x

Analisis Strategi Formasi Timnas Indonesia ala Alfred Riedl

Kamis, 1 September 2016 14:56 WIB
Editor: Tengku Sufiyanto

Federasi Sepakbola Tanah Air, Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) telah resmi menunjuk Alfred Riedl sebagai pelatih kepala Tim Nasional (Timnas) Indonesia untuk Piala AFF 2016, di Myanmar dan Filipina, November mendatang.

Riedl sendiri sudah melakukan langkah awal membentuk komposisi Timnas sebelum terjun di turnamen empat tahunan paling bergengsi daratan Asia Tenggara tersebut. Pelatih asal Austria itu telah memanggil 47 pemain guna mengikuti seleksi Timnas dengan menggunakan format dua gelombang.


Suasana seleksi Timnas Indonesia pada awal Agustus lalu.

Setelah melakukan seleksi, Riedl sudah memutuskan memanggil 22 pemain guna masuk ke dalam Skuat Merah Putih. Akan tetapi, 22 pemain tersebut bukan keputusan final sebagai penggawa Timnas di Piala AFF 2016. Seluruh pemain itu hanya akan digunakan untuk menghadapi timnas Malaysia, dalam laga uji coba di Stadion Manahan, Solo, 6 September mendatang.

22 pemain tersebut adalah Kurnia Meiga Hermansyah (Arema Cronus), Andritany Ardhiyasa (Persija jakarta), Dian Agus Prasetyo (Pusamania Borneo FC), Benny Wahyudi (Arema Cronus), Indra Kahfi Ardhiyasa (Bhayangkara Surabaya United), Hansamu Yama Pranata (Barito Putera), Dedi Gusmawan (Zeyar Shwe Myay yang kini hijrah ke Mitra Kukar), Rodolof Yanto Basna (Persib Bandung), Fachrudin Wahyudi Aryanto (Sriwijaya FC), Abdul Rachman (Persiba Balikapapan), Muhammad Abduh Lestaluhu (PS TNI), Andik Vermansah (Selangor FA Malaysia), Evan Dimas Darmono (Bhayangkara Surabaya United), Ichsan Kurniawan (Sriwjaya FC), Bayu Pradana Andriatmo (Mitra Kukar), Adam Alis Setyano (Barito Putera), Septian David Maulana (Mitra Kukar), Irsyad Maulana (Semen Padang) , Zulham Malik Zamrun (Persib Bandung), Boaz Solossa (Persipura Jayapura), Lerby Eliandry Pong Babu (Pusamania Borneo FC), dan Irfan Haarys Bachdim (Consadole Sapporo).

Terlepas dari pro dan kontra, para pecinta sepakbola nasional tentu sudah menerka 11 pemain Timnas yang bakal diturunkan Riedl untuk melawan Malaysia.

Begitupun INDOSPORT, yang sudah menganalisa bagaimana taktik dan formasi yang bakal diterapkan Riedl di Timnas, berdasarkan dari komposisi 22 pemain tersebut. Berikut analisanya:


1. Formasi 4-3-3

Timnas Indonesia jika memakai formasi 4-3-3.

Formasi pertama adalah 4-3-3. Alfred Riedl bisa saja memperagakan formasi tersebut, lantaran para penggawa Timnas Indonesia dihuni pemain yang memiliki kecepatan.

Otomatis formasi 4-3-3 memungkinkan para pemainnya untuk melakukan permainan umpan satu-dua dari lini belakang hingga ke depan. Selain itu, formasi tersebut juga bakal mengedepankan umpan terobosan yang bisa membongkar pertahanan lawan.

Jika menerapkan strategi formasi 4-3-3. Para pemain Timnas yang cocok untuk menerapkan strategi itu adalah Zulham Zamrun, Irfan Bachdim, dan Boaz Solossa untuk mengisi posisi lini depan.

Lini tengah akan dihuni oleh Andik Vermansah, Evan Dimas, dan Irsyad Maulana. Komposisi pertahanan dihuni oleh Abduh Lestaluhu, Dedi Gusmawan, Rodolof Yanto Basna, dan Benny Wahyudi. Posisi kiper bakal dihuni Kurnia Meiga.

Komposisi 11 pemain itu memungkinkan untuk memainkan strategi 4-3-3. Seluruh pemain memiliki kemampuan memainkan bola-bola pendek cepat.


Pola menyerang Timnas Indonesia ketika memakai formasi 4-3-3.

Dalam pola menyerang, Bachdim yang bertindak sebagai penyerang tengah difokuskan untuk menerima umpan terobosan dari Evan Dimas selaku gelandang serang.

Bachdim juga bisa menerima umpan dari sisi kanan yang dihuni Zulham, dan Boaz dari kiri.

Jika Bachdim dijaga ketat, Boaz dan Zulham bisa membongkar pertahanan dengan skill individu mereka masing-masing. Maklum saja, keduanya memiliki skill individu yang mumpuni.

Andik bakal membantu penyerangan dari sisi sayap kanan. Ia akan lebih banyak menyisir pertahanan lawan dari pinggir lapangan. Kemampuan individunya juga dapat membongkar pertahanan lawan dari sisi lapangan, sehingga Zulham hanya tinggal menerima umpan matang darinya.

Irsyad berperan di sisi sayap kiri penyerangan. Pemain Semen Padang tersebut juga akan menerapkan pola permainan seperti Andik.

Sementara itu, Evan Dimas bakal lebih menjelajah lapangan tengah. Pemain berusia 21 tahun tersebut bisa memberikan umpan terobosan matang ke Bachdim, Zulham, dan Boaz.

Selain itu, ia juga bisa berperan untuk memberikan umpan ke Andik dan Irsyad untuk menyisir pertahanan lawan lewat sisi pinggir lapangan. Tak ketinggalan, Evan bisa menjadi eksekutor bola-bola liar dari luar kotak penalti, jika barisan depan Timnas merasakan kebuntuan dengan mengembalikan bola ke belakang.

Duet bek tengah yang dihuni Dedi dan Yanto Basna akan maju ke depan tepat di garis offside. Abduh dan Benny bisa berperan membantu penyerangan dari sisi sayap. Akan tetapi, keduanya harus memiliki fisik yang kuat untuk mengantisipasi serangan balik lawan.


Pola bertahan Timnas Indonesia jika memakai 4-3-3.

Sedangkan dalam posisi bertahan, formasi 4-3-3 akan berubah menjadi 4-5-1. Bachdim akan menjadi penyerang gantung di depan barisan duet bek tengah lawan. Boaz dan Zulham posisinya menutup aliran bola ke dua bek sayap lawan.

Andik dan Irsyad membantu Evan Dimas untuk menutup pergerakan para pemain lawan di lini tengah.


2. Formasi 4-4-2

Timnas Indonesia jika memakai formasi 4-4-2.

Formasi 4-4-2 pernah diperagakan Alfred Riedl saat membesut Timnas Indonesia di Piala AFF 2010. Strategi formasi 4-4-2 memungkinkan para pemainnya untuk menyerang dari posisi sayap dan lini tengah.

Para pemain Timnas yang cocok untuk menerapkan formasi tersebut, hampir semuanya sama dengan penggawa di pola permainan 4-3-3. Hanya saja perbedaannya terjadi pada lini tengah dan depan.

Zulham Zamrun digantikan oleh Adam Alis Setyano. Pemain Barito Putera itu akan menemani Evan Dimas di jantung permainan Timnas.

Jika dalam pola menyerang, dua penyerang yang bertugas adalah Irfan Bachdim dan Boaz Solossa. Ada peran masing-masing yang diemban keduanya dalam penerapan strategi permainan 4-4-2.

Bachdim diproyeksikan untuk menerima umpan lambung dari sisi sayap yang dihuni Andik Vermansah dan Irsyad Maulana. Pasalnya, pemain keturunan Indonesia-Belanda tersebut memiliki body balance yang sangat memungkinkan untuk melakukan duel di udara.

Sementara Boaz lebih ditetapkan sebagai penyerang yang bakal menerima umpan terobosan dari Andik, Irsyad, dan Evan Dimas selaku gelandang serang. Pemain Persipura Jayapura tersebut memiliki kecepatan guna memungkinkan menerima umpan terobosan.

Meski begitu, keduanya bisa menjadi duet yang menakutkan di lini belakang lawan. Sebab, Boaz dan Bachdim memungkinkan untuk menjalin kerjasama dengan menghilangkan rasa egoisme mencetak gol.

Posisi Andik dan Irsyad bisa membantu penyerangan dari sisi sayap. Andik menyisir sisi sayap kanan, dan Irsyad membantu penyerangan melalui sisi kiri.

Namun, keduanya bisa membongkar pertahanan lawan melalui lapangan tengah, jika Bachdim dan Boaz lebih ke dalam sisi pertahanan lawan.

Sedangkan Evan Dimas berperan sebagai gelandang serang yang mengontrol permainan. Adam Alis bakal menutup ruang lini tengah yang ditinggalkan Evan Dimas. Ia agak sedikit menjorok ke dalam, sehingga posisinya di belakang Evan Dimas.

Abduh Lestaluhu dan Benny Wahyudi akan membantu penyerangan Andik serta Irsyad di pinggir lapangan.

Dengan begitu, formasi 4-4-2 saat menyerang bisa menjadi 2-3-1-4. Rinciannya, Dedi Gusmawan dan Yanto Basna di lini belakang.

Adam Alis di posisi gelandang bertahan, sejajar dengan Abduh dan Benny di posisi sayap. Andik, Irsyad, Bachdim, dan Boaz di lini depan.


Pola penyerangan Timnas Indonesia jika memakai 4-4-2.

Dalam pola bertahan, Bachdim akan kembali menjadi penyerang gantung. Ia menjadi pemain pertama yang mendekati bola ketika penggawa lawan berhasil menguasai jalannya penguasaan bola.

Boaz berada lebih ke belakang posisi Bachdim untuk menutup ruang gerak bek sayap kanan lawan. Andik akan menutup pergerakan lini tengah, dan membantu pertahanan sayap dari Abduh.

Hal yang dilakukan Andik juga bakal dijalankan oleh Irsyad. Sementara Evan dan Adam Alis akan kembali sejajar untuk berperan sebagai pertahanan kedua, sebelum para lawan bersentuhan langsung dengan bek tengah. Evan dan Adam perlu memainkan pola permainan bertahan menjelajah lini tengah.

Alhasil, formasi 4-4-2 akan berubah menjadi 4-4-1-1 dalam bertahan.


Pola bertahan Timnas Indonesia kala memakai 4-4-2.


3. Formasi 4-2-3-1

Timnas Indonesia jika memakai formasi 4-2-3-1.

Formasi 4-2-3-1 merupakan pola permainan yang terakhir diterapkan Alfred Riedl ketika membesut Timnas Indonesia. Ketika itu, ia menerapkan formasi tersebut di Piala AFF 2014 lalu.

Para pemain yang menghuni formasi ini sebagian sama dengan penggawa di pola permainan 4-3-3 dan 4-4-2. Bedanya, gelandang bertahan akan menjadi dua pemain. Septian David Maulana diprediksi bakal menemani Adam Alis Setyano di posisi tersebut.

Pola permainan 4-2-3-1 membutuhkan tiga pemain dengan fisik kuat, yang bakal menghuni di belakang penyerang tunggal. Pasalnya, tiga pemain itu dituntut untuk kerja ekstra keras saat transisi permainan dari menyerang ke bertahan, begitupun sebaliknya.

Untuk itu, tiga pemain yang bakal menghuni pos tersebut adalah Evan Dimas, Boaz Solossa, dan Andik Vermansah. Mereka memiliki kecepatan, daya jelajah yang luar biasa, serta kemampuan ketiganya sangat cocok memerankan peran di belakang penyerang tunggal (Irfan Bachdim).


Pola penyerangan Timnas Indonesia jika memakai formasi 4-2-3-1.

Jika dalam posisi menyerang, Andik dan Boaz akan bertindak sebagai penyerang sayap untuk menopang Bachdim. Evan Dimas akan bertindak sebagai gelandang serang di belakang Bachdim.

Tugas Andik dan Boaz adalah memebongkar pertahanan lawan dari sisi sayap dan tengah. Serta memberikan umpan matang kepada Bachdim.

Evan sendiri bertindak sebagai eksekutor tendangan di luar kotak penalti. Jika terjadi dead lock, Bachdim hanya menyodorkan bola ke belakang untuk diselesaikan Evan.

David dan Adam Alis bakal bertindak sebagai untuk menjadi palang pintu di lini tengah, jika lawan melakukan serangan balik. Posisi keduanya tepat berada sejajar di belakang Evan.

Sedangkan Abduh dan Benny akan naik ke lini tengah untuk membantu penyerangan dari sisi pinggir lapangan. Sehingga, formasi 4-2-3-1 berubah secara signifikan menjadi 2-4-1-3 ketika menyerang.


Pola bertahan Timnas Indonesia jika memakai formasi 4-2-3-1.

Di sisi lain, formasi 4-2-3-1 akan berubah menjadi 4-3-2-1 ketika bertahan. Bachdim bakal menjadi penyerang tunggal, atau orang pertama yang berusaha merebut bola dari lawan.

Posisi Andik dan Boaz sedikit menjorok ke dalam. Keduanya menutup aliran bola di lini tengah. Keduanya berdiri sejajar di belakang Bachdim.

Sementara posisi Evan Dimas juga agak menjorok ke dalam. Posisinya sejajar dengan David dan Adam Alis. Ketiganya menjadi palang pintu pertama pertahanan Timnas, di depan duet bek tengah.

Boaz SolossaPSSIKurnia MeigaIrfan BachdimAlfred RiedlZulham ZamrunEvan DimasAdam Alis SetyanoTimnas IndonesiaRudolf Yanto BasnaAbduh LestaluhuLiga IndonesiaDedi GusmawanBenny WahyudiSeptian David Maulana

Berita Terkini