x

Kiat Sembuhkan Cedera Fibula Seperti yang Pernah Dialami Francesco Totti

Rabu, 12 Oktober 2016 11:00 WIB
Penulis: Zainal Hasan | Editor: Galih Prasetyo

Cedera fibula merupakan cedera pada tulang yang berada di wilayah kaki antara lutut dan telapak kaki. Sejatinya di antara lutut dan telapak kaki terdapat dua tulang. Yakni tulang tibia dan Tulang fibula.

Tulang tibia merupakan tulang yang berada di bagian depan atau biasa kita sebut tulang kering. Sementara tulang fibula sendiri terletak di bagian samping tulang tibia dan berbentuk lebih kecil.

Dengan posisi dua tulang ini yang paling panjang di bagian kaki, dan paling rentan mengalami benturan. Sehingga sangat rentan mengalami cedera. Bahkan bagian ini sangat rentan mengalami benturan, sehingga mudah retak dan bahkan yang terparah mengalami kepatahan.

Tak sedikit kasus pesepakbola yang mengalami cedera ini. Sebut saja, Fransesco Totti, Djibril Cisse, dan Luke Shaw. Bahkan di sepaakbola lokal ada nama bintang Persipura, Boaz Sollosa yang mengalami cedera parah ini

Meski dapat dikategorikan sebagai cedera yang parah, dan dapat membunuh karier seorang pesepakbola. Tapi bukan tidak mungkin cedera ini dapat dihindari.

Semisal menggunakan pelindung kaki atau deker. Memang penggunaan deker atau pelindung kaki tidak menjamin seratus persen pesepakbola akan terhindar dari cedera ini.

Akan tetapi cedera fibula sendiri bukanlah tidak dapat diembuhkan. Seperti yang dijabaran oleh dokter tim Persikabo Kabupaten Bogor, Mahput Yono. Bagi Mahput, cedera fibula dapat disembuhkan.

Kepada INDOSPORT, Mahput Yono menjabarkan akan proses penyembuhan cedera mematikan ini.


1. Pahami Seberapa Parah Cedera Tersebut

Pemain Man United, Luke Shaw yang pernah alami cedera fibula.

Sebelum melakukan pengobatan, dokter Mahput menjabarkan untuk mengidentifikasi tingkat kerusakan tulang tersebut. Bukan tanpa alasan, identifikasi awal sangatlah penting.

Sehingga saat penanganan cedera tersebut dapat tepat. Sebab bagi Mahput dalam cedera fibula pun terdapat beberapa level tingkat kerusakan tulang tersebut.

"Kita harus paham dulu, ini pasien atau pesepakbola mendapat cedera ini karena apa? benturankah atau memang menerima takel."

"Selepas itu kita identifikasi seberapa cedera tersebut. Dalam artian apakah hanya memar, retak, atau yang terparah patah menjadi dua," jelas Mahput kepada INDOSPORT.

Bagi Mahput, proses penyembuhan dari tingkatan cedera ini memang bermacam-macam. Bila hanya mendapat memar saja, hal itu akan dikompres saja atau diberi pereda nyeri. 

Namun bila retak bahkan yang terparah retak, kemungkinan besar pesepakbola tersebut harus naik ke meja operasi.

"Ya kalau memar di istirahatkan saja, sambil diberi pereda sakit. Tapi kalau patah terbagi dua harus disambung pakai pen," jelas Mahput.


2. Rajin dan Disiplin Dalam Proses Penyembuhan

Bintang AS Roma, Francesco Totti juga pernah alami cedera fibula.

Dalam proses penyembuhannya, cedera fibula memang terdapat berbagai waktu penyembuhan. Dari yang hanya memar hingga patah memiliki rentan waktu penyembuhan berbeda.

Tak hanya itu, faktor umur juga sangat mempengaruhi waktu penyembuhan cedera ini. Sebab semakin tua penderita akan semakin lama proses penyembuhannya.

"Cedera tulang kalau dari rentan di bawah 18 tahun itu masih agak cepat prosesnya. Tapi kalau di atas 18 tahun atau semakin tua semakin lama," kata Mahput.

"Kalau sampai operasi dan pasang pen juga lama bisa berbulan-bulan. Bahkan bisa sampai sembilan bulan absen. Absen di sini dia harus benar-benar istirahat dan harus rajin mengikuti terapi," ucap Mahput.

Rajin dan disiplin dalam proses penyembuhan ini memang sangat berpengaruh pada kesempurnaan penyembuhan cedera ini. Sebab, dua hal ini pula yang menentukan kelanjutan masa depan pesepakbola tersebut.

"Begini maksudnya, misal dia sembilan bulan harus absen dari sepakbola, ya sembilan bulan harus istirahat dan masih terus terapi."

"Tapi terkadang kan di sini baru beberapa bulan terkadang sudah dipaksakan kembali bermain. Itu yang ada dapat memperparah cedera tersebut. Karena masih rentan dan belum sempurna," beber Mahput.


3. Bantu dengan Makanan Berkalsium Tinggi

Boaz Solossa jadi pemain Indonesia yang pernah alami cedera fibula.

Selain rajin mengikuti terapi, pola makan juga dapat membantu percepatan proses penyembuhan cedera fibula. Saran dokter Mahput, penderita cedera fibula diharuskan makan dan minum yang mengandung kalsium tinggi.

Hal ini sangat bagus dalam proses penyambungan tulang yang patah. Makan dan minuman berkalsium tinggi dapat membantu dalm proses penyambungan tulang.

"Pantangan makanan sepertinya tidak terlalu ada. Tapi yang jelas harus makanan sehat dan berkalsium tinggi. Seperti susu dan lainnya. Pokoknya yang membantu pertumbuhan tulang," tutup Mahput.

Boaz SolossaLuke ShawFrancesco TottiFibulaCederaAsk the Expert

Berita Terkini