x

(VIDEO) Richie Risnal, Pesepakbola Cilik Indonesia yang Sihir Legenda Juventus

Minggu, 18 September 2016 13:01 WIB
Penulis: Lanjar Wiratri | Editor: Ramadhan

Richie Risnal menjadi salah satu nama pemain muda Indonesia yang memutuskan untuk menuntut ilmu di salah satu akademi sepakbola Belanda, Coerver Coaching Academy dan Bonjasky Academy.

Sudah menetap di Belanda sejak kecil, Richie ternyata memang memiliki bakat luar biasa dalam urusan mengolah si kulit bundar.

Berkat kemampuannya yang luar biasa, Richie yang masih memperdalam skill sepakbolanya di Belanda itu mendapatkan tawaran dari berbagai klub besar Belanda.

Tak sampai di situ, legenda sepakbola asal Negeri Kincir Angin yang juga mantan bintang Juventus, Edgar Davids pun kepincut dengan bakat yang dimiliki olehnya.

Bocah lelaki kelahiran 13 Februari 2007 silam itu menetap di Belanda hingga kini dan memiliki dua kewarganegaraan, yakni Indonesia dan Belanda.

Bakatnya dalam mengolah si kulit bundar membuat Richie berpotensi untuk menjadi bintang masa depan Tim Nasional (Timnas) Indonesia.

Berikut INDOSPORT sajikan wawancara khusus dengan Richie Risnal, salah satu pesepakbola muda Indonesia yang bergabung dengan akademi sepakbola di Belanda. Juga cerita soal pertemuannya dengan legenda sepakbola Belanda, Edgar Davids, hingga keinginannya bergabung dengan Timnas Indonesia.


1. Bergabung di Akademi Sepakbola Belanda

Richie Risnal

INDOSPORT: Sejak kapan tertarik untuk bermain sepakbola?

Richie Risnal: Suka sepakbola sejak kecil tapi baru kelihatan mulai umur 4 tahun. Banyak yang bilang kalau saya bakat alam di dalam olahraga.

INDOSPORT: Bagaimana cerita awalnya kamu dapat bergabung di Bonjasky Academy?

Richie Risnal: Saya ditawari oleh salah satu pelatih di Bonjasky Academy, anaknya pernah latihan setiap hari minggu teknik sepakbola di Coerver Coaching Academy. Kemudian saat saya bergabung untuk latihan saya kasih lihat ke anak-anak lain teknik high kick. Lalu, saya ditawari bergabung ke Bonjasky.

Tidak mudah bergabung di Bonjasky. Dengan senang hati saya pergi latihan karena yang melatihnya langsung adalah Remy (nama sang pelatih utama) dan bukan pelatih lain atau asistennya.


2. Dikagumi Edgar Davids

Edgar Davids langsung terkagum ketika melihat bakat Richie.

INDOSPORT: Pernah sempat main film sama Edgar Davids juga ya? Bagaimana ceritanya?

Richie Risnal: Bukan film tapi iklan buat baju merek Monta. Awalnya bulan Januari 2016 papah saya mendapat messages di Facebook dari manajemen Edgar Davids ternyata ia telah menggelar audisi dari bulan Oktober 2015 sampai Januari 2016 ada sekitar 650 anak-anak yang mengikuti audisi tapi Edgar belum juga puas.

Kemudian ada yang bilang kalau dia pernah lihat Facebook saya. Lalu Edgar bersama manajemennya melihat film saya yang ada di Facebook dan dia langsung mengundang saya di kantornya di Diemen.

Dengan sedikit grogi saya di suruh kasih lihat apa yang saya bisa dan sebenarnya yang di butuhkan anak berumur 11 tahun dan bukan 8 tahun.

Setelah saya mempelihatkan kemampuan saya di depan Edgar, dia langsung bilang (saya tidak pernah lupa) "IK wil hem" artinya saya mau dia. Edgar langsung peluk saya dan bilang YESSS.


3. Kagumi Barcelona

Richie mengaku menyukai Barcelona.

INDOSPORT: Apakah kamu kagum dengan Edgar Davids dan apa perasaan kamu setelah berkesempatan satu iklan dengan dia?

Richie Risnal: Pasti, ini suatu kebanggaan tanpa audisi dan dipilih langsung. Saya tidak pernah lihat dia bermain di lapangan hijau, hanya lihat di tv dan papa bilang dia pemain hebat dan agresif makanya dinamakan The Pitbull.

INDOSPORT: Kalau pemain dan klub favorit kamu sendiri?

Richie Risnal: Kalau pemain favorit saya Messi, Ronaldinho dan Neymar, kalau klub favoritnya, Barcelona pasti.


4. Tolak Klub Raksasa Belanda

Richie menolak beberapa klub di Belanda karena alasan jarak.

INDOSPORT: Bakat kamu sebagai pesepakbola sudah dilirik, ada tawaran dari klub Belanda untuk bergabung?

Richie Risnal: Sudah ada 3 klub yang menawari, tapi semua jauh dari rumah sekitar 200 kilometer dari tempat saya tinggal sekarang. Tiga klub tersebut ialah Feyenoord, Sparta, dan Heerenveen, sedangkan saya masih kecil pasti capek di jalan.

INDOSPORT: Berarti kamu menolak klub-klub itu?

Richie Risnal: Iya kasihan papa mama saya jika harus mengantar dan menjemput. Mereka juga sudah tahu siapa saya, mungkin nanti bakal ditawari lagi karena sampai kelompok U-10 tidak ada antar jemput dan mulai U-11 baru ada antar jemput di sana.


5. Galau antara Timnas Indonesia dan Belanda

Richie masih bingung untuk memilih Indonesia atau Belanda ketika usianya mencapai 18 tahun.

INDOSPORT: Punya harapan untuk gabung dan memperkuat Timnas Indonesia?

Richie Risnal: Itu pertanyaan yang sering ditanya ke saya oleh papa. Saya selalu bilang siap kalau saya mendapat undangan dari PSSI. Cuma saya sekarang mempunyai kewarganegaraan ganda sampai umur 18 tahun dan kemudian saya harus memilih Belanda atau Indonesia.

INDOSPORT: Kalau ada tawaran dari PSSI misalnya untuk Timnas U-19 saat umur 18 tahun nanti, Richie bakal pilih jadi WNI atau Belanda?

Richie Risnal: Ini pertanyaan yang susah. Karena peraturan FIFA yang saya tahu kalau saya nanti 18 tahun ke atas dan belum pernah bermain buat Timnas Belanda berarti saya bisa membela Indonesia. Selama umur saya di bawah 18 tahun saya bisa main di mana saja.

JuventusEdgar DavidsWawancara KhususIn Depth SportsRichie Risnal

Berita Terkini