima kalinya secara beruntun.

Dominasi Juventus di Serie A Italia memang belum berhenti sejak dalam enam tahun terakhir. Di laga perdana musim ini, Juventus akan menjalani pertandingan menghadapi Fiorentina di Artemio Franchi.

Laga ini mengantarkan kenangan para pendukung dalam laga klasik seperempat abad silam. Suatu hari di tanggal 6 April 1991, pertandingan yang sama di gelar di kandang kebanggaan La Viola, julukan Fiorentina.

Laga ini merupakan kembalinya Roberto Baggio ke markas La Viola, usai 'membelot' ke Juventus. Setahun sebelumnya, Baggio diambil Juventus dengan nilai transfer sebesar 10 juta Euro (Rp149 miliar).

Nilai ini menjadikannya Si Kuncir Kuda sebagai pemain termahal dunia kala itu. Namun, bagi para ultras Fiorentina kepindahan ini menjadi sesuatu yang menambah dalam dendam mereka terhadap Juventus.

Apalagi kepindahan Baggio terjadi, 3 hari setelah Fiorentina kalah dari Juventus di final Piala UEFA di tahun 1990. Fakta inilah yang menambah panas laga Fiorentina kontra Juventus kala itu.

Namun, Fiorentina sedikit mengobati luka mereka dengan sukses menekuk musuh lamanya tersebut. Baggio menjadi aktor laten di balik kemenangan ini dengan ulah kontroversialnya.

Lalu, bagaimana panasnya pertandingan antara dua musuh lama ini? Berikut hasil rangkuman dari tim INDOSPORT;


1. Kembalinya Si Pembelot

Roberto Baggio kala berseragam Juventus.

Rivalitas Juventus dan Fiorentina terjadi sejak tahun 1982. Saat itu, Juventus berhasil 'menikung' La Viola untuk menjadi scudetto.

Sejak saat itu, hubungan keduanya dipenuhi intrik dan semangat dendam kesumat. Laga kedua tim pun selalu berlangsung panas dalam berbagai pertandingan.

12 tahun setelahnya, catatan dendam keduanya bertambah panjang dengan hijrahnya Roberto Baggio ke Juventus. Pemain idola warga Firenze ini menerima pinangan rival abadi mereka 3 hari usai kekalahan dari sang musuh di Piala UEFA.

Bayangkan bagaimana marahnya pendukung Il Gigliati, kala 50 orang terluka dalam protes besar-besaran akibat kepindahan Baggio. Lemparan batu, perusakan fasilitas publik dan stadion menjadi bukti betapa dahsyatnya amarah para pendukung.

Hampir setahun kemudian, Si Pembelot akhirnya kembali ke Firenze. Kali ini kedatangannya sebagai lawan, bukan sosok yang akan mereka dukung di stadion.

Gemuruh amarah langsung terlampiaskan begitu Baggio memasuki Artemio Franchi. Sorakan melecehkan mulai membahana.

Tentu saja pemain Juventus bernomor 10 yang jadi targetnya. Baggio tampak tenang dan seakan tidak terpengaruh dengan suasana ini.

Bahkan, penyerang Juventus ini sempat menyapa hangat mantan rekan setimnya di Fiorentina, sebelum laga berlangsung. Amarah pendukung semakin memanas melihat situasi ini, mereka kadung menganggap mantan idola mereka adalah wujud yang harus dibenci kala itu.


2. Malapetaka di Babak Pertama

Diego Fuser saat membobol gawang Juventus.

Pertandingan berjalan panas, seperti layaknya laga dua rival. Roberto Baggio datang sebagai seorang musuh, setelah lima tahun menjadi idola La Viola.

Fiorentina mengawali laga dengan semangat menggebu. Beberapa kali duet Steffano Bergonovo dan Giacomo Banchelli merepotkan gawang Juventus.

Steffano Tacconi harus jatuh bangun menghadapi serbuan dari para pemain Fiorentina. Sementara Roberto Baggio menjadi musuh bersama.

Baggio dijaga ketat oleh para pemain belakang La Viola. Setiap kali Baggio memegang bola, empat sampai lima pemain Fiorentina dipastikan mengepungnya.

Angin segar akhirnya datang untuk kubu tuan rumah. Sebuah pelanggaran di depan kotak penalti Juventus menjadi awal petaka.

Tendangan bebas yang dieksekusi Diego Fuser mampu mengecoh Tacconi di meni ke 41. Tendangan keras pemain tengan Fiorentina ini membentur sisi kanan tiang gawang, sebelum akhirnya masuk ke gawang.

Tuan rumah pun jemawa hingga akhir babak pertama. Sementara Juventus harus berbenah di babak kedua menghadapi serbuan dari skuat tuan rumah yang tengah marah.


3. Kontroversi Si Kuncir Kuda

Roberto Baggio saat ditarik keluar lapangan.

Datang sebagai pemain termahal di dunia, kehadiran Roberto Baggio diharapkan mendongkrak prestasi Juventus. Namun, sepertinya musim pertama di Turin sangat berat baginya.

Pada saat diperkenalkan sebagai pemain baru Juventus, Baggio sempat menolak untuk mengenakan syal Juventus. Si Kuncir Kuda juga sempat berkomentar bahwa kepindahannya ke Juventus, bukanlah keinginannya semata.

Sepuluh bulan kemudian, romantisme Baggio bersama Fiorentina terjadi. Kegalauan hati pemain bernomor punggung 10 di Juventus ini mulai terasa.

Saat memasuki Stadion Artemio Franchi, hampir 50 ribu pendukung Fiorentina sudah mulai menampakan kebenciannya. Belum lagi atmosfer permainan yang memaksanya untuk menghadapi mantan koleganya.

Klimaksnya terjadi di babak kedua, kala pemain ini menolak untuk mengambil tendangan penalti. Sebuah pelanggaran terhadap dirinya di kotak terlarang, membuat wasit menunjuk titik putih untuk Juventus.

Baggio yang biasanya kerap menjadi eksekutor, menolak untuk melakukan tendangan 12 pas ini. Julio Cesar, bek Juventus sempat mempertanyakan keputusan aneh sang pemain.

Nampaknya, Baggio tak ingin menambah luka dari klub yang pernah dibelanya. Penalti ini pun akhirnya dieksekusi oleh bek kiri Juventus, Luigi D'Agostini.

Sayang, awal yang kontroversial berbuah sial. Penalti D'Agostini yang lemah mampu ditepis manis kiper Fiorentina, Gianmatteo Mareggini.

Pelatih Juventus saat itu, Luigi Maifredi pun akhirnya menarik keluar Baggio. Namun, kondisi tak berubah hingga ujung laga.

Juventus gagal mengejar ketertinggalan hingga akhir pertandingan. Tuan rumah pun bersorak gembira atas kemenangan ini.

Para pemain dan pendukung Fiorentina bersuka cita atas kemenangan tersebut. Bahkan di akhir pertandingan, mereka merayakannya seperti memenangi sebuah laga final.


4. Akhiri Laga dengan Pujian Pendukung Lawan

Roberto Baggio

Timpukan botol dan cacian pendukung Fiorentina, mengiringi langkah Roberto Baggio saat ditarik keluar di babak kedua. Baggio bergeming, Si Kuncir Kuda tak membalas para pendukung yang pernah mencintainya.

Sepanjang laga, Baggio memang menjadi bulan-bulanan publik Artemio Franchi. Tidak hanya pendukung, para pemain Fiorentina pun seakan menyasar kaki Baggio sepanjang laga.

Sang Pembelot tak dibiarkan aman saat kembali ke rumah. Juventus pun akhirnya takluk dalam laga ini, karena Fiorentina berhasil mengisolasi Roberto Baggio secara fisik dan mental.

Sadar dengan kebencian membabi buta dari pendukun La Viola, Roberto Baggio kembali melakukan hal kontroversial di akhir laga. Baggio menghampiri para ultras dan memberikan salam kepada mereka.

Sebagian menerima lewat balasan tepuk tangan, namun sebagian lain tetap mencemooh dan memaki pemain yang kadung dianggap pembelot ini. Pada akhirnya, kontroversi Baggio di laga ini dilupakan oleh para Juventini di tahun-tahun berikutnya.

Kelak nama Roberto Baggio akan terpatri, sebagai salah satu pemain yang melegenda bersama kostum nomor 10 di Juventus. 

Roberto BaggioJuventusFiorentinaIn Depth SportsDuel Klasik

Berita Terkini