3 Alasan Persija Jakarta Harus Gunakan Stadion Patriot Bekasi
Persija Jakarta saat ini dalam tren positif setelah menang dalam tiga laga terakhir di Perseru Serui (2-1), Barito Putera (3-2), dan PS TNI (2-1). Hasil itu sekaligus mengakhiri catatan 14 laga tak pernah menang. Kemenangan ini juga menjadi pelepas dahaga, setelah sekian lama Persija menjadi tim musafir setelah tergusur dari Stadion Gelora Bung Karno yang sedang direnovasi untuk Asian Games 2018.
Stadion Patriot Bekasi diresmikan pada 11 Maret 2014 lalu.
Macan Kemayoran menjadi tim musafir dengan memainkan laga kandang di Stadion Manahan, Solo, dan bahkan tak jarang berbagi kandang dengan tim tamu. Namun, minimnya pemasukan membuat manajemen Persija menginginkan berkandang di sekitaran Jakarta.
“Saat ini kita mengupayakan Stadion Patriot untuk kandang Persija. Kita inginnya main di Patriot saja,” ujar Presiden Persija Jakarta, Ferry Paulus,
“Mereka (pengelola Stadion Patriot) juga sedang mencari pengguna tetap untuk biaya pengelolaan stadion. Jadi kita bisa usahakan Persija bermain di dekat-dekat Jakarta," sambungnya.
Tak jauh beda dengan Stadion Pakansari, Stadion Patriot juga bertaraf internasional.
Lantas apa saja keuntungan bagi Persija Jakarta jika menggunakan Stadion Patrior sebagai laga kandang disisa laga TSC A? Berikut INDOSPORT mengulasnya untuk pembaca setia.
1. Dukungan Jakmania
Sebuah klub tanpa suporter seakan tanpa nyawa. Gemuruh dan sorak-sorai dari barisan pendukung setia saat bermain di kandang, seolah menjadi pemain kedua belas bagi sebuah tim, untuk mengintimidasi klub lawan.
Kejadian ini pun tak lepas dari Persija Jakarta. Pada awal kompetisi TSC A ini, Macan Kemayoran selalu didukung puluhan ribu Jakmania saat masih bermain dan menggunakan Stadion Gelora Bung Karno (GBK) sebagai home base.
Hasilnya pun tidaklah buruk. Persija mampu meraup 3 kali kemenangan saat bermain dihadapan pendukung setianya. Bambang Pamungkas menang atas Semen Padang (2-1), Persela Lamongan (2-1) dan PS TNI (1-0).
Ketika Persija pindah ke Stadion Manahan, Solo (karena GBK direnovasi untuk Asian Games 2018), dukungan puluhan ribu penonton yang tadinya selalu membakar semangat pemain pun hilang. Hasilnya bisa dilihat, Persija seolah ditinggalkan Dewi Fortuna dan terus-menerus meraih hasil negatif bahkan sampai tidak pernah menang dalam 14 laga. Sebuah catatan yang tentu mengecewakan untuk tim penuh sejarah seperti Persija.
Kini, Persija mulai bangkit dari keterpurukannya. Macan Kemayoran berhasil menang dalam tiga laga terakhirnya. Laga terakhir kala menghadapi PS TNI menegaskan bahwa Bambang Pamugkas dan kawan-kawan memang membutuhkan dukungan langsung dari Jakmania. Dalam laga yang berlangsung di Stadion Pakansari, Bogor, Persija harus tertinggal terlebih dahulu sebelum kemudian bangkit dan membalikkan keadaan melalui gol Greg Nwokolo dan Gunawan Dwi Cahyo.
Pada kesempatan tersebut juga, seisi stadion dipenuhi Jakmania meskipun Persjia saat itu menjalani laga tandang. Hal ini membuat Macan Kemayoran seolah bermain di kandang dan menemukan serpihan yang hilang setelah mereka tergusur dari GBK.
Namun, ada satu hal yang perlu diingat adalah bagaimana Jakmania harus bisa membawa diri dan bersikap dewasa. Hal ini dikarenakan pendukung Persija tersebut dilarang mendukung tim kesayangannya dengan memakai atribut klub.
“Jakmania harus mulai sadar diri, memang yang paling berat adalah (suporter) Persija sendiri tidak beratribut, sehingga tidak tahu ada oknum yang datang nonton dan menciptakan kericuhan. Oleh karenanya saya pikir harus ada semacam kelompok keamanan, yang bisa mengawasi penonton, dengan perbandingan 1:50 sehingga mudah dipantau,” harap Presiden Persija, Ferry Paulus.
“Yang rugi juga adalah klub jagoannya sendiri. Banyak hal yang bisa membuat kerugian mulai dari sisi prestasi, dan finansial karena gak ada sponsor atau ada dan menarik diri, hingga moril pemain juga akan terganggu,” jelas Ferry Paulus secara detail.
2. Keuntungan Finansial
Melihat animo Jakmania yang begitu besar saat Persija menjalani laga tandang di Stadion Pakansari, Bogor, kandang PS TNI, maka pihak manajemen klub harus bergerak cepat mengamankan izin pakai maupun keramaian dari pihak kepolisian agar bisa segera menggunakan Stadion Patriot, Bekasi.
Dukungan puluhan ribu Jakmania tersebut mampu menjadi pemain kedua belas dan meningkatkan moril pemain. Selain itu, yang tak kalah penting adalah partisipasi langsung Jakmania tersebut memberikian keuntungan secara finansial melalui penjualan tiket.
“Harusnya di akhir bulan ini mudah-mudahan bisa dapat izin. Pertimbangannya kita sudah ketinggalan jauh dari segi penonton, anjloknya jumlah penonton ini juga membuat subsidi (rating televise) berkurang,” jelas Presiden Persija, Ferry Paulus.
Sebelumnya, Persija selalu menggunakan Stadion Manahan, Solo, untuk laga kandang. Namun, minimnya pemasukan membuat manajemen Persija menginginkan berkandang di sekitaran Jakarta. Namun, Persija juga sudah menyiapkan opsi kedua jika menggunakan Stadion Patriot gagal. Nama Gajayana, Malang, menjadi opsi alternatif tersebut.
“Kalau penonton konsisten di Malang, tentu bisa dijadikan kandang kedua. Setiap main di Solo ketika hujan penonton hampir dibilang gak ada, selain dari sisi pemasukan dan jumlah penonton ada efek lainnya juga,” tandas Ferry Paulus.
3. Hemat Waktu dan Tenaga
Jika mendapatkan izin menggunakan Stadion Patriot, Bekasi, tentu Persija mendapatkan keuntungan yang berlipat. Selain mendapatkan dukungan langsung dari Jakmania, yang juga berefek pada pendapatan finansial, skuat Persija juga akan menghemat pengeluaran klub, hingga hemat waktu dan tenaga.
Jarak yang dekat antara Jakarta dan Bekasi tentu menjadi keuntungan tersendiri bagi skuat Macan Kemayoran. Mereka tidak perlu menyewa hotel ataupun menggunakan pesawat yang menghabiskan banyak anggaran. Cukup dengan menggunakan bus, Persija sudah bisa menyambangi Stadion Patriot.
Di sisi lain, dekatnya jarak tempuh itu juga tentu berefek terhadap kondisi fisik pemain. Mereka tidak perlu menghabiskan waktu berjam-jam di perjalanan. Jarak yang dekat itu pula, bisa membuat pelatih tim memanfaatkan waktu untuk mematangkan taktik dan sebagainya.