Jose Mourinho dan Sederet Drama dengan Kubu Chelsea
Jose Mourinho merasakan dua periode menjadi manajer Chelsea, pada 2004-2007 dan 2013-2015. Di sana, pelatih asal Portugal tersebut terhitung sukses karena mampu mempersembahkan sejumlah gelar. Wajar jika fans Chelsea sepakat untuk menyebut pelatih yang kini berusia 53 tahun itu, sebagai The Special One.
Tetapi sebenarnya, hubungan Mou dengan Chelsea berjalan tidak terlalu mulus. Pribadinya yang keras kepala, arogan dan terkesan tidak berbudaya, sempat membuat mantan asisten pelatih Barcelona itu beberapa kali mendapat masalah dengan pihak klub London Biru.
Mou yang kini melatih Manchester United, akan kembali ke Stamford Bridge untuk menjalani laga lanjutan Liga Primer Inggris. Pertandingan itu disebut-sebut akan menjadi ajang balas dendam atas masalah personalnya dengan beberapa pihak The Blues.
Terkait hal tersebut, kali ini INDOSPORT menyajikan kepada pembaca tentang deretan masalah pribadi Mourinho dengan kubu Chelsea.
1. Mourinho Vs Pemilik Chelsea
Sejak pertama kali mendarat di Chelsea pada tahun 2004, Mou langsung berselisih paham dengan pemilik Chelsea, Roman Abramovich. Penyebabnya, karena 'The Special One' tidak mau mengikuti arahan Abramovich mengenai pembelian pemain dan pemilihan skuat utama tim.
Kemarahan Abramovich akhirnya memuncak pada musim 2006/07. Saat itu, pria asal Rusia tersebut membeli Andriy Shevchenko tanpa persetujuan Mou, dengan harga yang cukup mahal. Tetapi, Mou tidak membutuhkan Shevchenko.
Mou kerap menjadikan Shevchenko sebagai pemain cadangan, yang membuat Abramovich tidak menyukai hal itu. Dia tidak mau pemain yang diboyongnya dengan harga mahal itu hanya duduk di bench.
Ketidaksukaannya bukan hanya itu, Abramovich juga tidak setuju dengan filosofi sepakbola bertahan ala Mou. Dia menginginkan The Blues tampil menyerang, bukan bermain tertutup dengan strategi 'parkir bus'.
Meski begitu, Mou saat itu selalu menampik hubungan buruknya dengan Abramovich.
"Di periode pertama saya, hubungan pribadi kami sangat bagus, meski secara profesional mengalami beberapa pertikaian tentang ide," katanya, seperti dilansir Sky Sport News.
Tetapi menariknya, jelang laga Manchester United melawan Chelsea nanti malam, Mou mengatakan tidak pernah berteman dengan Abramovich.
"Dia tidak pernah menjadi teman saya," ungkap Mourinho, seperti dilansir The Guardian. "Saya tidak merasa memiliki hubungan pertemanan dengannya. Hubungan kami hanya sebagai pelatih dan pemilik. Hubungan yang saling menghargai. Kami tidak pernah menjadi teman."
2. Mourinho Vs Tim Medis
Masalah Mourinho dengan dokter tim Chelsea yang paling dramatis terjadi Agustus 2015. Dia berseteru dengan Eva Carneiro, salah satu tim medis The Blues.
Mulanya, pada pertandingan Chelsea kontra Swansea City yang berakhir imbang 2-2 di Stamford Bridge, Eden Hazard mengalami cedera dan kemudian ditarik keluar oleh Eva demi kesehatan pemain asal Belgia itu.
Namun Mou tidak percaya dengan Eva. Menurutnya, Hazard masih bisa bermain untuk membantu Chelsea mengalahkan Swansea. Tindakan Eva dinilai Mou menyerobot kewenangannya.
"Jika anda adalah seorang dokter medis, atau sekretaris, anda tetap harus mengerti permainan," katanya, seperti dilansir The Guardian.
Setelah kejadian tersebut, Mou kemudian memecat Eva.
Tetapi sebenarnya masalah Mou dengan tim medis Chelsea bukan hanya itu. Sebelumnya, pelatih yang sempat dijuluki The Special One oleh suporter The Blues tersebut, juga tercatat membuat dua masalah dengan dokter tim.
Yang pertama, saat dia menjelek-jelekkan staf medis Chelsea kepada media, pada Oktober 2006. Waktu itu Petr Cech (kini bermain di Arsenal), mengalami cedera parah di kepala karena mengalami benturan dengan pemain Reading, Stephen Hunt.
Kepada pers, dia mengatakan staf medisnya telalu lambat dalam memanggil ambulans sehingga Cech yang kesakitan harus menunggu selama 30 menit di ruang ganti. Padahal, pernyataan tersebut tidak benar. Menurut stafnya, Mou telah berbohong.
Kedua, pada tahun 2015, Mou memaksa Oscar untuk bermain. Padahal tiga hari sebelumnya, gelandang serang asal Brasil itu baru saja mengalami cedera parah. Keputusan tersebut mendapat kritik dari dokter tim Chelsea.
Bahkan bukan hanya itu, dokter dari divisi kesehatan Asosiasi Sepakbola Inggris (FA), Willie Stewart, juga turut mengecam keputusan Mou. Menurutnya, tindakan tersebut sama sekali tidak bisa diterima.
3. Mourinho Vs Pemain
Mourinho mengalami periode terburuk bersama Chelsea musim lalu. Dia mengakuinya sendiri pada Oktober 2015, setelah hanya mampu membuat The Blues meraih delapan poin dari tujuh pertandingan.
Penampilan buruk Chelsea itu sebenarnya adalah buntut dari masalah Mou dengan dokter tim Eva Carneiro, sebelumnya. Atas kejadian itu, anak asuhnya mulai mengurangi rasa hormat dengan sang bos.
Tetapi Mou tidak peduli dengan hal tersebut. Bukannya introspeksi diri, dia malah mengatakan bahwa penampilan buruk The Blues disebabkan karena beberapa pemainnya tidak mau mengakui kesalahan.
"Saya tidak ingin memiliki pemain yang tidak bisa dikritik di depan pemain lain. Saya seorang pelatih. Ketika saya mengkritik bek, seperti Ivanovic dan Ola Aina, itu seharusnya jadi pelajaran bagi mereka," kata Mou, seperti dilansir The Guardian.
Lebih dari itu, dia bahkan memberi sebutan pemain yang tidak mau dikritik sebagai 'Burung Unta'.
"Ada binatang yang menempatkan kepalanya di tanah, Burung Unta. Anda tidak bisa meniru binatang tersebut, sambil menunggu momen yang lebih baik datang pada anda. Anda harus segera menyelesaikan masalah anda sendiri," ujar Mou.
Dia juga pernah menyebut para pemain Chelsea sebagai 'pengkhianat', pada Desember 2015, setelah kalah 2-1 atas Leicester City di King Power Stadium. Menurutnya, John Terry cs tidak mengikuti instruksinya.
"Kami kebobolan dua gol dengan cara yang tidak bisa saya terima. Saya merasa pekerjaan saya dikhianati," katanya, seperti dilansir Sky Sports. "Sulit untuk kami mencetak gol ketika anda memiliki pemain yang tidak berada dalam level terbaiknya."
Momen tersebut kemudian membuat para pemain Chelsea semakin tidak ingin dilatih olehnya.
4. Mourinho Vs Suporter
Pada tahun 2014, Mou memancing kemarahan pendukung Chelsea dengan mempertanyakan kecintaannya pada The Blues. Padahal, saat itu dia baru saja membawa timnya menang 2-1 atas QPR di Stamford Bridge.
Mou kecewa kepada para suporter lantaran di dalam stadion saat itu terasa sepi. Menurutnya, para suporter tidak memberikan dukungan kepada Eden Hazard cs.
"Kami adalah tim yang kurang mendapat dukungan di kandang," kata Mou seperti dilansir Soccerway. "Ini lebih buruk dibanding waktu saya pertama kali menangani Chelsea."
Sontak pernyataan Mou menyulut emosi pendukung yang merasa memberikan dukungan penuh. Juru bicara suporter Chelsea, David Johnstone, menilai ucapan pelatih kelahiran Portugal itu sudah kelewatan.
"Dia (Mourinho) tidak seharusnya bersikap seperti itu. Dia keterlaluan. Kami menyukainya, tapi dia tidak menganggap kami," kata Johnstone.
Salah satu kelompok suporter Chelsea, Trust, juga menanggapi pernyataan Mou kepada fans. Lewat juru bicaranya, Tim Rolls, mereka menilai pelatih Mou tidak benar-benar memahami kondisi The Blues.
Pasalnya, menurut Rolls, sepinya penonton disebabkan oleh mahalnya tiket masuk ke Stadion Stamford Bridge.
"Tidak realistis bila mengharapkan banyak suporter, khususnya yang masih berusia 18 atau 19 tahun dengan upah kecil, datang ke stadion."
Sejak saat itu, sejumlah kelompok pendukung Chelsea mulai membenci Mourinho. Apalagi, ketika dia menolak memberi tanda tangan kepada penggemar The Blues, waktu awal-awal menukangi Man United.